|Part 2| Ketua Osis Galak

11.9K 1K 41
                                    

Hanya sebatas kenal, tanpa memberikan harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanya sebatas kenal, tanpa memberikan harapan.

Hari ini merupakan hari Senin. Tepat di mana upacara bendera akan dilaksanakan untuk menghormati perjuangan para pahlawan kita yang telah berjuang untuk mendapatkannya. Upacara bendera akan berlangsung sepuluh menit lagi. Anggota paskibraka dan anggota OSIS tengah bersiap-siap untuk membantu jalannya upacara agar terlihat hikmat dan tak ada kendala.

Tak terkecuali bagi Ayunda. Sebagai ketua OSIS dia memegang teguh tanggung jawab yang telah diberikan gurunya untuknya. Baginya tugas ini tak main-main dan ia harus mengatur para anggotanya. Setiap hari ini harus berangkat pagi untuk mengatur murid yang nakal dan suka bolos di sekolah.

"Dani lo bisa jaga gerbang depan?" tanya Ayunda yang tengah siap-siap menjalankan tugasnya.

Dani Alves merupakan wakil ketua OSIS yang mempunyai sifat dingin, tegas, acuh, tapi pengertian pada setiap anggotanya. Tak ada yang tahu, bahwa laki-laki berumur 17 tahun ini menyukai ketua OSIS SMA BAKTI HUSADA, yang tak lain adalah Ayunda. Ia terpikat karena di balik sikap tegas dan wajah cantiknya, Ayunda tipe wanita yang sederhana dan pintar melakukan berbagai hal yang menurutnya luar biasa. Tak salah jika mereka memilih Ayunda sebagai ketua OSISnya.

"Boleh," balas Dani dingin.

"Oke. Sekarang kita pisah, ya. Ahma dan Dani lo berdua jaga gerbang depan. Gue sama Soraya jaga gerbang belakang. Gue yakin, tuh berandal bentar lagi masuk di saat jam udah masuk gini," tutur Ayunda membuat Soraya menyenggol lengannya.

"Maksudnya berandal siapa, nih?"

"Pacar lo, siapa lagi yang berandal selain dia bege." Ayunda kemudian menarik tangan Soraya agar ikut dengannya ke gerbang belakang sekolah.

Mereka tengah sibuk menjalankan tugasnya. Memang OSIS jarang mengikuti upacara, karena mereka mempunyai tugas yang lebih berat dari murid biasanya. Tugas mereka mempunyai tanggung jawab besar di sekolah, namun membantu sekolah mengurus siswa dan siswinya. Terutama murid yang nakal dan susah di atur maka OSIS yang akan mengurus mereka nantinya.

"Semoga my bebeb tidak datang, jadi gue gak perlu cemas dia dapat hukuman dari lo," tutur Soraya yang tengah duduk di bawah pohon mengamati gerbang sekolah belakang yang sering digunakan untuk anak-anak nakal bolos dan telat.

"Lo ada di pihak siapa? Sahabat atau pacar lo?" tanya Ayunda pada sahabatnya yang tengah membawa buku di tangannya.

"Sebenarnya gue mau bela dia, tapi gue harus profesional, jadi terpaksa bela lo, deh. Tiap hari catatan penuh nama pacar gue bos---"

Perkataan Soraya langsung terhenti, ketika Ayunda tiba-tiba membekap mulutnya menggunakan tangannya. Ayunda memberi isyarat agar Soraya diam. Ia mendengar kegaduhan dari arah tembok luar, maka dari itu ia menyuruh sahabatnya agar diam dan tak bersuara sedikit pun. Ketika bersuara maka mereka semua akan tahu bahwa ada yang mengamati dan mereka tak jadi masuk ke sekolah.

Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang