|Part 13| Cemburu

6K 876 396
                                    

Untuk beberapa menit kamu terlihat berharga untuknyaDetik berikutnya sudah mulai terlihat dan berubah Seolah kamu tak lagi penting dan dibutuhkan olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk beberapa menit kamu terlihat berharga untuknya
Detik berikutnya sudah mulai terlihat dan berubah
Seolah kamu tak lagi penting dan dibutuhkan olehnya.

Pernah berpikir? Terkadang kita terlibat dibutuhkan oleh orang, namun detik berikutnya seolah tak berarti apa-apa lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernah berpikir? Terkadang kita terlibat dibutuhkan oleh orang, namun detik berikutnya seolah tak berarti apa-apa lagi. Memang benar ada kalanya seseorang mencari kita karena kebutuhan, jika tidak akan diabaikan begitu saja. Padahal di sini dia yang butuh, kenapa kita yang mengharapkan kasih sayang dan perhatiannya? Kadang dunia selucu ini. Memberikan rasa sakit pada orang yang tak bersalah, namun tak memberikan rasa bersalah pada orang yang selalu menyakiti hati manusia. Selalu saja begitu.

Kadang kita terlihat penting bagi mereka. Kadang kita terlihat tak dibutuhkan, dan itu memang nyata. Semua pasti pernah merasakan hal ini, namun tak ada yang berani mengekspresikan untuk mengungkapkannya. Ruangan VIP rumah sakit hanya di isi oleh satu orang yang dua jam lamanya menunggu orang yang sakit. Dari masih ada orang sampai hanya dirinya yang menunggu orang tersebut. Yap, siapa lagi kalau bukan Firlangga? Sebenarnya ia juga terpaksa dan tak mau jika ia bukan suaminya. Ya kira-kira begitu pemikirannya.

"Lo mau tahu gak? Gue lebih bahagia nikah sama Soraya," ucap Firlangga sembari mencubit kecil tangan Ayunda yang masih lemah terbaring di brankar rumah sakit.

Tangan Ayunda terlihat di perban oleh kain kasa, selang infus dan baju khas rumah sakit tak luput dari pengelihatannya. Hanya ada bunyi detik jam yang memecahkan keheningan yang ada. Beberapa kali suara ponsel Ayunda berbunyi yang memperlihatkan nama Dani, ingin sekali ia mengangkatnya namun ia tak bisa karena ia tak mau ketahuan dalam pernikahannya.

Firlangga yang bosan pun dengan usil meraih tangan Ayunda dan membuka ponselnya, namun tak bisa karena tak tahu kata sandi dari ponsel tersebut. Firlangga kemudian berpikir keras untuk membuka ponselnya. Sejujurnya ia memanfaatkan kesempatan ini untuk tahu perasaan Ayunda apakah masih ada? Atau biasa saja? Berulang kali ia mencoba, sampai sadar bahwa bisa jadi kata sandinya adalah hari ulang tahunnya? Kala itu Ayunda memasang hari lahirnya sebagai kata sandi, namun tak ada salahnya bukan kalau sekarang ia mencoba? Semoga saja.

"Wah, gila. Kata sandi dia masih hari ulang tahun gue. Dua tahun, dan dia masih pasang aja," tutur Firlangga kemudian takjub dan mulai membuka galeri untuk melihat foto-foto milik Ayunda.

Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang