Kedua mata Celine terbuka lebar, niat untuk kembali tidur ternyata tidak bisa karena kepala Celine terus dipenuhi oleh adegan tadi malam.
Celine menatap Justin yang masih tidur dengan posisi terlungkup dan tidak memakai baju namun memakai celana sedangkan Celine tidak memakai apapun dibalik selimut yang menutupi tubuh polosnya.
Celine mulai merinding ketika membayangkan ekspresi wajah Justin juga adegan panas mereka, Celine akui rasanya nikmat namun juga menimbulkan rasa sakit diawal dan setelahnya.
Celine berbaring menyamping menghadap Justin, melihat Justin bergerak Celine kembali memejamkan mata untuk berpura-pura tidur sekaligus penasaran apa yang akan Justin lakukan.
Tangan Celine yang berada dibalik bantal sedikit meremas sarung bantalnya ketika merasakan kecupan di bahunya dan pipinya, tak lama usapan lembut pada pipinya mulai terasa membuat Celine langsung membuka mata.
"Ternyata udah bangun?"
Kuping Celine seperti sedang dimanjakan oleh suara Justin saat ini, sedikit serak dan berat, terdengar seksi.
"Baru aja,"
"Congratulations," kata Justin membuat Celine bingung.
"Selamat untuk?"
"Udah gak perawan lagi, yang artinya kamu gak jadi perawan tua."
"Makasih, makasih udah bikin aku gak perawan lagi."
Justin terkekeh dan Celine sedikit gelagapan karena Justin tiba-tiba saja mencium dan langsung melumat bibirnya.
-Can We?-
Justin menyeret masuk koper Celine ke apartemennya yang kini juga milik Celine sedangkan Celine sudah masuk lebih dulu sambil membawa dua kandang kucing, kucing peliharaan mereka.
Celine berlutut di lantai dan membuka pintu kandang Jasjus kemudian Celcel di mana Celcel tampak takut namun langsung menghampiri Celine, untuk Jasjus, kucing itu mulai mengeksplorasi setiap sudut apartemen Justin.
"Mommy Valerie sama Lily kapan pulang dari Bali?" Tanya Celine sambil mengelus-elus punggung Celcel.
"Gak tau, kalo bisa gak usah pulang sekalian." Justin pergi ke dapur karena ia mendengar suara benda jatuh, "woi! Jasjus!"
Celine tertawa ketika Justin memanggil nama kucingnya di mana nama itu biasa dipakai sebagai nama ejekan untuk Justin.
"Cel, kucing kamu persis kayak kamu. Bikin masalah mulu udah gitu gak bisa diem, dimasukin ke kandang aja deh." Justin datang dan mengambil Celcel dari Celine namun Celcel meraung tidak ingin menjauh dari Celine.
"Ya ampun, bisa langsung nempel ke aku. Lucu banget,"
"Kayaknya dia masih inget sama apa yang aku lakuin makanya dia gak mau sama aku," Justin tidak jadi menggendong Celcel.
Celine menatap Justin, "emang kamu ngapain Celcel?"
"Cuma pegang-pegang doang sampe dia risih jadinya ya gitu, gak mau deket-deket sama aku." Justin pergi ke kamar sambil membawa koper Celine.
-Can We?-
Celine bangun lebih dulu dan kini ia sedang memperhatikan wajah Justin di mana Justin masih terlelap sambil memeluknya, sudah hampir sepuluh menit Celine memperhatikan Justin dan belum ada rasa bosan yang menghampirinya.
Soal bulan madu, Justin dan Celine sepakat untuk menundanya karena mereka ingin menikmati waktu bersama di apartemen saja bersama dua kucing mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
أدب المراهقين[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...