"Ya udah lah lo suruh orang lain, gue masih di hotel ntar gue ceritain, bye!" Justin memutuskan sambungan teleponnya dengan Archie lalu keluar dari kamar mandi untuk melihat Celine yang sedang berbaring menyamping di tempat tidur.
Justin berdiri di hadapan Celine di mana kedua mata Celine terbuka lebar dengan pandangan lurus ke depan, tatapan Celine terlihat kosong, sedikitpun gadis itu tidak ada berkedip. Justin menghela napas karena Celine mulai menangis, Justin pun duduk di sofa membiarkan Celine menangis.
"Kenapa lo gak bawa gue pulang?" Celine beralih duduk.
Justin berdiri dan mengangguk, "ya udah ayo."
Celine berdiri dan langsung pergi tanpa membawa tasnya. Justin yang sadar dengan keberadaan tas Celine membawanya pergi mengejar Celine yang berjalan dengan begitu cepat.
Justin dan Celine sudah berada di dalam lift, Justin melirik orang-orang yang ada bersama mereka di mana orang-orang itu tengah mencuri pandangan pada Celine yang sedang menangis kecil. Justin menarik Celine untuk mendekat dan memakaikan topinya pada Celine agar mata sembab Celine tidak terlalu terlihat.
Justin tidak langsung menjalankan mobilnya, diam sembari mendengarkan suara tangis Celine yang terdengar begitu pilu.
"Cel."
Celine menggeleng meminta pada Justin untuk tidak berbicara apalagi mengajaknya berbicara.
-Can We?-
Melihat ibunya sedang duduk sendirian di ruang keluarga, Celine menangis hebat membuat Cleirin yang sedang bermain ponsel menoleh dengan cepat.
Cleirin membulatkan mata melihat keadaan Celine yang berantakan dan tampak tidak sehat, Cleirin langsung mendekat. "Ya ampun, Cel. Kenapa bajunya kusut gini? Kenapa nangis?"
Celine memeluk erat Cleirin dan tangis Celine kian kuat.
Cleirin menatap Justin yang baru saja masuk, pikiran negatif langsung menyerangnya ketika Justin datang. "Kamu perkosa Celine?!"
Justin terkejut dan menggeleng dengan cepat, "justru aku yang bantu Celine, Onti. Enak aja dituduh main perkosa!"
"Bantu apa? Ini sebenernya kenapa?"
"Celine kenapa?" Tanya Maska yang baru saja pulang. "Kamu apain Celine?" Maska menatap garang Justin.
"Diapain? Gak ada, kenapa semuanya jadi nuduh aku?" Justin menatap kesal Maska lalu bergumam, "tinggal nunggu si Ethan aja nih."
"Celine!" Seru Cleirin saat tubuh Celine tiba-tiba saja ambruk di lantai.
Justin langsung menggendong Celine dan membawa Celine ke kamar.
-Can We?-
"Apa? Lo mau nuduh gue apa?" Tanya Justin pada Ethan yang sedang menatap tajam dirinya.
"Cepet cerita," ucap Maska saat keluar dari kamar Celine. Cleirin juga ikut keluar meninggalkan Celine yang sedang beristirahat.
"Gini, tapi kita agak jauhin dikit." Justin sedikit menjauh dari pintu kamar Celine, dengan patuh Maska dan Ethan mengikuti.
Justin sedikit memajukan wajahnya membuat Maska dan Ethan ikut melakukannya, "Adrian selingkuh."
"APA?!" Teriak Cleirin.
Kedua mata Maska dan Ethan membulat lebar, raut marah dan emosi langsung terpancar jelas di wajah kedua orang itu.
"Bangsat." Gumam Ethan sembari mengepalkan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...