Mulai sekarang dan seterusnya
Aku berhenti dan tidak lagi mengejar orang yang sudah pergi
Mengharapkan seseorang yang tidak mengharapkan
Dan tak mau mencintai seseorang yang mencintai orang lain.Untuk apa mengharapkan? Jika apa yang kita harapkan tak kunjung terbalaskan. Mencintai orang yang mencintai orang lain itu menyakitkan untuk di rasakan. Tapi ingat, kapan dan di mana jodoh kita, hanya yang diatas yang tahu semuanya. Walau kita ingin menyerah, lepas, dan pasrah pada dasarnya jika kita ditakdirkan untuknya maka kita tak pernah bisa menjauh begitu saja. Itu yang dikatakan takdir Yang Maha Kuasa, kita sebagai manusia hanya bisa menerima saja.
Cahaya matahari perlahan-lahan meredup tergantikan oleh senja yang terbit di sore hari. Awan mulai menunjukkan kegelapan malam. Tak ada lagi hawa dingin dan panas, yang ada hanya cahaya terang yang menerangi jalan sepanjang perjalanan. Hanya angin yang berhembus kencang menerpa mereka berdua yang tengah berada di lingkaran sibuk kota. Sore hari ini urusan mereka sudah beres. Dani yang selalu senangtiasa mengantar Ayunda pun kembali mengantarkan gadis itu di depan rumahnya. Keduanya tampak terkejut dan pemandangan ini tak biasa terjadi di rumahnya.
"Rumah lo mau apaan?" tanya Dani membuat Ayunda yang membuka helm pun tampak menggeleng tak mengerti.
Ayunda melihat dengan jelas bahwa di depan rumah ada beberapa hiasan karangan bunga yang bertuliskan namanya. Apa ini sebenarnya? Pilar utama rumahnya pun tak luput di dekor seperti orang mau nikah. Tunggu, nikah? Ayunda yang merasa penasaran pun segera mendekat ke salah satu karangan bunga yang terpajang di rumahnya. Dengan teliti ia membaca untaian kata yang ada di dalamnya. Ayunda merasa terkejut dalam karangan itu terdapat dengan jelas nama dirinya dan Firlangga.
"Lamaran?" tanya Ayunda kemudian mengarahkan pandangannya pada Dani yang ingin turun dari motornya. Ayunda yang panik pun segera berlari dan menghentikan langkah Dani yang ingin mendekatinya. "Lo balik aja. Ini bukan apa-apa."
Dani pun menghentikan langkahnya. Ia kemudian menatap wajah sahabatnya yang terlihat panik dengan keringat deras mengucur di dahinya.
"Kenapa panik?"
"Ah, enggak kok. Aduh, panas banget cuaca sore ini. Gak baik buat kulit lo, lebih baik pulang aja, ya. Please," pinta Ayunda semakin membuat Dani curiga.
Dani kemudian menatap karangan bunga yang berada jauh di depannya. Sejujurnya ia juga penasaran apa yang membuat Ayunda jadi seperti ini. Dan tulisan apa yang ada di karangan bunga itu. Namun ia juga tak berhak untuk ikut campur dan akhirnya memilih pergi.
"Gue duluan," ucap Dani memakai jalan gerbang yang baru saja ia lewati, karena Ayunda melarangnya untuk keluar dari gerbang yang sebelah kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)
Fanfiction"Pernikahan gue ini cuman di atas kertas. Secuil rasa dan cinta gak ada untuk dia. Bagi Gue, pernikahan ini hanya ladang bisnis kedua orang tua kita." ~Firlangga Aditiya~ Bagi Firlangga, pernikahan muda yang terjadi pada dir...