Aku gabut jadi dobel.
✨Can We?✨
Sejak insiden Celine muntah di wajahnya, Justin tidak pernah lagi mengangkat telepon dari Celine. Sebenarnya mereka memang tidak pernah dan sangat jarang untuk menelepon satu sama lain, namun semenjak Celine patah hati, mereka menjadi lebih sering berbicara melalui telepon.
Justin menatap layar ponselnya untuk melihat siapa yang meneleponnya, Celine. Justin mendengus dan memilih untuk mengabaikan panggilan masuk dari Celine. "Bodo, males." Justin mengambil ponselnya namun tidak kunjung mengangkat telepon dari Celine.
Karena insiden Celine muntah juga, Justin lebih memilih untuk berada di rumah orang tuanya sebab bayangan bagaimana Celine muntah di mini bar juga muntah di wajah terus menghantuinya.
"Shit!" Umpat Justin seraya meringis karena kepalanya baru saja dilempar oleh bola plastik. Justin menghela napas, "Noah." Panggil Justin mencari-cari orang yang ia panggil.
Mata Justin berhenti memperhatikan sekitar saat melihat seorang anak laki-laki tengah bersembunyi di kolong meja ruang keluarga, secara perlahan Justin mendekati Noah—-adiknya yang sebentar lagi akan menginjak tiga tahun.
"Ini anak ya, kadang kalem kadang ngeselin." Gumam Justin masih terus berjalan, "Noah, where are you?" Justin terus berpura-pura mencari Noah dan terus mendekat.
"Gotcha!" Justin berlutut dan merendahkan tubuhnya membuat Noah berteriak panik sampai kepalanya terantuk meja.
Justin langsung mengeluarkan Noah dari kolong meja dan membawanya ke gendongannya, melihat Mike datang sambil menatapnya dengan sorot penuh tanya, Justin menghela napas. "Kejedot sendiri. Right?" Tanya Justin pada Noah dan Noah mengangguk.
-Can We?-
"Apaan sih nih orang, sengaja banget gak angkat telfon dari gue." Celine meletak ponselnya dengan kesal di meja kerjanya dan memilih untuk memandangi komputernya yang berisi tentang kasus yang akan ia tangani.
"Cel, makan siang bareng yuk." Ajak Zalfa dan Celine langsung mengangguk, bukan karena lapar karena ingin menghilangkan rasa bosannya.
"Yana sama Akila gak ikut?"
"Udah duluan, buru." Zalfa menarik tangan Celine untuk segera keluar karena ia sudah sangat lapar dan kebetulan restoran yang ingin didatangi berada tidak jauh dari kantor mereka sehingga Celine dan Zalfa memilih untuk berjalan kaki.
Celine yang baru saja duduk menatap kesal Justin yang baru masuk ke restoran bersama dengan anak kecil yang tentunya Celine ketahui siapa anak itu. Celine mengeluarkan ponselnya dari tas dan mencoba menghubungi Justin di mana Justin belum menyadari kehadirannya.
Celine menyipitkan mata melihat Justin sedang menatap ponsel laki-laki itu dan Celine geram seketika lantaran Justin dengan sengaja mengabaikan telepon darinya.
Brak!
Tiga teman Celine terkejut karena Celine meletak ponsel dengan kuat di meja, mereka saling tatap melihat ekspresi kesal Celine.
"Lo kenapa sih?" Tanya Zalfa.
"Buru pesen, gue pesen minuman aja." Celine sesekali menoleh pada Justin yang sudah duduk tidak jauh darinya.
Celine sengaja melotot ketika Justin akhirnya menyadari kehadirannya dan Justin tampak panik. Celine pun beranjak dan berjalan ke arah meja Justin dan duduk di hadapan Justin.
Celine yang ingin marah lebih dulu tersenyum pada Noah lalu menatap tajam Justin, "lo sengaja gak angkat telfon gue?"
"Ngapain juga lo telfon gue? Ganggu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...