"Mungkin, alesan Justin gak mau banget anak kalian jadi asisten anak Archie Rora karena dia gak mau kali ya anak kalian ngerasain apa yang Justin rasain," kata Cleirin setelah mendengar cerita Celine dan Afra.
Cleirin yang baru saja datang mendapati Celine dan Afra sedang mengobrol di ruang keluarga dan wanita itu langsung bergabung dan kini sudah tahu apa yang sedang terjadi.
"Iya sih kayaknya, tapi kenapa Justin gak cerita sama Celine." Celine menggerakkan tisu ke sudut matanya, "berarti selama ini Justin simpen semuanya sendirian, pura-pura baik-baik aja. Rasanya pasti gak enak banget." Celine yang merasa sedih sekaligus kasihan dengan Justin mulai menangis.
"Waktu itu daddy Mike sama mommy Valerie cerai, wajar Justin down terus gak fokus sama kerjanya, tapi bukannya dapet dukungan dari Archie, Archie malah ngatain, marah-marah." Air mata Celine terus keluar membayangkan posisi Justin kala itu.
Cleirin hanya diam namun ia merasakan apa yang sedang Celine rasakan saat ini, Cleirin juga mulai ikut merasa sakit hati.
Ketiga wanita itu terkesiap saat mendengar suara klakson mobil di mana Justin sudah pulang.
Celine menghapus air matanya dengan cepat lalu bercermin dengan menggunakan kamera ponselnya dan untung saja hanya hidung Celine yang terlihat merah sehingga nanti Celine bisa memberikan alasan jika ia sedang flu.
"Noah, ayo pulang." Afra beranjak dan langsung mendekati Noah.
"Mami ke sini mau kasih ini, bagus buat kamu yang lagi hamil." Cleirin menaruh kotak makan yang ia bawa di meja lalu beranjak dan pergi keluar di mana Afra sudah keluar lebih dulu.
Melihat Cleirin keluar dari dalam rumah, Justin ingin menyapa namun Cleirin hanya tersenyum dan masuk ke mobil.
"Beneran cepet pulangnya," Celine berdiri diambang pintu sambil menggendong Jasjus.
Justin mendekati Celine, "hidung kamu kok merah?"
"Aku flu,"
"Serius?" Justin langsung menempelkan telapak tangannya di kening Celine.
"Aku cuma flu, gak demam kok."
"Tadi mami ngapain ke sini?" Justin tidak bertanya tentang kehadiran Afra karena memang Afra selalu mampir ke rumah mereka.
"Kasih makanan, gak tau apa tapi katanya bagus untuk aku yang lagi hamil. Coba dong kamu ambil, itu yang di meja."
Justin pun mengambil kotak makan yang Celine tunjuk.
"Aku gak masak, mommy suruh kita makan malem di rumah mereka."
Justin mengangguk sambil memperhatikan makanan yang Cleirin bawakan untuk Celine.
-Can We?-
"Kalo di perusahaan Archie kamu gak bisa serius di perusahaan daddy kamu harus serius, sekarang kamu gak ada lagi masalah apapun jadi buktiin kalo kamu becus, serius." Kata Mike seraya memotong daging steak nya.
"Kalo ada masalah cerita, jangan diem-diem aja." Kali ini Celine yang berbicara.
Justin hanya mengangguk sambil memakan buah.
"Karena masalah kemaren mommy jadi lebih sering telfon Rora," ucap Afra.
"Rora tau gak sih?" Tanya Celine, Justin hanya menaikkan sejenak kedua bahunya.
"Kayaknya enggak deh, sore tadi mommy telfonan sama Rora dan Rora gak ada nyinggung soal masalah kemaren."
"Archie gak ada minta maaf?" Tanya Celine lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...