23┊ ۪۫❁ཻུ۪۪ ᴜɴᴄʟᴇ ʟᴜᴄɪᴜs

5.2K 749 210
                                    

✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai membersihkan diri, Grace memakai pakaian santainya kemudian bergegas turun ke bawah. Di sana ia sudah melihat Draco yang sudah duduk di atas sofa sambil memakan cemilan.

Grace langsung duduk di samping laki-laki itu, tangannya terulur untuk mengambil cemilan di atas meja.

"Aku pikir kau akan beristirahat." Ucap Draco sambil menatap Grace.

"Tidak, aku lapar."

"Mau ke dapur?? Aku bisa meminta Peri rumah untuk membuatkan makanan untukmu." 

"Memangnya boleh?" Tanya Grace dengan polos.

"Tentu saja boleh, ayo." Draco langsung menarik tangan Grace untuk mengikutinya ke dapur. Sesampainya mereka di sana, para Peri rumah yang melihat mereka langsung menghentikan pekerjaan mereka dan membungkuk dengan hormat ke arah keduanya.

"Ada yang bisa Chewi bantu Tuan??" Tanya salah satu Peri rumah sambil menundukkan kepalanya.

Draco menoleh ke arah Grace. "Kau ingin makan apa??"

"Apa saja, yang penting perutku terisi." Jawab Grace dengan tenang, mendengar itu membuat Chewi si Peri rumah langsung mengangguk mengerti.

Draco mengajak Grace untuk duduk di meja makan, beberapa menit kemudian beberapa Peri rumah datang membawa makanan.

Grace langsung menyantap makanan di depannya dengan lahap, ia benar-benar lapar. Sementara itu Draco menopang dagunya menatap ke arah Grace, gadis itu benar-benar menggemaskan saat makan. Kedua pipinya menggembung seperti bola karena kebanyakan melahap makanan.

Karena merasa di tatap Grace mendongak, matanya langsung bertatapan dengan milik Draco. Ternyata laki-laki itu memperhatikannya sedari tadi.

Grace menelan makanannya kemudian bertanya pada Draco. "Kau tidak makan??"

"Aku akan makan tapi kau harus menyuapiku." Jawab Draco dengan menyeringai dengan lebar.

"Baiklah, buka mulutmu." Jawab Grace dengan santai, lagi-lagi Draco bersyukur karena sifat penurut Grace.

Dengan senang hati Draco menerima suapan dari Grace, mereka makan di satu sendok yang sama. Itu artinya secara tidak langsung mereka sudah berciuman, oh hentikan pikiran kotormu itu Draco.

Acara makan mereka sedikit terganggu karena mendengar pertengkaran Narcissa dan Lucius di ruang tamu. Sepertinya mereka tidak menyadari kalau Draco dan Grace bisa saja menguping pembicaraan mereka.

"Lucius, sudah kukatakan padamu untuk jangan melibatkan mereka!! Kau tidak berpikir kalau mereka bisa terluka?!"

Narcissa menatap Lucius di depannya dengan sengit, apa laki-laki itu bodoh melaksanakan tugasnya bersama anak-anak?!

"Cissy kita sudah membicarakannya sebelumnya, lagi pula Draco berhasil membawa Grace kembali kan??" Jawab Lucius dengan tenang.

"Dasar bodoh!! Jangan menyebut nama mereka, mereka bisa mendengarnya!!"

"Hei apa-apaan itu tadi?? Kenapa kau memanggilku bodoh?!" Lucius menatap tak terima pada istrinya, yang benar saja ia dikatai bodoh oleh istri sendiri?!

Sementara itu di meja makan, Grace dan Draco saling berpandangan. Mereka tidak mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.

"Apa yang Aunty dan Uncle bicarakan??" Tanya Grace dengan penasaran.

"Entahlah, lebih baik kita menghabiskan makanan ini." Jawab Draco yang langsung diangguki oleh Grace.

Tepat setelah Grace dan Draco menyelesaikan makanan mereka, Lucius dan Narcissa mendekati keduanya.

"Apa kau baik-baik saja Grace? Draco menjagamu kan??" Tanya Lucius.

"Aku tidak apa-apa Uncle, hanya kelaparan. Tidak usah khawatir, Draco menjagaku dengan baik." Jawab Grace dengan senyum lebar di bibirnya.

Lucius tersenyum dengan kecil mendengar jawaban Grace, sementara itu Narcissa merasa sangat gemas dengan anak dari teman baiknya ini.

"Kalian sudah menyelesaikan makan malam kalian??" Tanya Narcissa yang langsung diangguki oleh Grace dan Draco.

"Sebaiknya kalian beristirahat, kalian pasti merasa lelah." Sambung Lucius.

Menurut, keduanya langsung pergi meninggalkan dua orang tua itu. Grace menepuk perutnya karena sudah terisi oleh makanan.

"Sepertinya aku kekenyangan."

Draco terkekeh mendengar ucapan polos Grace. "Kau makan terlalu banyak tadi."

"Aku kan lapar, makanya aku memakan banyak makanan."

"Mau melihat bintang dari kamarku??" Ajak Draco. Grace terlihat seperti sedang menimang tawaran Draco, berhubung ia belum mengantuk maka ia menyetujui saran Draco.

Keduanya pergi ke kamar bersama. Saat memasuki kamar Draco, Grace langsung di sambut dengan suasana gelap. Draco memang sangat suka warna gelap, walaupun sudah sering ke kamar Draco tapi sepertinya Grace belum terbiasa.

"Ayo." Draco menuntunnya untuk berdiri di balkon menatap pemandangan langit yang sedang dipenuhi oleh bintang.

"Draco, namamu diambil dari rasi bintang kan??" Tanya Grace dengan antusias.

"Benar sekali." Jawab Draco sambil tersenyum dengan lebar.

Angin semakin berhembus dengan kencang, tidak terasa hari semakin malam.

"Sudah malam. Sebaiknya kau kembali ke kamarmu, atau kau memang ingin tidur di kamarku??" Ucap Draco sambil menyeringai dengan lebar.

"Tidak, aku ingin tidur di kamarku. Malam Draco."

Crush [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang