Ingin mencoba hal baru, update di pagi hari. Kalo sukses, dilanjutkan✊🏻👉🏻👈🏻
✨Can We?✨
Celine datang ke apartemen Yana di mana Yana akan melakukan bridal shower sekaligus ingin memberitahu teman-temannya jika ia akan menikah dalam waktu dekat. Ketika Celine datang, apartemen Yana sudah ramai, ada yang sibuk mengobrol dan ada yang sibuk minum juga makan.
"Tuh kan lo pasti dateng! Gak mungkin gak dateng!" Yana tersenyum lebar melihat Celine datang di mana sebelumnya pintu apartemen dibukakan oleh orang lain.
"Udah mulai?"
"Bentar lagi,"
Celine mengangguk dan mendelik melihat kue yang di atasnya terdapat gambar alat kelamin pria yang juga terbuat dari kue. Tiba-tiba Celine teringat dengan Justin yang hanya memakai celana dalam, Celine pun langsung pergi mencari makanan ataupun minuman sambil menepis bayangan Justin yang sedang memakai celana dalam.
"Eh, ayo dong mulai. Kita foto-foto!" Seru Yana seraya memegang kue yang di atasnya berbentuk kelamin pria.
Celine berdiri di sebelah Yana sambil memegang gelas minuman dan bergedik sendiri melihat Yana membuka mulut tepat di dekat alat kelamin pria itu. "Gak usah kayak gitu juga kali, Yan."
"Ih, sssttt!"
Mereka berfoto sebanyak lima kali dengan keadaan semuanya berkumpul, setelah itu beberapa dari mereka mulai sibuk pada kegiatan masing-masing. Celine sendiri sedang duduk sambil makan bersama teman-temannya ataupun dengan orang yang tidak ia kenal.
Celine memilih untuk fokus seraya membatin melihat orang-orang yang ada di dekatnya sedang pamer berlian ataupun hal luxury lainnya.
"Gue dikasih berlian sebesar ini dong," kata seorang perempuan seraya mengulurkan tangannya.
"Cantik, Beb. Sama kayak punya gue, bedanya gue kalung." Perempuan itu langsung menunjukkan kalungnya.
"Lo kapan nikah, Cel?" Tanya teman SMA Celine, mereka tidak dekat, hanya sekedar kenal.
Celine menatapnya, "bentar lagi."
"Sama siapa? Maksudnya profesinya, kalo kita-kita kan kebanyakan nikah sama pengusaha."
"Profesi? Dia asisten bos," balas Celine dan dapat ia lihat raut remeh terpancar di wajah perempuan-perempuan itu.
"Lo gak bilang mau nikah," bisik Zalfa yang duduk di sebelah Celine.
"Barusan aja gue bilang,"
"Berapa sih gajinya calon suami lo?"
"Kurang tau sih gue,"
"Lo gak asal pilih laki-laki kan, Cel? Ya ampun, lo pengacara masa suami lo asisten bos." Perempuan itu tertawa dan disambut oleh yang lainnya.
Celine hanya tersenyum berusaha untuk tidak kesal karena ia tidak ingin marah-marah. Celine mengeluarkan ponselnya dari tas dan membaca notifikasi pesan yang baru saja dikirim oleh Justin di mana Justin menanyakan apakah ia ingin dijemput atau tidak.
Celine menahan bibirnya untuk tidak menyunggingkan senyum, tidak ingin terlihat seperti ABG. Setelah membalas pesan dari Justin, Celine menyimpan ponselnya.
-Can We?-
Celine berserta para tamu yang hadir di acara bridal shower Yana sedang menunggu jemputan mereka namun sudah ada yang pulang lebih dulu, termasuk Zalfa dan Akila. Kini Celine menunggu Justin bersama perempuan-perempuan yang masih sibuk sekaligus pamer mengenai berlian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...