Celine sudah bisa melupakan kesedihannya namun tidak bisa melupakan apa yang sudah terjadi kepadanya. Kehadiran Claire dan perhatian Justin membuat hidup Celine kian berwarna lagi.
Selain lebih perhatian, Justin lebih peka dan menjadi laki-laki yang romantis. Terkadang saat pulang dari kantor, Justin tidak pulang dengan tangan kosong, laki-laki itu selalu membawa bunga atau hadiah kecil namun berharga bagi Celine.
Celine bangun lebih dulu dan langsung tersenyum melihat pemandangan di depannya, Justin dan Claire tidur berpelukan.
Claire kini berusia 8 bulan di mana bayi itu sudah bisa duduk, merangkak, belajar berdiri, bahkan mengucapkan kata mami dan daddy walaupun hanya dibagian Mi dan Dad.
Celine duduk di tempat tidur dan mengambil ponselnya untuk memotret Justin dan Claire yang masih terlelap, Celine memang selalu melakukannya walaupun ia sudah pernah mengambil gambar Justin dan Claire tidur saling berpelukan.
"Good morning, Princess." Bisik Celine ketika melihat Claire membuka mata dan sedikit menjauh dari Justin.
Celine yang berniat untuk beranjak kembali berbaring karena Claire sudah bangun karena ingin bermain bersama anaknya sebelum menyibukkan diri dengan menyiapkan pakaian kerja Justin, memandikan Claire, dan menyiapkan sarapan.
-Can We?-
Celine tertawa melihat Claire dikelilingi oleh kucing-kucing mereka dan Claire tidak terlihat takut, malah senang.
"Aaaa!" Claire berteriak bukan karena terjadi apa-apa melainkan tampak gemas pada kucing-kucing yang sedang mendekatinya.
"No!" Celine yang sedang merekam Claire langsung menghentikannya karena Claire meremas bulu Jas. Celine berlutut di sebelah Claire dan menjauhkan tangan Claire dari bulu Jas dan untung saja Jas tidak marah.
"Gak boleh ditarik bulunya, ntar Jas kesakitan. Disayang aja, ayo disayang kucing-kucingnya. Kayak gini," celine mengelus-elus bulu kucing-kucingnya. "Good job!" Celine tersenyum karena Claire langsung mengikuti apa yang ia lakukan.
Celine mengeluarkan jepit rambut Claire dari saku cardigannya, Celine menjepit ke atas bagian poni Claire di mana rambut Claire kini panjangnya sudah menyentuh bahu dan berwarna hitam bercampur cokelat keemasan.
Celine tersenyum melihat Claire memeluk kucingnya yang bernama Elin dan Elin tampak tenang dalam pelukan Claire walaupun Claire memeluknya dengan asal.
"Jangan gerak, biar mami foto, mami mau foto Aire." Celine mengarahkan kamera ponselnya pada Claire dan kucing-kucingnya, "Aire." Panggil Celine karena Claire tidak mengarah ke kamera dan saat Claire menoleh Celine langsung memotret Claire.
"Aire,"
Celine dan Claire menoleh. Celine tertawa melihat Claire langsung merangkak menerjang kucing-kucing mereka ketika Claire melihat Justin datang di mana Justin baru saja pulang dari kantor.
Justin meletak barang bawaannya dan menggendong Claire yang tampak sangat senang karena kepulangannya, reaksi Claire memang selalu seperti itu, baik karena Justin pulang dari rumah Mike ataupun pulang dari perjalanan bisnisnya.
"Ini apa?" Celine mengambil barang yang Justin bawa tadi.
"Liat aja," Justin duduk dengan Claire yang berada dipangkuannya sambil mengelus-elus kucing-kucing yang selalu saja menempel pada mereka.
Celine duduk di sebelah Justin dan mengeluarkan benda dari paper bag kemudian tersenyum setelah melihat apa yang Justin bawa, bunga berwarna emas yang terkurung oleh penutupnya yang transparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Jugendliteratur[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...