Seorang laki-laki bisa dikatakan dewasa, apa bila dia berhenti menyakiti seorang wanita.
Laki-laki harusnya menjaga seorang wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya, bukan menyakitinya begitu saja. Apa lagi jika wanita itu sudah menjadi istrinya, justru pria itu lah yang menjaganya bukan menyakitinya begitu saja. Firlangga tak bisa dikatakan dewasa, jika dia masih menyakiti istri yang tak lain adalah sahabatnya.
Rumah megah di tambah dengan ornamen yang ada membuat Ayunda tak bisa berkata-kata. Baru saja keduanya sampai di rumah megah dan menjulang tinggi membuat ia tak bisa lagi berkata-kata. Bahkan ketika pintu gerbang itu terbuka sendiri, dan Firlangga memasukan mobilnya di garasi canggih yang dapat mendeteksi keberadaan mobil mereka. Pintu garasi tertutup sempurna, Ayunda yang melihat itu segera keluar dan meraih koper besar miliknya. Firlangga juga sama-sama menarik kopernya, dan membiarkan Ayunda yang kesusahan untuk masuk ke dalam rumah megah.
Suara roda yang beradu dengan granit rumah, menimbulkan suara yang sangat jelas di denger. Lorong dan dua buah tangga mewah sudah ada di hadapannya. Di depan tangga tersebut ada dua sofa yang mengelilingi dan tak bisa dipisahkan satu sama yang lainnya. Lampu kristal yang menjulang tinggi, ornamen hijau yang ada, tangga yang sangat jelas begitu indah, membuat ia seolah hanya bisa menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)
Fanfiction"Pernikahan gue ini cuman di atas kertas. Secuil rasa dan cinta gak ada untuk dia. Bagi Gue, pernikahan ini hanya ladang bisnis kedua orang tua kita." ~Firlangga Aditiya~ Bagi Firlangga, pernikahan muda yang terjadi pada dir...