Claire masuk ke ruang kucing dengan masih memakai seragam sekolahnya dan reaksi kucing-kucing itu ketika melihat Claire datang langsung bersuara dan berlari mendekati Claire.
"Kalian lindu Ai?" Claire memeluk dan mencium satu persatu kucing-kucingnya. "Ayo kita kelual, kita halus jalan-jalan." Claire berjalan lebih dulu keluar dari ruang kucing dan kelima kucing itu langsung mengikuti Claire.
"Ayo kita naik mobil, tapi muat gak ya?" Claire mendekati mobil-mobilnya dan memperhatikan sebentar mobil itu.
"Oke, Jasjus sama Celcel di belakang." Claire menggendong Jasjus lebih dulu dan mendudukkan kucing itu di jok belakang lalu diikuti oleh Celcel.
Jasjus dan Celcel sendiri diam tidak melompat keluar dari mobil Claire. Setelah meletak Jasjus dan Celcel, Claire meletak Jas dan Jus di jok depan, tepat di sebelahnya.
"Meow." Elin bersuara karena hanya dirinya yang belum naik sedangkan Claire sudah.
"Oh iya, Elin belum naik. Elin dipangku aja ya sama Ai, sini." Claire menggerakkan tangannya dan Elin pun mendekat, Claire menaruh Elin dipangkuannya.
"Aire! Ganti dulu bajunya, besok masih di pake itu." Celine berjalan mendekati Claire.
"Gak mau! Ai gak mau!" Claire langsung menjalankan mobilnya namun berhasil ditahan oleh Celine.
"Pake singlet sama short aja, bajunya yang dibuka." Celine berlutut di sebelah Claire dan mulai membuka seragam Claire menyisakan singlet dan short berwarna hitam yang Claire pake.
Claire menginjak gas mobil dengan tiba-tiba membuat kucing-kucing itu terpental ke belakang namun tidak sampai jatuh dan Claire tertawa geli, karena merasa terhibur, Claire terus melakukannya dan berhenti saat Celine menegurnya.
"Kita ke luang main Ai dulu ya, Ai halus ambil sesuatu." Claire menjalankan mobilnya ke ruang mainnya dengan formasi mereka yang masih lengkap, Jasjus dan Celcel di belakang, Jas dan Jus di jok depan bersama Claire, dan Elin yang berada dipangkuan Claire.
Claire keluar dari mobilnya dan mengambil empat buah kacamata. Yang pertama kacamata berbentuk lingkaran dan itu Claire pakaikan untuk Jasjus, kedua kacamata berwarna putih berbentuk hati, Elin yang pakai. Claire juga memakai kacamata, kacamata berwarna hitam milik Justin yang tentunya kebesaran untuk Claire.
Untuk Celcel, Jas, dan Jus, dipakaikan kalung dengan model yang berbeda. Para kucing itu hanya pasrah dan menerima saja apa yang Claire lakukan kepada mereka.
Claire turun ke lantai dasar dengan menggunakan lift karena sebelumnya anak itu berada di lantai tiga, Claire mengendarai mobil bersama kucingnya di pekarangan rumah.
Claire adalah anak yang pemberani, saking pemberaninya, Claire menuruni tangga teras dengan menggunakan mobilnya dan jumlah anak tangga itu ada tiga. Untung saja Claire berhasil menuruni tangga tanpa terjadinya kecelakaan. Pekarangan rumah cukup luas hingga tidak membuat Claire bosan mengendarai mobil walaupun hanya disitu-situ saja.
Claire berhenti mengendarai mobilnya dan memperhatikan pohon mangga yang memang sengaja ditanam dan kini pohon mangga itu sudah berbuah.
"Ai mau ambil buahnya deh, kalian mau? Tapi kalian gak boleh pelgi, halus di sini aja. Di sini!" Claire menunjuk beberapa kali mobilnya mengisyaratkan pada kucing-kucing itu untuk tidak pergi.
Claire berdiri di depan pohon mangga yang tidak terlalu tinggi dengan buahnya yang cukup lebat, "gimana Ai naik? Ai halus apa?" Claire berpikir keras untuk mengambil buah mangga itu.
"Ai pelnah liat olang naik pohon, Ai naik juga deh." Claire menaikkan satu kakinya ke ranting yang cukup pendek dan anak itu berhasil membuat Claire makin bersemangat lagi untuk naik atau memanjat lebih jauh dan lebih tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...