Justin dan Celine sudah berada di mobil setelah sebelumnya sempat berdiam diri di halte bus karena ucapan Celine. Justin masih penasaran dengan maksud ucapan Celine namun karena situasi saat ini belum memungkinkan, Justin memilih untuk memendam rasa penasarannya.
"Lo kenapa sih? Lo main hujan apa gimana? Kurang bahagia masa kecil lo?" Justin memperhatikan rambut serta pakaian Celine yang basah. Mobil Justin sedang tidak melaju melainkan berhenti di depan ruko kosong setelah sebelumnya membeli minuman hangat untuk Celine.
Celine menghela napas seraya memegang cup minumannya dengan kedua tangan.
"Ganti baju lo, basah banget itu." Justin membuka jaketnya dan memberikan jaketnya pada Celine lalu keluar dari mobil membiarkan Celine mengganti bajunya.
Celine menatap jaket Justin lalu menaruh cup minumannya dan membuka bajunya, menyisakan bra lalu memakai jaket Justin, menarik sampai habis resleting jaket tersebut. Celine menatap Justin yang berdiri membelakanginya lalu mengetuk-ngetuk kaca mobil dan Justin pun menoleh kemudian masuk.
"Lo abis dari mana?" Tanya Celine.
"Rumah Archie sekalian beli donat untuk Noah, gue liat lo lagi duduk di halte ya udah gue langsung berhenti. Lo?"
"Gue abis ketemu sama cowok, cowok itu temen pacarnya Yana terus gue dikenalin."
"Lo diturunin?"
Celine menggeleng, "gue sendiri yang minta turun karena dia bahas soal having sex, gue takut jadi gue minta turun."
"Lo sama dia baru aja kenal dan dia udah bahas soal gituan?"
"Dia cuma sekedar nanya sih berapa kali gue having sex terus gue bilang gak pernah dan dia gak percaya, gue minta turun karena dia pernah having sex, takutnya ntar dia apa-apain gue."
Justin menghela napas, "lo mau langsung pulang?"
"Cari makan dulu deh, gue belom makan."
"Lo ngapain aja anjir sama dia sampe gak makan?" Justin tertawa kecil.
"Cuma minum! Udah deh jangan bahas soal dia lagi, kesel gue! Buru cari tempat makan, gak bakal pake uang lo kok."
"Segitu pelitnya gue di mata lo?" Justin mulai menjalankan mobil.
"Emang!" Celine memukul pelan lengan Justin lalu memasukkan kedua tangannya di saku jaket Justin, "eh tapi donat Noah? Kalo Noah nunggu lo gimana?" Celine menoleh ke belakang menatap kotak donat yang berada di jok belakang.
"Gak papa, lagian kalo dia tidur kan bisa dimakan besok." Balas Justin santai walaupun sebenarnya khawatir jika Noah menunggu karena sebelum ia pergi anak itu selalu mengingatkan Justin agar tidak lupa membeli donat juga mengatakan sangat tidak sabar ingin memakan donat kesukaannya.
-Can We?-
Celine masuk ke rumah dengan jaket Justin yang masih ia pakai sedangkan bajunya ia pegang, Celine menoleh menatap Cleirin sedang duduk berdua di ruang keluarga bersama Maska.
Cleirin menoleh ketika mendengar suara langkah kaki, "lho itu jaket siapa?" Tanya Cleirin sambil menunjuk jaket laki-laki yang Celine pakai.
"Justin,"
"Oh keluar sama Justin?" Gantian Maska yang bertanya di mana Celine sedang berdiri di sebelahnya.
Celine menghela napas bingung harus berbicara apa dan itu membuat Maska dan Cleirin ikut bingung.
"Kenapa sih, Cel?" Tanya Cleirin lagi.
"Apa tadi? Jaket Justin? Wah, pacaran lo sama Justin?" Tanya Ethan yang datang sambil membawa mangkuk berisi mie kuah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Roman pour Adolescents[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...