"Yaelah, lo juga kebanyakan pake tutup mata sok kesel sama gue. Salah lo gak pake nanya kita mau nonton film apa,"
Justin menatap kesal Celine tanpa mengucapkan apa-apa seraya mereka berjalan keluar dari bioskop.
"Kita makan dulu ya," kata Celine setelah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 20:00 WIB.
"Tuh kan, lo yang..." Justin terdiam tidak ingin melanjutkan kalimatnya.
"Apa?" Celine berhenti melangkah.
Justin menggeleng, "udah ayo kalo mau makan. Bayar sendiri-sendiri."
Celine memperhatikan Justin yang berjalan lebih dulu. Sebenarnya tanpa Celine bertanya tadi ia tahu kelanjutan dari kalimat Justin.
Justin sendiri terus berjalan tanpa menoleh pada Celine yang jauh berada di belakangnya dan langkahnya melambat saat melihat Adrian berserta sang istri masuk ke sebuah toko pakaian.
Justin langsung balik badan dan berjalan menghampiri Celine, "gue yang nentuin food court nya."
"Eh, tapi gue mau makan di sana." Celine menunjuk ke arah depannya sedangkan Justin membawanya ke arah lain.
"Gue yang traktir." Justin menggenggam erat tangan Celine membawa Celine ke arah lain agar gadis itu tidak bertemu dengan Adrian.
-Can We?-
Selesai makan, Justin dan Celine tidak langsung pulang melainkan singgah timezone atas usulan Celine. Dengan malas Justin menemani gadis itu dan pada akhirnya Justin sangat menikmati keberadaan mereka di sana.
"Eh, gue main main ini deh." Celine berdiri di depan mesin capit boneka, ia membuka jas kerjanya dan memberikan jas tersebut pada Justin beserta tasnya.
"Kayak babu gue lo bikin," Justin menatap kesal jas dan tas Celine.
"Apa sih, bentaran doang juga. Lo liat, gue nih jago banget soal urusan main mesin capit."
"Iyain,"
Celine sedikit berbungkuk untuk melihat pergerakan capit di mana benda yang ingin ia ambil adalah boneka berukuran sedang.
"Cih, mana keburu songong." Cibir Justin melihat Celine gagal.
Celine kembali bermain untuk yang keduanya kali dan kembali gagal membuat Celine berdecak kesal.
"Biar gue," Justin memberikan jas dan tas yang ia pegang pada Celine dan mendorong Celine untuk menyingkir dari depan mesin capit.
Celine membulatkan mata melihat Justin berhasil hanya dalam sekali percobaan dan Justin segera memamerkan boneka berwarna putih yang berhasil ia dapat.
Justin tersenyum dengan penuh kemenangan dan mendekatkan boneka itu pada Celine. Celine menahan senyumnya melihat Justin menyodorkan boneka itu kepadanya.
"Tapi ini buat Noah," Justin menjauhkan boneka yang hampir disentuh oleh Celine dan tertawa mengejek.
"Ih!" Celine memukul lengan Justin dan Justin benar-benar tidak memberikan boneka itu kepadanya.
Justin pergi untuk bermain game lainnya sambil membawa boneka yang memang ingin ia berikan kepada Noah nantinya sedangkan Celine masih berdiri di tempat.
Celine berdiri dan diam bukan karena kesal lalu tidak ingin berdekatan dengan Justin, bukan. Yang membuat Celine berdiri mematung di tempat adalah ketika ia melihat Adrian bersama Gloria—-istri sekaligus perempuan yang sudah merusak kebahagiaannya memasuki area timezone.
Celine sedang merasa sakit hati sekarang, semakin sakit lagi ketika ia melihat perut Gloria sedikit menonjol karena perempuan itu memakai dress berwarna merah ketat. Celine memalingkan wajah ketika Gloria menatapnya dan seketika Celine bingung harus berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...