✯
Grace dan Pansy sudah mengganti seragam mereka menjadi pakaian hangat, salju turun begitu lebatnya di luar. Tentu saja mereka tidak ingin membeku.
Pansy segera menarik Grace untuk ke ruang rekreasi bersama, di sana sudah teman-temannya yang lain yang sudah menunggu.
"Ayo, aku sudah tidak sabar mencicipi coklat di Honeydukes." Ucap Goyle.
"Pikiran kalian selalu saja di isi oleh makanan." Sambung Blaise sambil menatap malas Crabbe dan Goyle yang sedang mengkhayal.
"Berisik!! Ayo Grace kita pergi." Draco segera menggandeng tangan Grace dan meninggalkan teman-temannya.
"Oh lihatlah pasangan baru kita!! Mereka sangat romantis ya, pergi ke Hogsmeade dengan tangan yang saling bertautan." Teriak Blaise sambil bersiul menggoda.
Grace yang mendengar ucapan Blaise mengerutkan dahinya, kira-kira siapa yang di teriaki oleh laki-laki itu?
Draco menghela nafas dengan gusar mendengar teriakan Blaise, tangannya yang semula menggandeng Grace kini berpindah untuk merangkul gadis itu agar tidak menoleh pada teman-temannya di belakang.
Diam-diam Draco memberikan jari tengahnya pada Blaise, melihat itu Blaise tak kuasa menahan tawanya. Menggoda Draco sangat menyenangkan.
"Apa kau membawa surat izinmu??" Tanya Draco memecah keheningan di antara mereka.
Grace mengangguk kemudian memperlihatkan surat izin yang sudah di tanda tangani. "Tentu saja, bagaimana bisa aku tidak membawanya."
Mereka kemudian sampai di dekat gerbang, di sana sudah ada Profesor McGonagall dan Mr. Filch bersama dengan kucingnya.
"Dengar, bagi siapa saja yang membuat kekacauan di Hogmeade maka mereka akan di Black list dari daftar kunjungan ke Hogsmeade. Ingat, jangan membuat malu Hogwarts!!" Ucap Profesor McGonagall dengan tegas.
"Kumpulkan surat izin kalian ke Mr. Filch. Seperti sebelumnya, bagi siswa yang tidak mendapat tanda tangan maka ia tidak di izinkan untuk pergi." Sambung Profesor McGonagall lagi.
Draco dan Grace maju ke depan untuk memberikan surat izin mereka, sebelum pergi Grace melihat Harry yang sedang berjalan tergesa-gesa ke arah Profesor McGonagall.
Grace tidak dapat mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, tapi yang pastinya Harry tidak bisa pergi karena suratnya tidak di tanda tangani.
Grace menatap Harry dengan iba, merasa di tatap Harry menoleh dan mendapati Grace yang sedang memandangnya. Keduanya melempar senyuman manis mereka.
Karena merasa tidak di ikuti, Draco berbalik dan mendapati Grace yang tertinggal di belakang. Draco segera menarik tangan Grace untuk mengikutinya, tapi sebelum itu ia melempar tatapan tajam pada Harry yang berada tak jauh di depan.
"E-eh Draco pelan-pelan."
"Kenapa kau sangat lama tadi??" Draco mengabaikan ucapan Grace barusan, ia malah bertanya pada gadis itu.
"Itu, aku tidak sengaja mendengar kalau Harry--"
"Cukup-cukup, aku tidak mau mendengarmu membicarakan si Potter. Saat bersamaku, kau tidak boleh membicarakan laki-laki lain." Draco menatap Grace yang berjalan di sampingnya dengan sengit.
"Tapi kenapa??" Tanya Grace dengan bingung. Draco menghela nafasnya dengan gusar, ia harus sabar menghadapi sifat Grace yang sangat tidak peka ini.
"Dijelaskan juga pasti kau tidak akan mengerti."
Grace menatap Draco dengan kesal, apa Draco baru saja mengatainya bodoh?!
"Aku tidak bodoh ya!!"
Draco mengangkat kedua alisnya dengan menggoda, seringainya sudah tercetak jelas di bibirnya.
"Bukan bodoh, hanya tidak peka." Jawab Draco dengan santai.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan ke Hogsmeade, sepertinya Blaise dan yang lain mengerti kalau Draco tidak mau kencannya dengan Grace di ganggu.
Mereka kemudian mampir di Honeydukes untuk membeli beberapa permen dan coklat. Mata Grace berbinar saat melihatnya banyak coklat yang tertata rapi di raknya.
Grace segera menarik tangan Draco untuk mengikutinya mengelilingi toko.
"Ambil sepuasnya, tidak perlu khawatir dengan harga. Aku akan membelikannya untukmu." Ucap Draco saat mereka berhenti di depan rak yang di penuhi oleh coklat.
Mata Grace berbinar mendengarnya. "Benarkah??" Tanyanya dengan antusias. Draco langsung menganggukkan kepalanya.
Grace langsung mengambil berbagai macam permen dan coklat di hadapannya. Selesai memilih coklat mereka kemudian pergi ke Three Broomsticks.
Grace duduk di kursi pojok, sedangkan Draco sedang memesan Butterbeer untuk mereka berdua. Sambil menunggu Draco memesan, Grace memakan coklatnya dengan lahap.
Bangku di depannya tiba-tiba di tarik kemudian di duduki oleh seseorang, namun itu bukan Draco. Grace tidak mengenal laki-laki ini.
Tubuhnya sangat tinggi, bahkan ketika ia duduk Grace masih terlihat kecil. Laki-laki itu tersenyum dengan manis ke arahnya.
"Hai Grace, aku Diggory. Cedric Diggory. Kau bisa memanggilku Cedric." Ucapnya sambil tersenyum dengan manis.
✯
Deadrik dah muncul😏😏
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [Draco Malfoy]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA] [Cerita ini dimulai pada tahun ketiga] Semua karakter adalah milik J.K. Rowling. Di sini aku cuman minjam karakter serta latar cerita dan nambahin beberapa karakter lain untuk keperluan book ini. "I think i have a crush on you"...