"Celine mau baby shower, di rumah baru. Mami sama papi harus dateng,"
Cleirin mengangguk, "udah tau jenis kelaminnya?"
"Ntar waktu baby shower. Jadi pihak rumah sakitnya nanya mau langsung dikasih tau waktu Celine USG apa ntar aja, ya udah Celine bilang ntar aja terus mereka juga bakal kasih surprise gitu untuk kasih tau jenis kelamin anak Celine sama Justin waktu baby shower nanti."
Cleirin mengangguk, "kapan acaranya?"
"Hari Sabtu, tapi malem sekitar jam tujuh."
"Oke, mami undang temen-temen mami juga ya. Sekalian mau pamer kalo mami bakal punya cucu turunan bule."
"Besok kita beli ya perlengkapan untuk baby shower, bareng mommy Afra. Ntar mami chat aja Celine apa-apa aja yang harus dibeli." Celine beranjak dari sofa dan memakai tasnya untuk pulang ke rumah karena supir pribadinya sudah datang menjemput.
Cleirin ikut beranjak dan mengantar Celine sampai teras, "hati-hati."
Celine mengangguk dan masuk ke dalam mobil.
-Can We?-
Celine masuk ke ruangan di mana ruangan itu khusus untuk kucing-kucingnya yang kini berjumlah lima. Anak Celcel sudah lahir dengan selamat, yang pertama berwarna abu-abu cukup gelap, kedua berwarna putih bercampur cokelat, dan yang ketiga berwarna putih bercampur abu-abu dan cokelat.
Ruangan untuk kucing-kucing itu besar dan cukup luas, banyak permainan yang menempel di dinding agar tidak membuat kucing-kucing tersebut bosan.
Celine duduk di lantai dan tiga anak kucing yang tadinya sedang bermain langsung mendekati Celine, "kalian udah makan?"
Celine tersenyum melihat perutnya yang buncit seperti sedang dicium oleh ketiga anak kucing itu. Mendengar pintu terbuka, Celine menoleh dan mendapati Afra dan Noah berjalan mendekatinya.
"Noah mau main sama kucingnya boleh? I want to play with..." Noah terdiam karena ia lupa nama kucing-kucing Justin dan Celine.
Celine mengambil kucing berwarna abu-abu, "kalo yang abu-abu ini namanya Jas, kalo yang putih campur cokelat ini Jus, kalo yang putih campur abu-abu sama coklat ini namanya Elin."
Noah masih terlihat bingung.
Afra tertawa, "kenapa nama kucingnya ada yang Jas sama Jus?"
"Itu Justin yang kasih nama, emang gak bener banget dia."
"Jadi Jas sama Jus jantan terus Elin betina, ya?" Tanya Afra dan Celine mengangguk.
-Can We?-
Celine berbaring di tempat tidur sambil mengusap-usap rambut Justin di mana Justin sedang menciumi perutnya, "kamu hari Sabtu gak ngantor, 'kan?"
"Ngantor tapi bentar doang, jam sepuluh pagi aku udah sampe rumah, tenang aja."
"Awas kalo sampe telat!" Celine sedikit menjambak rambut Justin.
"Gak sabar banget pengen tau anak kita boy or girl," Justin mengecup lama perut Celine.
"Menurut kamu apa?"
"Gak mau nebak, kita liat aja nanti." Justin berhenti mencium perut Celine dan beranjak untuk mengambil minum yang ada di meja kamar.
"Ada yang mau aku bilang,"
Justin sedikit menaikkan alis dan mulai minum.
"Rora hamil,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...