✯
"Grace, kau ingin ikut denganku mengunjungi Ayam sialan itu?? Hari ini ia akan dihukum mati." Ucap Draco dengan santai, saat ini mereka sedang duduk di ruang rekreasi slytherin.
Mengenai kejadian semalam, mereka sudah di perbolehkan untuk kembali ke asrama masing-masing. Tentu saja dengan di dampingi oleh Kepala asrama masing-masing.
Mendengar ucapan Draco membuat Grace dan Pansy melotot melihat laki-laki itu.
"Kau mengadukan Buckbeak pada Ayahmu??" Tanya Grace, ia menatap tidak percaya pada Draco.
Draco langsung menganggukkan kepalanya. "Benar sekali, ia harus dihukum karena sudah melukaiku."
"Tapi Buckbeak tidak bersalah!! Kau terluka karena kesalahanmu sendiri!!" Sambung Pansy sambil menatap tajam ke arah Draco.
Draco mengangkat kedua bahunya dengan acuh. "Aku tidak peduli, Ayam sialan itu pantas mendapatkannya."
"Dasar sinting!" Umpat Pansy yang hanya seperti angin lalu bagi Draco.
"Jadi Grace apa kau ingin ikut bersamaku??" Tanya Draco lagi pada Grace, gadis itu mengangguk setuju.
"Pansy apa kau ikut??" Kali ini Grace yang bertanya pada Pansy.
"Kau bercanda?! Tentu saja aku akan ikut!!" Jawab Pansy dengan menggebu-gebu, Draco memutar bola malas melihat Pansy yang antusias.
Mereka kemudian bergegas melihat Buckbeak, di jalan mereka bertemu dengan Blaise, Crabbe dan Goyle. Langsung saja ketiganya mengikuti Draco, Grace dan Pansy.
"Jadi kalian ingin melihat Buckbeak??" Tanya Blaise.
"Tidak, kami ingin berpiknik. Tentu saja kami ingin melihatnya!!" Jawab Pansy dengan sinis.
Blaise menatap Pansy di sampingnya dengan sinis, dengan kuat ia menyenggol bahu Pansy membuat perempuan itu sedikit oleng.
"Kau ingin mati?!" Pansy melotot ke arah Blaise, laki-laki itu mengangkat bahunya dengan acuh.
Grace menggelengkan kepalanya dengan maklum mendengar pertengkaran Blaise dan Pansy. Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat Buckbeak.
"Buckbeak yang malang, aku pasti akan merindukannya." Grace menatap Buckbeak dengan sedih.
"Untuk apa kau merindukan hewan aneh ini??" Tanya Draco dengan sengit.
"Hei Buckbeak itu tidak aneh!! Dia unik!!" Ucap Pansy di sampingnya, Draco lagi-lagi menatap Pansy dengan sengit.
"Aku tidak bertanya padamu!!"
Grace menatap keduanya dengan jengah, kenapa teman-temannya selalu bertengkar??
"Grace ayo kita pergi, aku tidak mau di sini." Draco langsung menarik tangan Grace mengikutinya.
"Bukankah kau sendiri yang mengajakku ke sini??" Tanya Grace dengan bingung. Draco menatap Grace di sampingnya.
"Itu tadi, sekarang aku hanya ingin kembali ke asrama."
Saat mereka ingin pergi Grace melihat Harry, Hermione dan Ron berjalan ke arah mereka. Sepertinya mereka ingin melihat Buckbeak.
Draco menyeringai dengan lebar menatap ke arah mereka. "Woah, come to see the show??"
Grace menatap sebal ke arah Draco. "Jangan mulai!!"
"Apa? Aku kan--"
Belum sempat Draco menyelesaikan kalimatnya, Hermione berjalan tergesa-gesa ke arahnya dan langsung menodongkan tongkat ke leher Draco.
Grace terdiam di tempatnya, ia tidak percaya Hermione seberani itu dengan Draco. Tapi tidak apa-apa, sesekali Draco memang harus di beri pelajaran.
Kepala Draco sedikit terantuk batu di belakangnya. Blaise, Pansy, Crabbe dan Goyle yang mendengar suara Hermione membalikkan badan mereka dan melihat Draco yang di todong tongkat oleh Hermione.
"Ew Mudblood!!" Ejek Pansy pada Hermione, walaupun begitu ia merasa puas melihat wajah Draco yang ketakutan.
"You! You foul, loathsome, evil little cockroach!!" Hermione tidak mendengarkan perkataan Pansy, ia menatap Draco di depannya dengan tajam.
"Hermione, no!! Dia tidak sepadan denganmu." Ucap Ron di belakang sana.
Hermione menghela nafasnya dengan gusar, ia menurunkan tongkatnya dan membalikkan badannya. Ia sedikit melirik Grace, mereka melempar senyuman.
Draco tertawa mengejek melihat Hermione yang tidak lagi menodongkan tongkat padanya. Namun tawanya berhenti saat Hermione berbalik dan langsung memukul hidungnya.
Teman-temannya tidak percaya melihat Hermione yang berani memukul seorang Draco Malfoy.
Draco mengusap hidungnya yang baru saja di pukul oleh Hermione, sepertinya hidungnya memerah.
"Mudblood sialan! Kau akan menerima akibatnya!!" Draco langsung menarik tangan Grace pergi dari sana, saat melewati Harry dan Ron ia menabrak bahu Harry dengan kencang.
Setelah di rasa mereka sudah menjauhi tempat itu, Grace menghentikan jalannya.
"Apa hidungmu sakit Draco??"
Draco menatap Grace di hadapannya, sedetik kemudian ia berhambur memeluk Grace dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher milik gadis itu.
"Hidungku sangat sangit, awas saja Mudblood itu! Aku akan membalasnya!!" Jawab Draco sedikit merengek, pukulan Hermione ternyata tidak main-main.
Grace membalas pelukan Draco, ia mengusap punggung laki-laki itu dengan pelan.
"Ayo kembali ke asrama, aku akan mengobati hidungmu."
✯
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [Draco Malfoy]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] [Cerita ini dimulai pada tahun ketiga] Semua karakter adalah milik J.K. Rowling. Di sini aku cuman minjam karakter serta latar cerita dan nambahin beberapa karakter lain untuk keperluan book ini. "I think i have a crush on you"...