59┊ ۪۫❁ཻུ۪۪ sᴀᴀᴛɴʏᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀɢᴏsɪᴘ

3.9K 454 474
                                    

⚠︎⚠︎ada kata-kata yang agak vulgarChapter 60 tadi kepencet, maaf banget yaa😣🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠︎⚠︎
ada kata-kata yang agak vulgar
Chapter 60 tadi kepencet, maaf banget yaa😣🙏🏻

"Blaise apa kau melihat Grace?? Semalam ia tidak kembali ke kamarnya." Tanya Pansy pada Blaise yang sedang bersantai di ruang rekreasi.

"Mungkin bersama Draco." Jawab Blaise dengan acuh.

"Benar juga." Pansy mengambil tempat duduk di samping Blaise, ia ikut memakan cemilan yang ada di tangan Blaise.

"Hei itu punyaku!!"

Pansy melotot dengan galak. "Aku hanya meminta cemilanmu sedikit, lagipula ini tidak enak."

Pansy berlagak seperti orang muntah, padahal cemilan ini sangatlah enak. Biasa, gengsinya terlalu tinggi.

Blaise menatap Pansy dengan datar, "kalau tidak mau, yasudah jangan diambil lagi." Blaise menjauhkan cemilannya dari jangkauan Pansy saat melihat tangan gadis itu hendak meraih cemilannya kembali.

"Dasar pelit!! Aku akan mengadukanmu pada Grace, aku yakin dia akan berpihak padaku." Balas Pansy dengan menggebu-gebu.

"Grace tidak akan berpihak padamu, lagi pula aku tidak yakin kalau Grace akan keluar dari kamar hari ini."

"Kenapa memangnya??" Tanya Pansy dengan penasaran, Blaise bergerak mendekati Pansy lalu berbisik dengan pelan.

"Semalam aku mendengar suara desahan dari kamar Draco, aku yakin mereka melakukannya lagi semalam."

Mata Pansy seketika langsung melebar. "Itu bagus, sebentar lagi aku pasti akan menjadi Aunty."

PLAK

Blaise memukul lengan Pansy dengan kencang. "Dasar bodoh! Bagaimana jika Draco sudah kelewatan menghukum Grace?? Bagaimana jika Grace tidak dapat berjalan nantinya??"

"Jangan cemas. Kalau Grace tidak bisa berjalan, Draco dengan senang hati akan menggendong Grace kemanapun dia pergi." Jawab Pansy dengan senyuman lebar di bibirnya.

"Aku heran kenapa Grace sangat bergantung padamu."

"Tentu saja karena aku cantik dan pintar." Jawab Pansy sambil tersenyum dengan lebar, tak lupa jari-jari tangannya bergerak untuk mengibaskan rambut pendeknya dengan cepat.

"Bisa-bisanya aku menyukai orang gila sepertimu." Gumam Blaise dengan pelan, ia bahkan ragu apakah Pansy akan mendengarnya atau tidak.

Pagi ini, Draco terbangun lebih dulu. Ia menatap ke samping dan mendapati Grace yang masih tertidur dengan nyenyak.

Draco mengelus pipi Grace dengan lembut, ia tersenyum dengan lebar saat mengingat kejadian semalam. Matanya tiba-tiba membulat saat teringat sesuatu.

"Sial, aku mengeluarkannya di dalam." Draco menggerutu dengan pelan saat mengingat itu, karena terbawa suasana ia jadi kelepasan mengeluarkannya di dalam.

Grace yang sedang tertidur merasa terganggu dengan Draco yang bergerak gelisah di sampingnya, dengan perlahan ia membuka matanya.

"Draco, kau kenapa??" Tanya Grace dengan suara pelan, ia kemudian bergerak untuk memeluk Draco kembali. Pelukan Draco terasa hangat dan nyaman.

"Kau sudah bangun??" Draco ikut melingkarkan tangannya memeluk Grace, ia mengelus punggung gadis itu dengan lembut.

