|Part 60| Aku Memilih Pergi

5.3K 841 248
                                    

Karena luka tercipta dari seseorang yang kita anggap paling istimewa.

Luka itu sakit, tapi mengapa semua orang selalu memberikan luka itu kepadaku? Teman, sahabat, dan suamiku bahkan memberikan itu kepada diriku. Tak pernah kah berpikir? Bahwa aku juga manusia yang mempunyai hati dan rasa. Jika mereka menyakitiku, maka aku tak bisa melupakan semuanya. Tentang siapa dan bagaimana cara mereka melukai hati yang tak pernah di anggap oleh mereka.

Setitik asah mulai tercipta, kala seorang pria kembali lagi pada masa lalu yang berujung bahagia, namun semua itu lenyap bagaikan siang yang berganti malam. Roda memang selalu berputar, tapi tak bisa kah aku menikmati hidup dengan penuh kebahagiaan? Bukan kepedihan yang selalu aku rasakan. Sesekali aku bertanya pada awan, mengapa? Apa hanya aku yang tak pantas untuk bahagia? Di cintai dan mencintai sudah menjadi bagian dalam hidupnya, namun tak pernah indah dan berujung luka yang amat dalam untuk di rasa. Ingin dianggap masa lalu, namun luka itu datang kembali. Luka yang mengakibatkan aku tak berdaya, sedih, dan terpuruk melihatnya. Aku tak menyalahkan siapa-siapa, mungkin hanya dengan ini aku bisa melepaskan orang istimewa yang ternyata selalu memberikan aku luka di setiap detiknya.

"Kenapa lo lakukan ini? Gue gak terima," lirih Ayunda di sela-sela mengemudinya.

Wanita itu terus mengeluarkan air mata. Air mata kepedihan yang selalu ia keluarkan kala Firlangga menyakiti dirinya. Sejujurnya ia mencoba untuk percaya, mengabaikan segala bukti yang sudah ia terima dari Karina, tapi apa yang ia lihat tak sesuai harapan. Firlangga dan Karina mengkhianati dirinya yang mencoba untuk bangkit dari masa lalu cinta yang seolah sia-sia.

"Argh!" teriak Ayunda sembari memukul setir mobilnya. Tak peduli akan jalanan yang ramai, Ayunda mengemudi dengan ugal-ugalan padahal wanita ini baru saja bisa belajar mobil dan mengemudikan sendiri. Kepedihan yang ada membuat ia tak bisa berpikir jernih. Menggebu-gebu dan sakit hati itulah yang ia rasakan saat ini.

Kecewa? Sudah pasti. Siapa yang tak kecewa ketika cinta di balas oleh pengkhianatan semata? Ia ingin bahagia, di cintai dan di anggap seperti wanita istimewa namun apa daya, ia bahkan hanya di anggap sampah oleh Firlangga yang terus menerus menyakiti dirinya. Terus menerus menaburkan luka sampai ia kehilangan rasa bahagianya.

"Ayunda! Stop! Kita bisa bicarakan ini!" Tiba-tiba sebuah mobil berada di sampingnya membuat ia menoleh dan melihat wajah seorang pria yang untuk saat ini tak mau ia lihat wujudnya.

Ayunda tak membiarkan Firlangga mengejarnya. Wanita ini justru menambah kecepatannya membuat dua pria yang ada di mobil itu terkejut dan menatap was-was Ayunda yang mengemudikan mobil dengan caranya. Dani menghela napasnya. Ia tak menyangka bahwa prediksinya akan terjadi di kehidupan nyata. Ia memang bukan peramal, tapi ia bisa tahu bahwa Karina akan melakukan ini untuk mendapatkan Firlangga. Obsesi seseorang terkadang membuat orang itu lupa batasan. Cinta dan mencintai memang selalu berdampingan, tapi jika obsesi datang itu tak pernah di benarkan.

"Sekarang lo percaya, kan?" tanya Dani yang berusaha untuk mengejar mobil Ayunda.

Firlangga pun hanya bisa mengangguk pasrah. Apa yang dikatakan Dani memang benar apa adanya. Mungkin jika saat itu ia percaya, maka hal ini tak akan pernah terjadi dalam hidupnya. Sayangnya ia terlalu benci sehingga ia tak percaya dengan kata-kata Dani yang selalu mengingatkan dirinya.

"Cepat kejar dia. Jangan sampai dia kenapa-kenapa," pinta Firlangga Frustasi.

"Sabar. Gue tahu Ayunda bukan orang bodoh yang ngelakuin hal yang enggak-enggak," balas Dani memang benar apa adanya.

Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang