Celine sedang duduk di sofa berukuran panjang di mana di depannya ada tiga orang perempuan yang sedang duduk dengan mengarah ke cermin dan ada juga tiga perempuan lain yang sedang sibuk dengan rambut Afra, Aurora, dan Naya.
Ketiga perempuan itu jadi memotong rambut mereka tanpa sepengetahuan para suami mereka, walaupun dilakukan di kediaman Naya dan Valdo, Mike, Archie, dan Valdo tidak mengetahui kegiatan mereka sekarang.
"Ntar jatoh, Mil." Ujar Celine melihat Emily berusaha menggendong Noah, menggendong dengan tubuh Noah mengarah pada Emily.
"I can carry him," Emily berhasil menggendong Noah walaupun tampaknya anak itu kesusahan.
Celine tertawa melihat Noah yang sedang digendong oleh Emily di mana anak laki-laki itu tampak tenang lalu mengulurkan tangan untuk berjaga-jaga karena Emily hendak menurunkan Noah di sofa.
"Noah berat juga ya. You're very heavy, Noah." Emily duduk di sebelah Noah.
"I don't think so," balas Noah.
"Noah jadi adek Mily ya, Mily pengen punya adek dan Noah harus jadi adek Mily. I want to be your sister,"
"Noah udah ada sistel, Lily." Raut wajah Noah berubah sedih dan menatap Celine, "whele is my sistel?" Noah bertanya tentang keberadaan Lily karena sudah hampir seminggu lamanya ia tidak bertemu dengan Lily.
Celine sedikit bingung harus menjawab apa lalu tersenyum, "Kak Lily lagi sibuk kuliah, belajar, nanti Noah bisa ketemu kok."
Noah tampak semakin sedih lalu mendekati Afra di mana rambut wanita itu sedang dipotong, "mommy! Whele is my sistel?"
Afra langsung menoleh pada Noah membuat wanita yang sedang memotong rambut Afra terkejut karena hampir saja ia melakukan kesalahan saat memotong rambut Afra.
"Sorry, Mrs." Wanita yang sedang memotong rambut Afra memegang dengan lembut kepala Afra untuk kembali mengarah ke cermin.
Afra mendudukkan Noah di meja, tepat di depannya agar ia bisa berbicara dengan anak itu, "siapa? Kak Lily?"
Noah mengangguk, "I missed hel." (Aku merindukan dia).
Aurora dan Naya yang mendengar percakapan Afra dan Noah menatap Noah dengan sorot kasihan.
-Can We?-
Celine menahan tawanya melihat ekspresi Mike, Valdo, dan Archie. Sebenarnya tidak ada yang masalah dengan ekspresi Mike, ekspresi Valdo dan Archie lah yang membuat Celine ingin tertawa.
"What are y'all doing?" Tanya Valdo sambil memperhatikan rambut Naya yang kini pendek diatas bahu, begitu juga dengan Afra dan Aurora.
"Menurut kamu gimana sama rambut baru aku?" Tanya Afra pada Mike yang terus menatapnya.
"Perfect. Kamu keliatan makin muda maksudnya jauh lebih muda, kayak anak gadis, i love your hair." Puji Mike membuat Afra begitu senang.
"Just love my hair?" Tanya Afra.
Mike menggeleng, "and you of course."
"Sial, dari mana kamu belajar, Mike?" Valdo menoleh mendengar gombalan Mike dan Mike hanya menaikkan sejenak kedua bahunya.
"Sekali-sekali gak papa dong Naya punya rambut sependek ini." Kata Naya pada Valdo sambil tersenyum.
"Hai!" Emily berlari keluar dari ruangan yang dipakai untuk memotong rambut di mana rambut Emily yang semula panjang kini juga ikut pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...