Dalam pelukannya, Grace mengangguk sebagai jawaban. "Iya, aku terbangun karena mendengar suaramu."

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membangunkan mu." Jawab Draco dengan penuh sesal.

"Tidak apa-apa."

Grace semakin menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Draco, ia menghirup aroma Draco dengan rakus. Draco sangat wangi!! Kalian pasti sangat iri karena tidak bisa mencium aroma Draco xixi.

Grace mencubit dada Draco dengan gemas dan membuat laki-laki itu mengaduh antara kesakitan dan keenakan.

"Grace, jangan mencubit milikku. Memangnya kau mau jika milikmu ku cubit?"

Grace tidak mendengarkan, sekarang ia sibuk menarik-narik nipple milik Draco dengan gemas. "Kecil sekalii. Tapi ini cukup menyenangkan ehe."

Draco menghela nafas dengan pasrah, "Jangan memancingku Grace, lepaskan cubitannya."

Grace menggeleng dengan cepat, "Tidak mau, aku selalu penasaran bagaimana rasanya mencubit dada orang. Kau kan juga suka mencubit milikku, jadi kita impas."

"Jadi sekarang kau sedang balas dendam??"

Grace mengangguk dengan senang, "Benar sekali hehe." Grace kembali memainkan dada Draco di depannya.

"Daripada kau mencubit dadaku, lebih baik kita melanjutkan sesuatu yang tertunda tadi malam." Draco menyeringai dengan lebar ke arah Grace.

Gadis itu terlihat bingung dengan ucapan Draco, "Sesuatu yang tertunda? Apa??"

"Ini."

Hmm kalian pasti mengerti kan? 👉🏻👈🏻

Setelah melewati hari yang panjang bersama Draco -ekhem- Grace akhirnya kembali ke kamar miliknya. Di kamarnya ada Pansy dan Daphne yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu.

Saat keduanya menoleh dan mendapati Grace yang sedang berdiri di depan pintu, kedua gadis itu langsung berteriak dengan heboh.

"Lihat siapa yang kembali setelah menghabiskan waktu bersama Draco."

"Apa kalian melakukannya?? Woah Grace, ternyata kau hebat juga ya dapat menandingi Draco." Pansy menyeringai dengan lebar ke arah Grace.

Sementara itu Grace dapat merasakan pipinya yang memanas karena godaan dari Daphne dan juga Pansy.

"Diam!!" Grace melotot dengan galak ke arah keduanya, tapi bukannya merasa takut Daphne dan Pansy malah tertawa terbahak-bahak.

"Ya ampun kau sangat lucu." Daphne segera menarik tangan Grace untuk duduk bersamanya.

Pansy langsung merangkul Grace dengan erat, ia tersenyum menggoda ke arah Grace. "Jadi, apa kalian melakukannya semalam?? Oh atau mungkin kalian melakukannya sampai pagi??"

"Rahasia, Draco bilang jangan katakan apapun padamu agar rahasia kami tetap aman."

Sesaat Pansy langsung mencibir mendengar jawaban Grace, "Draco sialan!!"

Daphne tertawa terbahak-bahak saat melihat Pansy yang tidak mendapatkan jawaban yang sesuai dari Grace.

"Sudahlah Pans, biarkan Grace beristirahat. Aku yakin ia masih lelah." Ucap Daphne yang langsung diangguki oleh Grace.

"Benar!! Draco tidak mengizinkanku beristirahat dengan tenang, kalau begitu aku ingin tidur dulu." Grace segera melepas rangkulan Pansy, lalu mulai berjalan ke arah ranjang miliknya yang tepat berada di samping ranjang milik Pansy.

Pansy sontak melotot ke arah Grace karena mendengar ucapan gadis itu. "Tidak membiarkanmu beristirahat?! Bagus-bagus, lanjutkan itu. Aku ingin keponakan cantik yang lucu!!"

"Berisik!!"

(^∇^)ノ♪

Crush [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang