Justin dan Celine berpelukan dengan ditemani suara tepuk tangan juga ucapan selamat untuk mereka, tidak ada raut kecewa di wajah Justin ataupun Celine.
"Congratulations, Justin dan Celine. Baby girl! Semoga lancar sampai persalinan, ya." Kata MC mewakili para tamu.
Justin dan Celine mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang memberi selamat untuk mereka.
"Kamu gak kecewa, 'kan?" Tanya Celine sambil berjalan menuju meja yang diisi oleh keluarganya.
"Dari muka aku keliatan ada raut kecewa?"
Celine menatap wajah Justin dan menggeleng, "gak ada."
"Aku seneng, kan udah aku bilang mau boy or girl aku seneng."
Celine memeluk lengan Justin, "ntar aku bakal hamil lagi kasih kamu anak cowok, tenang aja."
"Emang kamu harus hamil lagi, kita harus punya anak yang banyak. Aku suka rumah kita rame, aku suka keributan. Keributan dari suara anak-anak kita sama keributan dari tetangga soal anak kita."
-Can We?-
Celine bangun di pukul 09:00 pagi karena semalam tidur di pukul 02:00 dini hari karena terlalu asyik berkumpul dan bersenang-senang bersama keluarganya. Sambil duduk, Celine menatap Justin yang masih tidur, ketika dibangunkan untuk pergi bekerja Justin menolak, sepertinya hubungan Justin dan Archie belum membaik.
"Kamu gak ke kantor?"
Justin menggeleng seraya menjatuhkan kepalanya di antara kedua kaki Celine yang bersila dengan wajahnya yang mengarah ke perut Celine.
"Kamu beneran mau berhenti kerja?"
"Dia aja gak ada minta aku untuk balik kerja, gak ada nelfon, untuk apa kerja."
"Kamu ini, cuma karena Rora hamil sampe segitunya."
Justin menjauh dari Celine dan berbaring terlungkup, "bukan masalah itu! Udahlah, jangan dibahas."
"Jadi kalo kamu gak kerja ngapain coba di rumah? Kamu pengangguran dong sekarang,"
"Aku bakal kerja sama daddy,"
Celine yang sudah duduk kembali berbaring, "gimana kalo kamu gak dibolehin kerja sama daddy? Kan daddy kerja di perusahaan Uncle Valdo."
"Perusahaan itu udah jadi milik daddy, uncle Valdo kasih perusahaan itu bukan suruh daddy pegang. Awalnya iya cuma disuruh pegang tapi udah dari lama juga perusahaan itu dikasih ke daddy, uncle Valdo apalagi Archie gak berhak atur-atur aku untuk boleh atau enggak kerja di sana."
"Tapi kan sayang banget kalo kamu beneran keluar dari sana," kata Celine sambil mengusap-usap punggung polos Justin.
"Lagian katanya tiga tahun lagi daddy mau berhenti maksudnya dia butuh pengganti, otomatis aku dong. Noah gak mungkin, sekarang aja Noah tiga tahun terus tiga tahun lagi jadi enam tahun, masa anak umur enam tahun jadi pemimpin perusahaan."
"Oh iya, daddy pasti butuh pengganti ya."
Justin mengangguk.
"Seenggaknya kalo kamu keluar hubungan kamu sama Archie jangan renggang gini, baru kali ini aku liat kalian bener-bener marahan, berantem. Baikan dong,"
"Kalo baikan nanti aku disuruh kerja di sana lagi,"
"Gak lucu tau kalian berantem karena masalah hamil. Lagian anak kita perempuan, udah aman. Kalo anak Archie Rora laki-laki nanti gak mungkin kan anak kita diminta jadi asisten anak mereka? Kalo anak Archie Rora perempuan juga otomatis mereka temenan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...