Valerie mendorong Celine hingga mereka semua masuk lalu Valerie juga yang menutup pintu. Valerie menatap Celine dengan tatapan juga ekspresi yang tidak bersahabat.
Plak!
Celine terkejut karena pipinya ditampar dengan tiba-tiba dan keras hingga membuat suara tamparan itu terdengar nyaring di telinga.
"Sialan kamu!"
Celine menatap Valerie sambil memegang pipinya tanpa mengucapkan apa-apa.
"Saya udah bilang sama kamu saya gak akan restui kamu sama Justin kalo sampe Justin ikut kamu dan apa? Justin ikut kamu! Kamu hasut Justin! Kamu hasut anak saya!"
"Enggak, saya gak hasut Justin, saya gak pak..."
Plak!
Valerie kembali menampar Celine lalu wanita itu tersenyum kecut melihat mata Celine mulai digenangi air mata.
"Perempuan gak tau malu kamu! Bisa-bisanya kamu hasut anak saya untuk ikuti keyakinan kamu!"
Celine diam walaupun sudah sangat emosi karena Valerie memfitnahnya juga menamparnya, Celine tahan itu semua agar Valerie tidak semakin benci lagi kepadanya, tidak ingin membuat keadaan menjadi semakin kacau.
"Dan parahnya lagi kalian nikah tanpa kasih tau saya! Pasti kamu kan yang larang anak saya untuk jangan kasih tau saya! Iya, 'kan?!"
Celine menggeleng, "saya gak sejahat itu. Jangan fitnah saya kalo mom..."
"Jangan panggil saya mommy! Saya gak sudi!"
"Jangan fitnah saya kalo Anda belum tau gimana kejadian yang sebenernya, saya minta maaf kalo emang Anda ngerasa dirugikan ka..."
"Jelas saya merasa dirugikan karena ulah kamu!" Valerie sedikit maju agar lebih dekat dengan Celine, "ceraikan anak saya."
Celine menggeleng dan memejamkan mata ketika Valerie mengangkat tangan seperti hendak kembali menamparnya, cukup lama Celine terpejam sampai akhirnya membuka mata karena tidak merasakan apapun karena ternyata Lily menahan tangan Valerie.
"Udah, Mom." Kata Lily sambil menatap Celine.
Valerie menjauhkan tangannya dari Lily dan menatap Celine dengan napas yang naik turun tidak beraturan saking emosinya.
"Gue kecewa sama lo, kalo emang Justin pindah keyakinan cuma karena lo ternyata lo gak sebaik yang gue pikir."
"Udah jelas Justin pindah keyakinan karena dia, Ly. Gak pake kata kalo lagi," sahut Valerie sambil menatap Celine.
Valerie maju selangkah, "jangan sampe kamu kasih tau ke Justin soal kedatangan saya. Jangan buat saya makin benci sama kamu, jangan coba-coba untuk cari muka sama saya, sekali saya bilang saya gak restui kalian, tetap sampai mati gak akan saya restui." Valerie balik badan lebih dulu keluar.
Lily menggenggam tangan Liam lalu menyusul Valerie.
Celine terkejut dan refleks menyentuh tangannya yang dicubit oleh Liam saat Liam berjalan melewatinya, Celine memperhatikan Liam yang menjulurkan lidah setelah mencubitnya.
-Can We?-
Sambil memotong bawang bombai, Celine memikirkan ucapan Valerie juga saat Valerie menamparnya. Rasa sakit pada pipinya hilang namun bekasnya tidak, pipi Celine merah di mulai pagi Valerie datang dan menamparnya sampai sore hari ini.
"Aaww!" Celine meringis karena jari telunjuknya terkena pisau tepat saat ingin memotong bawang, Celine langsung mengambil tisu karena darah di telunjuknya langsung keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...