⚠︎Banyak drama bund😏🤙🏻
✯
Profesor McGonagall memasuki kelas saat Draco dan Grace menyelesaikan pembicaraan mereka. Grace kembali memusatkan perhatiannya ke depan dan mengabaikan Draco yang masih menatap ke arahnya.
Profesor McGonagall kemudian menyuruh mereka untuk mengubah patung kecil menjadi burung.
"Dengar baik-baik. Avifors!" Setelah Profesor McGonagall mengucap mantra, patung kecil itu berubah menjadi burung.
Beberapa murid berdecak dengan kagum melihatnya, bahkan Draco sedikit tertarik untuk mempelajarinya.
"Sekarang aku ingin kalian mengubah patung kecil di depan kalian menjadi seekor burung. Ingat, kalian harus berkonsentrasi kemudian rapalkan mantra dengan jelas dan ayunkan tongkat kalian dengan tepat!"
Grace langsung mencobanya begitu pula dengan murid yang lain, di percobaan pertama Grace berhasil mengubahnya. Profesor McGonagall yang melihatnya sontak bertepuk tangan.
"Bagus Miss Jason, kau berhasil di percobaan pertama." Ucap Profesor McGonagall dengan tersenyum dengan lebar.
"Terima kasih Profesor." Jawab Grace sambil tersenyum dengan senang.
Beberapa anak menatap iri pada Grace karena berhasil di percobaan pertama, bahkan itu membuat Giselle Champabelle si gadis ravenclaw yang dihina oleh Draco dan Pansy semakin membenci Grace.
Draco mendekatkan tubuhnya pada Grace, ia berbisik dengan pelan pada gadis itu.
"Bagaimana bisa kau mengubahnya dengan cepat??"
"Seperti kata Profesor, kau hanya perlu berkonsentrasi, merapalkan mantra dan mengayunkan tongkatmu dengan tepat." Jawab Grace sambil tersenyum dengan lebar menatap ke arah Draco.
Pandangan Grace tidak sengaja bertemu dengan Giselle, ternyata gadis itu terus menatapnya dari tadi dengan tajam. Grace menatap gadis itu dengan datar, tiba-tiba saja dia mengalihkan pandangannya dari Grace.
"Ayo kita mulai rencananya." Ucap Grace pada Draco, mendengar itu Draco tersenyum dengan senang. Selain membantu Grace ia juga bisa mengambil kesempatan untuk lebih dekat lagi dengan gadis itu.
"Jadi Miss Jason tolong ajari aku untuk mengubah patung ini menjadi seekor burung." Draco menatap Grace dengan senyuman menggoda andalannya.
Grace terkekeh dengan pelan mendengar godaan Draco. "Tentu saja Mr. Malfoy." Jawab Grace, keduanya tertawa bersama tanpa menyadari tatapan tajam dari seseorang di seberang mereka.
Bukannya menyelesaikan tugas mereka, Grace dan Draco malah asik bercanda. Profesor McGonagall pergi keluar sebentar, karena itu mereka dapat tertawa dengan keras.
Grace tanpa sengaja berpandangan kembali dengan Giselle si gadis ravenclaw, sesuai dugaan gadis itu menatapnya dengan sinis.
Grace menyeringai dengan kecil sambil menatap gadis itu, dengan iseng ia memainkan rambut Draco di hadapannya. Draco tentu saja tidak menolak dan membuat Giselle terbakar api cemburu.
"Sepertinya rencanamu berhasil." Ucap Draco dengan senyum lebar miliknya.
"Iyup, dan kau harus melihat wajah kesalnya." Jawab Grace sedikit terkekeh.
"Aku tidak menyangka kau akan selicik ini, tapi tidak apa-apa. Aku suka." Draco menatap Grace dengan seringaian miliknya.
Draco menggenggam salah satu tangan Grace yang menganggur, ia memainkan jari-jari tangan Grace yang sangat mungil menurut pandangannya.
"Kenapa kau sangat menyukai tanganku??" Tanya Grace, tangannya sudah tidak lagi memainkan rambut Draco. Atensi matanya sudah beralih menatap Draco.
