Mobil Varsha benar-benar menyebalkan. Setelah beberapa hari yang lalu mogok kali ini ban mobilnya kempes. Ingatkan Varsha untuk menjual mobil itu dan menggantinya dengan mobil baru.
Varsha mendengus kesal. Dia menendang ban mobilnya lantas kesakitan sendiri karena ban mobil itu keras.
Suara tawa seorang cowok mengalihkan perhatian Varsha. Varsha menoleh. Ada Rangga yang menghentikan motornya di dekat Varsha.
“Makanya nggak usah sok kuat, sakit sendiri kan lo!” ucap Rangga dengan senyum di wajahnya.
Varsha mendengus sebal. Sedetik kemudian, dia membuka pintu mobilnya untuk mengambil tas lantas menaiki motor Rangga.
“Ngapain lo main naik motor orang sembarangan!” sungut Rangga.
“Nggak usah banyak bacot deh lo! Anterin gue ke sekolah, cepetan! Gue telat ini!”
“Apa peduli gue.”
Varsha memukul punggung Rangga geram. “Emang lo ikhlas apa kalo muka gue gosong dijemur di lapangan?”
“Of course!”
“Rangga ih cepetan!” seru Varsha sambil memukuli punggung Rangga.
Rangga pun menyerah. Dia menjalankan motornya untuk mengantar Varsha ke sekolah. Seharian bersama dengan Varsha kemarin membuat mereka berdua tanpa sadar menjadi dekat. Tidak ada rasa sungkan ataupun canggung di antara mereka berdua walau mereka baru kenal.
Rangga menghentikan motornya di depan gerbang SMA Nebula sontak saja kedatangannya menjadi sorotan setiap pasang mata yang melihatnya.
Rangga sendiri tidak peduli karena memang kedatangannya hanya untuk mengantar Varsha bukan untuk mencari gara-gara.
Heboh. Itu yang terjadi di SMA Nebula. Berita kedatangan Rangga langsung menyebar cepat sampai di telinga anak Xaverious. Sontak saja mereka langsung keluar untuk memastikan kebenaran berita itu.
Banyak anak Xaverious yang berniat menemui Rangga namun urung karena Al yang melarangnya. Al meminta pada semua anak Xaverious untuk mengawasi Rangga dari jauh karena Al melihat Rangga bersama Varsha dan mereka terlihat akrab. Tidak seperti dalam zona bahaya.
“Kenapa sih pada liatinnya gitu banget!” sungut Varsha setelah turun dari motor Rangga.
Rangga terkekeh pelan. “Iyalah secara anak Aldebaran main ke Nebula. Gue musuh sekolah lo.”
Varsha berdecak pelan. “Lagian kenapa sih pake musuhan segala, untungnya apa coba?”
“Kalo nggak ada musuh hidup lo nggak akan seru!”
“Hei teori darimana itu! Yang ada hidup lo nggak akan tenang kalo punya musuh!”
Rangga mengedikkan bahunya sekilas.“Udahlah gue cabut mau sekolah,” ucap Rangga sambil memakai kembali helmnya yang sebelumnya dia lepas.
“Sok banget lo! Gue yakin cowok kayak lo nggak pernah masuk kelas!”
“Pinter! Gue cabut!”
“Yaudah sana cabut elah! Banyak bacot lo!” sungut Varsha.
Rangga menjalankan motornya meninggalkan SMA Nebula dengan diikuti tatapan dari Varsha.
Varsha menoleh ketika sebuah motor berhenti di sampingnya. Pengendaranya membuka helm. Erlang. Erlang baru sampai di sekolah, tapi tadi dia berhenti beberapa meter sebelum sampai di gerbang karena adanya Rangga. Alhasil, Erlang pun mengawasi mereka.
“Hai Lang!” sapa Varsha ceria.
“Lo kenal Rangga?” tanya Erlang to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarsha
FantasySetelah kedatangan Varsha Callista Valencia, Alfarellza Keandre Asvathama harus terjebak dengan gadis cantik yang terus mengejar dirinya tanpa malu tapi sialnya gadis itu justru selalu membuat hatinya menghangat. Tapi Al tetaplah Al. Bagi dirinya...