Agak pendek dikit (ノ`Д´)ノ彡┻━┻
✯"Sudah siap Grace??" Tanya Draco saat Grace berjalan ke arahnya, kali ini gadis itu datang sendirian. Entah kemana perginya Pansy, mungkin berkencan bersama Blaise?
"Siapp, ayo kita pergii."
Draco tersenyum dengan senang, ia dengan semangat menggenggam tangan Grace dan membawa gadis itu pergi bersamanya.
"Draco, menurutmu apa yang dilakukan Pansy dan Blaise beberapa hari yang lalu??" Tanya Grace sambil mendongak menatap Draco.
Yah, Grace memang mengetahui jika Pansy dan Blaise yang berada di ranjang saat itu. Draco terlihat membasahi bibir bawahnya sebelum menjawab.
"Pastinya itu adalah sesuatu yang menyenangkan." Jawab Draco sambil menyeringai dengan lebar.
"Contohnya??"
"Seperti ini." Draco menundukkan kepala kemudian mengecup bibir Grace dengan singkat. Grace langsung bersemu, ia menatap Draco dengan senyum malu-malu.
"Ini di tempat umum!" Grace menyenggol lengan Draco dengan pelan, sementara itu yang di senggol malah asik cekikikan.
Mereka kemudian memutuskan untuk memesan minuman di Three Broomstick. Selagi Draco memesan minuman, Grace dengan cepat mengambil tempat duduk.
Ia menatap ke sekitarnya, di sana sangat ramai. Ada Ginny dan Dean yang sedang bermesraan di meja seberang, lalu ada juga Harry dan teman-temannya. Grace melambaikan tangannya pada Hermione yang sedang menatap ke arahnya, di sebelahnya Ron juga ikut tersenyum dengan lebar menyapa Grace.
Karena Harry penasaran, ia juga ikut menoleh ke belakang dan melihat Grace duduk sendirian di sana. Laki-laki itu langsung tersenyum dengan canggung menyapa Grace.
"Harry ini kesempatan untukmu, cepat hampiri dia selagi Grace sendirian." Ucap Ron sambil menatap Harry dengan semangat.
Di sebelahnya Hermione mengangguk menyetujui. "Kau benar, selagi Malfoy masih memesan minuman di sana."
Harry terlihat menimang usulan teman-temannya, dengan mantap ia mengangguk menyetujui saran keduanya.
"Kalian benar, aku ke sana dulu." Harry kemudian bangkit berdiri, ia dengan semangat berjalan menghampiri Grace.
"H-hai Grace, boleh aku duduk di sini??" Tunjuk Harry pada bangku kosong yang berada di sebelah Grace.
"Boleh." Jawab Grace dengan senang hati, Harry dengan cepat menduduki bangku kosong di samping Grace.
Matanya menatap ke sekitar, mencoba untuk mencari obrolan yang sekiranya membuat Grace merasa nyaman.
"Jadi, bagaimana hari-harimu??" Tanya Harry sambil menatap wajah Grace dengan lekat.
"Menyenangkan." Jawab Grace dengan antusias, senyuman terpatri di bibirnya. Matanya menyipit karena senyumannya begitu lebar dan itu membuatnya tampak menggemaskan di mata Harry.
Saat Harry hendak menanyakan sesuatu kembali pada Grace, Draco datangan menyela dengan ucapannya yang tajam.
"Menikmatinya Potter? Kau pasti merasa senang karena bisa sedekat itu dengan gadisku." Ucap Draco dengan tajam, ia menatap Harry dengan bengis.
"Oh kau sudah datang Draco, dimana Butterbeer ku??"
Saat kedua laki-laki itu menatap satu sama lain dengan tajam, Grace malah sibuk meminum Butterbeer miliknya.
"Cepat pergi sebelum aku melempar salah satu kutukan padamu Potter!" Draco kembali berucap, rahangnya mengeras saat melihat Harry yang sama sekali tidak terganggu dengan ini semua.
"Tanpa kau suruh pun, aku akan tetap pergi." Balas Harry tak kalah tajamnya, ia segera berdiri kemudian menatap Grace yang masih asik menikmati Butterbeernya.
"Sampai jumpa Grace."
"Sampai jumpa Harry!!" Balas Grace dengan riang, tidak menyadari mata tajam yang terus mengawasinya.
Draco mendudukkan dirinya di samping Grace dengan kasar, matanya masih mengamati Harry yang kembali berjalan menuju teman-temannya.
"Kau menikmatinya??" Tanya Draco sambil menoleh ke arah Grace.
"Ya, Butterbeer nya sangat enak."
"Bukan itu, apa kau menikmati berbincang dengan Potter??"
Grace mengangkat bahunya dengan acuh. "Tidak juga, saat bersamaku Harry menjadi gagu. Aku tidak suka itu."
Draco mengacak rambut Grace dengan gemas, ia kemudian meraih gelas Butterbeer miliknya. Mencoba untuk menikmati minuman itu.
Draco terlihat berpikir sejenak, matanya tidak sengaja memandang ke arah meja yang di tempat Harry dan teman-temannya. Benar saja, mereka terlihat mengawasi dirinya dan Grace.
Otak liciknya merencanakan sesuatu sekarang.
"Grace." Panggil Draco dengan pelan namun masih bisa di dengar oleh Grace.
"Kenapa??"
"Mau mencoba sesuatu yang seru??"
Grace mengerutkan dahi bingung, sesuatu yang seru? Sepertinya itu terdengar sangat menyenangkan.
"Apa itu??"
"Ini."
Di tengah ramainya orang-orang yang berada di Three Broomstick, Draco Malfoy mencium gadis manis di sampingnya. Tidak usah dilanjutkan, kalian pasti mengerti.
Oh tentu saja Harry melihat semuanya.
✯
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [Draco Malfoy]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] [Cerita ini dimulai pada tahun ketiga] Semua karakter adalah milik J.K. Rowling. Di sini aku cuman minjam karakter serta latar cerita dan nambahin beberapa karakter lain untuk keperluan book ini. "I think i have a crush on you"...