Celine masuk ke kamar dengan menggunakan kursi roda yang didorong oleh Justin dan Claire yang berada di gendongan Celine.
"Claire aku taruh di tempat tidur ya," ujar Justin.
Celine mengangguk dan memperhatikan Justin yang meletakkan Claire di tempat tidur lalu membantunya untuk berada di tempat tidur juga.
"Suhu AC nya dong kamu atur, dingin banget ini untuk Claire."
Justin langsung mengatur suhu AC kamar mereka, "padahal udah aku suruh mereka untuk atur suhunya sebelum kita sampe di rumah tapi ternyata gak diatur juga."
"Tolong kamu ambil popok Claire dong, kayaknya Claire pipis." Celine duduk tepat di hadapan Claire untuk mengganti popok anaknya.
Justin mengambil apa yang Celine butuhkan dan memberikannya pada Celine.
Celine mengganti popok Claire tanpa ada campur tangan orang lain, bahkan Celine sudah bisa memandikan Claire. Celine menoleh pada Justin yang tampak begitu fokus memperhatikan tangannya saat mengganti popok Claire.
"Kamu serius banget liatin tangan aku tadi,"
"Biar aku bisa gantiin popok Claire juga, siapa tau tengah malem Claire bangun karena pipis atau pup jadi aku bisa gantiin popok Claire nanti." Justin balik badan sambil membuka satu persatu kancing kemejanya karena ia ingin mandi.
Celine tersenyum memperhatikan Justin, "aku gak sabar cerita sama Claire gimana hebatnya kamu selama Claire masih bayi."
Justin menatap Celine. "Aku juga bakal cerita sama Claire gimana perjuangan kamu di mulai dari hamil, ngelahirin bahkan sampe urus Claire."
Celine tersenyum.
Justin berjalan mendekati Celine. "Bukan cuma kamu yang hebat, bukan cuma aku yang hebat, tapi kita. Kita harus jadi orang tua yang hebat untuk Claire."
Celine mengangguk.
Justin duduk di tepi tempat tidur, "sebulan sekali, atau seminggu sekali? Dua minggu sekali? Aku bakal nanya sama kamu, kamu mau apa."
"Maksud kamu? Kamu nanya ke aku, aku mau apa?"
Justin mengangguk, "jadi kamu mau seminggu sekali? Dua minggu sekali? Atau sebulan sekali?"
"Em... Sebulan sekali,"
"Oke, jadi sekarang tanggal dua puluh satu dan bisa di mulai dari bulan ini. Aku tanya, kamu mau apa?"
Celine tampak berpikir, "kayaknya aku belum ada keinginan apa-apa. Biar aku pikir-pikir dulu."
Justin berdiri, "oke. Apapun permintaan kamu langsung aku turuti."
"Apapun?"
Justin mengangguk.
"Termasuk barang mahal?"
Justin kembali mengangguk, "jadi kamu mau barang mahal apa?"
"Aku cuma nanya tadi, biar aku pikir-pikir dulu."
Justin mengacungkan jempol dan pergi ke kamar mandi.
Setelah Justin masuk ke kamar mandi, Celine menatap Claire lalu menghapus air matanya. "Kenapa kamu baik banget? Aku makin ngerasa bersalah karena gak bisa kasih kamu anak lagi." Gumam Celine sambil terus memghapus air matanya.
-Can We?-
Celine berbaring bersama Claire di tempat tidur di mana Claire akan tidur bersamanya dan Justin, bukan di box bayi Claire. Celine menatap Justin yang sedang mengambil selimut untuk Claire lalu menatap tempat tidur mereka yang belum lama ini diganti dengan ukuran yang lebih lebar dan besar, diganti saat usia kehamilan Celine menginjak yang ke sembilan bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Fiksi Remaja[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...