"Tanganmu sangat menggemaskan, terlalu kecil untuk seorang gadis seusiamu." Jawab Draco dengan tenang.
"Padahal tanganku termasuk tangan yang normal."
"Itu kan menurutmu, coba bandingkan tanganmu dengan Pansy. Pasti tangan Pansy lebih besar dari tanganmu."
"Heii kenapa namaku di bawa-bawa??" Si pemilik nama, Pansy Parkinson menatap keduanya dengan sengit. Dia memang duduk di belakang Grace dan Draco, makanya ia mendengar ucapan Draco.
"Memangnya kenapa?? Tidak suka??" Balas Draco dengan sengit. Pansy memutar bola matanya dengan malas, ia kembali memusatkan perhatiannya pada patung kecil di hadapannya.
Draco kembali memainkan jari-jari Grace, ketenangannya kembali terusik saat mendengar suara seorang gadis yang memanggil namanya dengan suara yang sengaja di lembut-lembutkan.
"Draco apa kau bisa membantuku?? Aku tidak bisa mengubah patungku menjadi seekor burung, mungkin kau bisa membantuku."
Draco menatap gadis ini dengan jengah, lagi-lagi si gadis ravenclaw. Apa gadis ini tidak tau malu memanggilnya kembali?? Padahal ia dengan jelas menghina gadis itu.
"Kau tidak mempunyai telinga?? Sudah kukatakan padamu untuk tidak memanggil nama depanku, aku bahkan tidak mengenalmu. Dasar gadis aneh."
Draco berucap dengan pedas, kini semua orang menatap mereka dengan penasaran. Grace menatap gadis itu dengan jengah.
"Dasar bodoh. Kalau kau tidak bisa mengubah patungmu, tanyakan saja pada Profesor McGonagall. Kau tidak buta kan melihat patung Draco yang tidak berubah sama sekali?"
Semua orang terkesiap mendengar ucapan Grace, mereka tidak menyangka gadis itu dapat mengeluarkan kata-kata pedas. Terlebih Giselle, matanya melotot ke arah Grace. Ia pikir Grace tidak akan seberani itu untuk melawannya, Grace terlihat seperti gadis lemah di matanya.
"Menjijikan, sepertinya kau memang ingin merasakan kutukan dariku." Sambung Pansy dengan pedas.
"Sebenarnya aku tidak ingin ikut campur, tapi aku sangat terganggu dengan tatapanmu pada Grace. Berhenti menatapnya dengan tajam atau aku akan membuatmu menyesali perbuatanmu itu." Sahut Blaise yang duduk di samping Pansy, ia menatap gadis itu dengan datar.
Ia tidak suka melihat temannya di tatap tajam oleh seseorang, terlebih lagi yang menatapnya ini seorang gadis bodoh yang tidak tau malu.
Giselle dapat merasakan wajahnya yang memanas karena menahan malu, tapi ia tidak akan menyerah.
"Tapi Draco-"
"BERHENTI MEMANGGIL NAMAKU DENGAN MULUT KOTORMU ITU!!"
Draco berdiri dari duduknya dengan kasar, ia sangat tidak suka di ganggu oleh gadis menyebalkan ini. Merusak indra pendengarannya saja.
"Tunggu apa lagi? Cepat pergi, merusak pemandangan saja." Sambung Grace dengan sinis.
Dengan malu, Giselle berjalan kembali ke tempat duduknya. Grace kemudian menarik Draco untuk duduk kembali, suasana kelas masih hening akibat pertengkaran tadi.
"Ada apa ini??"
✯
⌨︎✍︎
Karakter Grace di sini itu bukan tipe-tipe cewek polos nan lemah yang minta perlindungan. Bukan, Grace gak selemah itu. Walaupun agak polos (nyerempet bego) tapi Grace bisa jadi cewek kasar buat orang yang menurutnya mengganggu.Jadi moga suka ama karakternya Grace ogheyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [Draco Malfoy]
Fanfic[FOLLOW SEBELUM BACA] [Cerita ini dimulai pada tahun ketiga] Semua karakter adalah milik J.K. Rowling. Di sini aku cuman minjam karakter serta latar cerita dan nambahin beberapa karakter lain untuk keperluan book ini. "I think i have a crush on you"...