✯
"Aku pasti akan merindukanmu!!" Pansy memeluk Grace dengan erat, liburan telah tiba dan mereka semua sedang berada di kompartemen sekarang.
"Padahal aku bisa mengunjungi Manormu." Jawab Grace dengan cekikikan.
"Benar juga, kenapa aku tidak memikirkannya ya." Pansy merasa bodoh sekarang.
"Kau kan bodoh." Sahut Blaise yang duduk di depan mereka. Pansy melotot tak terima, dengan kesal ia menendang kaki Blaise membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan.
"Dasar macan!!"
"Aku heran kenapa kalian selalu bertengkar." Sambung Draco sambil menatap jengah kedua temannya ini.
"Salahkan dia!!" Ucap Blaise dan Pansy secara bersamaan, mereka bertatapan sejenak kemudian dengan kompak membuang muka.
Grace terkekeh melihat keduanya. "Kalian terlihat cocok."
"APA?!" Pansy melotot tak terima pada Grace, gadis itu malah mengangkat bahunya dengan acuh kemudian bersandar di bahu Pansy dengan santainya.
"Diamlah, aku mengantuk." Ucap Grace sambil memejamkan matanya. Pansy menggelengkan kepalanya dengan heran menatap ke arah Grace.
"Kau sangat mudah tertidur ya."
"Hmm." Grace bergumam dengan tidak jelas, sepertinya gadis itu sedikit lagi akan menjelajahi alam mimpi.
Pansy, Draco dan Blaise kembali bercerita, entah itu hal yang penting atau tidak penting.
"Jadi Grace akan menginap di Manormu??" Tanya Pansy yang langsung diangguki oleh Draco.
"Benar, ia akan menghabiskan liburan bersamaku." Jawab Draco sambil menyeringai dengan lebar.
Di sebelahnya Blaise ikut menyeringai, ia menyenggol perut Draco dengan pelan. "Kalau begitu kau bebas mendekatinya."
"Blaise benar, cepat bertindak atau Grace akan diambil oleh orang lain. Kau tau kan betapa banyaknya laki-laki yang ingin mendekatinya." Sambung Pansy dengan serius, ia mengusap rambut Grace yang tertidur sekarang.
Draco melihat Grace yang tertidur dengan nyenyak di bahu Pansy. "Ayo bertukar tempat duduk Pans."
Pansy tersenyum dengan jahil menatap Draco, namun ia tetap menurut. Mereka bertukar tempat duduk dengan cepat, sekarang Grace tidak lagi menyandar pada Pansy tapi pada Draco.
Draco menyamankan posisinya pada Grace, ia ikut meletakkan kepalanya di atas kepala Grace yang sedang bersandar pada bahunya.
"Bangunkan kami saat kereta sudah sampai." Setelahnya Draco menutup mata, mencoba menyusul Grace ke alam mimpi.
Kereta sudah berhenti. Draco, Grace, Blaise dan Pansy keluar bersama-sama. Sebelum pergi Pansy kembali memeluk Grace dengan erat, mereka kemudian melepaskan pelukan mereka karena Ibu Pansy sudah memanggil Pansy dari tadi.
Begitu pula dengan Blaise, mereka melambaikan tangan pada teman-temannya. Draco segera menarik tangan Grace agar berjalan mengikutinya.
"MOMMY!! DADDY!!" Grace berlari memeluk orang tuanya dengan erat. Jeff dan Rosie memeluk tubuh putri kecil mereka dengan sayang.
Sementara itu Draco berjalan dengan santai ke arah Ibu dan Ayahnya. Sesampainya di sana, Narcissa langsung memeluk tubuh anaknya dengan erat.
"Kami sangat merindukanmu, Manor terasa lebih sepi sekarang." Ucap Narcissa sambil mengelus punggung Draco dengan lembut.
"Aku juga merindukan kalian Mother." Jawab Draco, ia semakin mempererat pelukan pada Ibunya.
Grace melepaskan pelukannya, ia kemudian beralih menatap Lucius Malfoy yang berdiri di samping Ayahnya.
"Uncle!!" Grace memeluk tubuh Lucius dengan erat, setelah beberapa menit ia melepaskan pelukan mereka.
"Kau bertambah cantik, Grace." Ucap Lucius sambil tersenyum dengan kecil. Grace tersenyum dengan lebar mendengar ucapan Lucius. Grace kemudian beralih memeluk tubuh Narcissa.
"Aunty terlihat lebih muda."
Narcissa terkekeh dengan gemas mendengar ucapan Grace. Sesaat kemudian mereka melepaskan pelukan mereka, Draco juga sudah melepas pelukannya dengan orang tua Grace.
"Sebaiknya kita segera kembali." Ucap Lucius yang langsung diangguki oleh mereka semua. Dua keluarga itu kemudian berapparate ke Malfoy Manor.
Mengenai liburan kali ini, Grace sudah di beri tau oleh Ibunya kalau ia akan menghabiskan liburannya di Malfoy Manor.
"Tolong jaga dia, hanya kalian yang bisa kami percayai." Ucap Jeffrey yang langsung diangguki oleh Lucius dan Narcissa.
Setelah berpamitan dengan Grace, Jeff dan Rosie kembali berapparate meninggalkan Grace bersama dengan keluarga Malfoy.
"Draco antar Grace ke kamarnya."
"Yes father." Draco langsung menarik tangan Grace agar mengikutinya ke lantai atas, tempat kamarnya berada.
Mereka kemudian sampai di depan pintu berwarna coklat. "Ini kamarmu, kamarku tepat di sebelah kamar milikmu."
"Benarkah??" Tanya Grace dengan antusias yang langsung diangguki oleh Draco.
Grace membuka pintu kamarnya dengan pelan. Saat masuk ke dalam kamar, matanya langsung disuguhi pemandangan kamar yang bernuansa hitam.
"Kau suka??" Tanya Draco yang menatap Grace yang sepertinya sedang terpesona dengan kamarnya sendiri.
"Tentu saja aku suka, walaupun kamarnya agak gelap tapi tidak apa-apa." Jawab Grace dengan senyuman lebar di bibirnya.
"Aku akan kembali ke kamar. Kalau kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggilku. Kamar kita bersebelahan."
Grace mengangguk dengan semangat, ia langsung menidurkan dirinya di atas ranjang empuk.
"Nyaman."
✯
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [Draco Malfoy]
Fiksi Penggemar[FOLLOW SEBELUM BACA] [Cerita ini dimulai pada tahun ketiga] Semua karakter adalah milik J.K. Rowling. Di sini aku cuman minjam karakter serta latar cerita dan nambahin beberapa karakter lain untuk keperluan book ini. "I think i have a crush on you"...