|Part 63| Aku Rela

5.3K 827 132
                                    

Waktu gak menunggu siapa pun
Hanya ada dua pilihannya
Berjuang, atau mengikhlaskan diri sendiri penuh kesakitan.

Benar waktu tak menunggu siapa pun atau kegiatan apa pun. Terkadang kita memerlukan banyak waktu untuk melimpahkan. Terkadang banyak waktu yang terbuang hanya untuk memikirkan kegiatan yang tak pernah usai. Pada dasarnya, perlu kita ketahui, bahwa waktu tak pernah menunggu kita karena waktu berjalan mengikuti alur bumi yang sudah di rancang oleh-Nya. Tak apa bila menunggu waktu, tapi jangan abaikan bahwa waktu menunggu tak pernah usai. Banyak kesakitan dan kesesakan yang harus kamu rasakan jika menunggu sebuah waktu yang tak akan pernah terbalaskan.

Ruang rawat terbuka sempurna. Seorang wanita berdosa dengan tatapan tak berdaya dan rasa bersalahnya tengah menghadapi kenyataan yang luar biasa. Kenyataan di mana ia harus menjelaskan dan berhenti berjuang pada cinta yang tak pernah terbalaskan. Kehadiran dirinya mampu membuat Ibu Ayunda segera menghampiri dirinya. Bahkan wanita itu terlihat membenci dirinya. Tak apa. Ia pantas untuk di benci seperti ini.

"Mau apa kamu ke sini? Belum puas?! Belum puas kamu hancurkan rumah tangga anak saya? Belum puas kamu mencelakakan Ayunda?" Lembayung menyapa Karina dengan sindiran pedas dan kata-kata penuh amarah.

Zidan yang ada di samping istrinya berusaha untuk menenangkan istrinya. Ia juga sama-sama terluka melihat anaknya begitu parah keadaannya, bahkan sampai saat ini, setelah seminggu berlalu Ayunda tak kunjung menyapa dirinya. Jangankan untuk menyapa, untuk bergerak saja tak menunjukkan tanda-tandanya.

Selama seminggu itu pula Firlangga tak diizinkan untuk datang menemui Ayunda yang sedang berusaha untuk melewati masa komanya di sana. Terbukti bersalah membuat Firlangga tak diperbolehkan hadir. Hanya menyaksikan Ayunda yang belum sadar melalui Vidio dan tak bisa menatapnya secara langsung. Sebenarnya Zidan tak tega melakukan ini semua, namun bagaimana pun ia tak bisa membiarkan Ayunda bersatu pada pria yang salah.

"Sabar, Bun." Zidan mengelus bahu Lembayung yang bergetar.

"Sabar gimana!? Bunda gak bisa sabar. Setelah seminggu baru sekarang dia muncul di hadapan kita? Mau apa? Mau bilang kalau kamu sudah menang sekarang?" tanya Lembayung dengan suara yang meninggi.

"Bun, udah. Ini ruangan Ayunda. Gak seharusnya kamu marah-marah di dalam," balas Zidan membuat Lembayung yang emosi segera menarik Karina keluar dan berada di depan ruangan anaknya.

Karina hanya bisa diam saja. Bahkan ketika Lembayung mendorongnya yang ia lakukan hanya diam dan tak membalasnya. Ia salah. Dan ia ke sini untuk mengakui semuanya. Ia kemari untuk menjelaskan semuanya. Tak ada yang salah di sini. Bahkan Firlangga tak salah dalam hal ini. Yang perlu di salahkan hanyalah dirinya. Dirinya yang terlalu bodoh menuruti semua perkataan Soraya yang membuat persahabatan dirinya hancur berantakan.

"Kamu sama Firlangga sudah merusak kebahagiaan anak saya! Kurang ajar kamu, ya!" pekik Lembayung akhirnya membuat Karina menatapnya.

"Firlangga tidak bersalah. Saya yang jebak dia, karena cinta saya yang begitu besar terhadap Firlangga, Tan. Jangan salahkan Firlangga dalam hal ini," balas Karina berusaha untuk memberi tahu Lembayung yang sudah terlanjur emosi.

"Sama-sama serigala. Saya gak akan percaya sama omongan kalian. Sama-sama serigala yang beraninya main di belakang lalu memakan," sindir Lembayung menatap Karina tajam.

"Saya emang bersalah, Tan. Saya akui saya khilaf melakukan semua ini. Tuhan saja maha pemaaf, saya harap Tante bersedia menerima Firlangga yang sebenarnya tak tahu apa-apa. Firlangga bahkan mengatakan bahwa Ayunda adalah wanita yang ia cinta. Tak ada wanita yang bisa merubah hati Firlangga selain Ayunda. Tolong, Tan. Demi Firlangga yang tak bersalah saya meminta maaf atas semua kesalahan yang saya buat seperti ini. Saya rela melakukan apa saja, asal Firlangga bisa melihat Ayunda dan menjaganya kembali." Karina menyatukan kedua tangannya. Matanya menatap Lembayung yang tak memberikan reaksi apa-apa.

Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang