Crush [Draco Malfoy]

65┊ ۪۫❁ཻུ۪۪ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ᴅᴜᴍʙʟᴇᴅᴏʀᴇ

Agak cringe😇

✯

Sedari tadi, Draco tidak berhenti memainkan cincin yang berada di jari manisnya dengan gelisah. Malam ini, mereka akan menyelesaikannya perintah untuk membunuh kepala sekolah mereka.

Ya, membunuh Albus Dumbledore.

"Aku akan menemui Grace, kalian berdua tetap berada di sini." Ucap Draco sambil menatap Pansy dan Blaise yang sedang mengamati Vanishing Cabinet.

Keduanya mengangguk setuju, Draco berjalan dengan cepat meninggalkan kamar kebutuhan. Ia menatap sekelilingnya kembali, mengamati bangunan tua yang sebentar lagi akan hancur karena ulahnya.

Beberapa menit kemudian, dia telah sampai di depan kamar Grace dan Pansy. Draco mengetuk pintu kayu itu dengan perlahan, ia dapat mendengar suara langkah kaki milik Grace dari dalam ruangan.

Sedetik setelahnya pintu terbuka menampilkan Grace yang sudah terbalut piyama bermotif beruang kesukaannya. Grace tersenyum dengan lebar saat mengetahui bahwa Draco lah yang mengetuk pintu kamarnya, ia mendekat kemudian memeluk tubuh laki-laki di depannya dengan erat.

"Draco, kau dari mana saja?? Aku sendirian saat makan malam tadi, bahkan Pansy dan Blaise juga tidak ada."

Draco membalas pelukan Grace tak kalah eratnya, ia mengelus punggung gadis itu dengan pelan. "Sebenarnya kami bertiga sedang merencanakan sesuatu."

Grace menatap Draco dengan penasaran. "Apa itu??"

Draco melirik sekitarnya dengan waspada, kemudian ia segera membawa tubuh keduanya untuk memasuki kamar. Draco menutup pintu dengan cepat, takut kalau orang-orang akan mendengar percakapan ini.

"Masih ingat tugas yang diberikan Dark Lord padaku??" Tanya Draco yang langsung diangguki oleh Grace.

"Perintahnya adalah membunuh Profesor Dumbledore, dan kami akan melakukannya malam ini."

Grace menatap tidak percaya pada Draco. "Membunuh Profesor Dumbledore??"

"Benar, aku tau itu mengejutkan mu. Tapi kau tidak perlu khawatir, ada banyak yang membantuku malam ini."

"T-tapi ini Profesor Dumbledore!! Kau tidak bisa membunuhnya!! Profesor itu sangat kuatt." Grace menatap Draco dengan khawatir, sementara itu Draco malah dengan santainya duduk di atas ranjang milik Grace dan membawa tubuh gadis itu untuk duduk di atas pangkuannya.

ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ⁱʳⁱ ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ⁱʳⁱ, ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ⁱʳⁱ ᵈᵉⁿᵍᵏⁱ~

Keduanya dapat mendengar suara ranjang yang berdecit karena menahan bobot tubuh dua orang manusia yang sedang bermesraan.