43. Al Marah

896 117 37
                                    

Al belum ada kabar sampai sekarang. Rasanya Varsha ingin menangis saja mengingat Al menolak jalan dengannya tapi justru jalan sama Shania. Varsha itu siapa sih sebenarnya? Pacar Al apa bukan?

Varsha mematikan ponsel kemudian berbaring di tampat tidur. Lampu di kamarnya sudah padam, hanya tinggal dua lampu tidur yang menyala di sisi ranjang.

Varsha memiringkan tubuhnya. Sebulir air matanya kembali menetes.

***

Raut wajah Varsha belum berubah pagi harinya. Sendu. Varsha keluar dari rumah kemudian mengedarkan pandangannya. Tidak ada Al.

Mungkin Al masih sibuk sama Shania atau bahkan Amara?

Varsha menghela napas pelan. Dia berlajan menuju ke mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah. Varsha harus berangkat sendiri ke sekolah.

Beberapa menit berlalu, Varsha sampai di sekolah. dia berjalan pelan menyusuri koridor menuju kelasnya.

Varsha tersenyum. Al berjalan beberapa meter di depannya. “AL!”

Al masih berjalan. Mungkin nggak dengar? Suasana koridor sangat gaduh.

Varsha berlari mendekati Al. Menyejajari langkah Al.

“Pagi, Al,” sapa Varsha ceria.

Al tidak menoleh padanya. Tatapannya tetap tertuju ke depan. Langkah kakinya juga tidak berhenti. Al tidak mengacuhkan Varsha.

“Al, kamu kenapa?”

Al masih diam. Dia bahkan mempercepat langkahnya.

Varsha berhenti. Dia menatap punggung Al yang perlahan menjauh hingga hilang ditelan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

Al kenapa?

“VARSHA!!”

Varsha membalikkan badan. Salsa berjalan cepat mendekatinya. Salsa membungkukkan badan mengatur napasnya yang tersengal.

“Lo abis jalan sama Rangga?!” tanya Salsa heboh.

Varsha mengerutkan keningnya heran. “Kok lo tahu sih?”

Bola mata Salsa melebar. “Omaigat! Jadi itu beneran?!”

Varsha mengangguk pelan. “Lo tahu dari mana?”

“Instastorynya Rangga. Dia post foto lo sama dia lagi jalan.”

“Lo follow dia?”

Salsa nyengir. “Hehe… Kan Rangga cogan, wajarlah kalau gue nge-stalk dia. Dia ganteng banget tahu, kalau aja dia bukan anak sekolah sebelah dan dia nggak nyeremin, udah gue gebet dari dulu.”

Varsha menggelengkan kepalanya pelan. Emang dasar Salsa, pikirannya enggak jauh-jauh dari cogan. Emang sih Rangga ganteng, tapi lebih masih gantengan Al lah!

“Tapi Sha, lo enggak selingkuhin Al, kan? Ya secara kan lo pacarnya Al tapi lo jalan sama Rangga,” celetuk Salsa yang membuat Varsha terdiam.

Astaga!

Dengan cepat Varsha berlari meninggalkan Salsa yang memanggil namanya berkali-kali. Varsha tidak peduli. Yang pasti, Varsha harus bertemu Al sekarang.

Langkah Varsha berhenti. Matanya menatap lurus ke depan di mana Al sedang bercanda dengan Amara. Mereka tertawa. Terlihat serasi. Varsha tersenyum miris.

Dengan cepat, Varsha menarik senyuman kemudian melangkah mendekati Al dengan langkah yang berat. Semakin dekat, Varsha dapat merasakan kedekatan Al dengan Amara. Rasanya menyakitkan.

AlvarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang