|Part 44| Manusia

4.7K 834 518
                                    

Terkadang good looking lebih terlihat, dari pada good attitude.

Pagi ini cuaca tampak cerah. Matahari yang bersinar indah menyapa siswa yang baru saja datang ke sekolah. Sinar yang indah, namun cukup menghangatkan bagi jiwa manusia yang merasakannya. Tak terkecuali mereka bertiga, yang baru saja tiba di sekolah. Mereka seperti tiga orang manusia sempurna, di mana kedua wanita yang cantik dan modis bertemu dengan laki-laki sempurna yang ada di dekat mereka. Ya, tentu saja membuat heboh seantero sekolah.

SMA Bakti Husada dikenal sebagai sekolah di mana para good looking berada. Ya, contohnya Ayunda dan Firlangga yang selalu di sebut pasangan indah karena fisik juga kekayaan mereka. Sekarang yang terlihat good looking lebih menawan dari pada good attitude, ya. Kehadiran Ayunda sebagai ketua OSIS membuat familiar yang ia dapat bertambah. Bahkan semua pria rata-rata rela melakukan kesalahan hanya untuk bertemu Ayunda yang mereka cinta. Ya, walau pada akhirnya Ayunda dan Firlangga bersatu menjadi satu kesatuan pasangan sempurna.

"Gue boleh gabung sama lo berdua nanti?" tanya Karina berada di tengah-tengah mereka.

"Kita gak satu kelas. Ayunda IPA 1 gue IPA 2. Lo mau ikut yang mana?" tanya Firlangga membuat Karina menatap Ayunda.

"Gue gak sanggup, kalau harus IPA 1, jadi gue ikut IPA 2 aja, deh. Gak apa-apa Yun?" Karina meminta persetujuan dari Ayunda yang hanya bisa tersenyum.

Perkataan Karina justru sebaliknya. Bayangkan saja, di Korea murid harus dituntut pintar dan sempurna. Bagaimana bisa di sana Karina tidak pintar IPA? Sedangkan mata pelajaran yang diberikan di negri ginseng itu sangat luar biasa. Pendidikan Korea itu keras dan Karina tentu saja pintar dalam IPA. Wanita ini rupanya sengaja. Ia ingin masuk IPA 1 pada awalnya, karena ia pikir Firlangga ada di sana, namun Firlangga IPA 2 jadi mau tak mau ia berusaha untuk mengikuti. Ia tak mau sekelas dengan Ayunda dan Firlangga terpisah dengan dirinya. Tujuan ia datang ke mari adalah Firlangga, bukan Ayunda.

"Aku antar kamu ke ruang guru, ya," ajak Ayunda membuat Karina menggeleng.

"Biar Firlangga aja," balas Karina membuat Ayunda menatap Firlangga dengan tatapan tak terbaca.

"Yunda ketua OSIS. Jadi Lo sama dia aja," ujar Firlangga membuat helaan napas pasrah terdengar jelas dari Karina.

Ayunda yang terus menatap perilaku dan merasakan apa yang Karina rasa seolah tak mengerti. Ada apa? Kenapa wanita ini selalu saja ingin berdekatan dengan suaminya? Ia tahu status mereka hanya sahabat saja, tapi itu bagi Firlangga namun apa Karina juga akan berpikir seperti itu? Entah lah. Dari awal kepergian mereka, Karina selalu saja berdekatan dengan Firlangga. Mulai dari Karina yang meminta duduk di tempatnya, dari makanan, dan sekarang Firlangga juga. Ia tak mau salah paham, hanya saja apa ini pantas untuk dilakukan?

"Ayo," ajak Ayunda malas.

"Oke. Gue duluan, ya," ucap Karina pada Firlangga.

Ayunda dan Karina berjalan berdampingan. Mereka bagaikan Dewi dari surga yang baru saja tiba di bumi. Banyak tatapan kagum dari murid lainnya, yang melihat fisik sempurna dari mereka. Bagi mereka Ayunda dan Karina merupakan perpaduan yang sempurna untuk orang yang melihatnya. Ayunda yang penuh ketegasan di balik wajah imut dan cantiknya, sementara Karina begitu tajam dengan tatapan mata di balik wajah tegas dan cantiknya. Perpaduan yang sempurna bukan?

"Lo jadi ketua OSIS sejak kapan?" tanya Karina membuka pembicaraan.

"Baru satu tahun, dan ini jabatan terakhir, harusnya kelas tiga gak boleh, tapi gak ada yang mau," balas Ayunda sembari memberikan senyuman pada mereka yang menyapa dirinya.

Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang