Nadya membenarkan selimut putih yang menutupi tubuh polosnya. Ia memalingkan tubuhnya ke sebelah kiri. Mengamati dengan lekat suaminya yang masih terlelap. Nadya menyukai janggut halus di dagu suaminya. Nadya menyentuhnya, syukurlah Gio tidak bergeming dengan sentuhan Nadya.
"Suamiku, pejuangku.. " ucap Nadya lalu mengecup bibir suaminya dengan lembut.
Gio tetap tidak bergeming. Nampaknya Gio benar-benar kelelahan dengan aktivitas mantap-mantap saat dini hari. Nadya kembali tersenyum melihat Gio yang seperti anak kecil saat tidur. Nadya perlahan bangkit, ia memunguti gaun tidurnya yang berserakan di lantai. Nadya lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Nadya ke luar dari kamar mandi. Sudah cantik dan wangi untuk suaminya. Nadya duduk di sisi tempat tidur, lalu mengelus lembut rambut Gio.
"Sayang... Bangun... " ucap Nadya.
"Hemmm" Gio hanya berdehem tanpa membuka matanya.
"Sayang.. suamiku ayo bangun" ucap Nadya.
"Sepertinya morning kiss akan membuatku bangun" ucap Gio.
"Gioooo... Aku sudah melakukannya. Ayo cepat bangun" ucap Nadya.
"Hemmm.. aku mau lagi di saat aku sudah benar-benar bangun" ucap Gio dengan senyum jahil.
"Aku sudah pakai lipstik" ucap Nadya.
"Nanti bisa pakai lagi" Gio tidak mau kalah.
"Sayang, ini di rumah Papa kamu" Nadya mengingatkan.
"Aku tidak peduli" ucap Gio.
"Tapi aku peduli suamiku sayang" ucap Nadya.
"Baiklah-baiklah... Aku bangun" ucap Gio malas.
Nadya memberikan jubah mandi kepada Gio.
"Aku tak perlu pakai ini" goda Gio dengan senyum jahilnya.
"Gio...berhenti menggodaku!" ucap Nadya dengan pipi memerah.
Gio terkekeh "Kita sudah suami istri sayang, pipimu masih saja memerah"
"Gioooo" ucap Nadya yang merasa malu.
"Hahahaha.. baiklah, aku mandi" ucap Gio.
"Aku tunggu di bawah.. walau pun di rumah ini ada 6 asisten rumah tangga, aku akan tetap menyiapkan sarapanmu" ucap Nadya.
Gio tersenyum "I Love You Istri"
"I Love You Suami" balas Nadya.
******
Nadya sedang mempersiapkan sidang skripsinya. Hari ini Gio tidak bisa hadir di sidang skripsi istrinya karena ada pekerjaan penting yang tidak bisa ditunda. Nadya ditemani Annett dan Ravel. Bicara soal Ravel, dia sudah lebih dulu sidang. Tidak perlu dipertanyakan lagi hasilnya. Sudah pasti dapat A dengan mulus.
"Aku gugup banget Rav" ucap Nadya.
"Tenang saja, aku yakin kamu pasti bisa kakak Ipar" ucap Ravel.
"Rav, sumpah aku terganggu dengan panggilanmu itu" ucap Nadya.
"Hahahaha... Kenyataannya kamu memang kakak iparku kan?" ucap Ravel.
"Tapiii... Tetap saja terdengar aneh" ucap Nadya.
"Lebih aneh mana jika kamu aku panggil sayang?" goda Ravel.
"Kamu akan ditenggelamkan di Kali Ancol sama Gio" ucap Nadya.
"Hahahaha... Nasib..Nasib punya kakak nikah sama mantan" ucap Ravel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...