Gio dan Nadya sedang dalam perjalan menggunakan mobil operasional kantor.
"Kamu mau ngajak aku kemana sih? minjem mobil operasional kantor segala.. Aku naik bus kota sama kamu aja gak masalah kok" ucap Nadya.
"Aku mau belanja Nad" ucap Gio sambil menyetir.
"Memangnya belanjaanya banyak banget?" tanya Nadya.
"Iya...banyak pokonya" ucap Gio lalu melirik Nadya.
"Oh gitu...." ucap Nadya.
"Bantuin aku ya buat milih barang-barangnya" ucap Gio.
"Emang mau belanja apa sih?" tanya Nadya penasaran.
"Nanti juga kamu tahu" ucap Gio.
Setelah itu Nadya tidak bertanya lagi hingga sampai di tujuan. Gio mengajak Nadya ke Super Market Grosir. Gio dan Nadya sama-sama mendorong trolley.
"Kamu mau belanja apa sih sampai harus bawa 2 trolley kaya gini?" tanya Nadya.
"Aku habis dapet tambahan uang yang cukup banyak dari tugas lapangan tempo hari.. Aku mau berbagi buat anak-anak panti" ucap Gio.
"Panti Asuhan tempat kamu dibesarkan dulu?" tanya Nadya.
"Iya.. aku dulu dibesarkan dari uluran tangan donatur, sekarang gantian aku yang jadi donatur untuk anak-anak yang kurang beruntung seperti aku" ucap Gio.
"Aaaaaaaa makin sayang akunya sama kamu" ucap Nadya dengan ekspresi imut.
"Gombal ah" ucap Gio sambil tersenyum gemas.
"Yaudah kalau gak mau ditambah sayangnya gak apa-apa" ucap Nadya pura-pura cemberut.
"Gemesin banget sih kamu" ucap Gio sambil mencubit ujung hidung Nadya.
"Abis kamunya nyebelin, sok jual mahal" cap Nadya.
"Oh ya? yang udah tau sayang tapi sok-sok-an bilang gak siap pacaran sama aku itu siapa? jadi di sini siapa yang sok jual mahal?" ucap Gio dengan senyum kemenangan.
"Uh....iya deh iya.. terus aja kamu mojokin aku" ucap Nadya kembali cemberut.
Gio tertawa kecil "Yaudah aku ngalah yaa..kamu gak jual mahal kok, tapi kamu memang mahal. Makanya susah diraih" ucap Gio sambil tersenyum manis pada Nadya.
"Ini gombal pasti" ucap Nadya.
"Aku serius loh, malah dibilang gombal...salah lagi kan aku?" ucap Gio.
"Yaudah iya... aku memang mahal" ucap Nadya dengan senyum penuh kemenangan.
"Iya sayang... yaudah kayanya aku mau beli sesuatu buat para penghuni panti yang masih bayi. Kira-kira beliin apa ya?" tanya Gio.
"Hemm... gimana kalau popok dan susu formula.. jarang kan donatur yang kepikiran buat beliin itu" usul Nadya.
"Iya kamu benar.. tapi aku kurang paham produk popok dan susu formula" ucap Gio.
"Yaudah aku yang pilihkan ya" ucap Nadya bersemangat.
Beberapa dus belanjaan yang berisi 1 lusin popok dengan berbagai ukuran dan 1 lusin susu formula berbagai kelompok umur sudah masuk mobil.
Gio lalu melanjutkan perjalanan ke panti asuhan. Pertama kalinya dia mengajak Nadya ke tempat di mana ia dibesarkan. Gio ingin Nadya masuk ke dunianya, mengenalnya lebih dalam.
Gio, Nadya dan dibantu beberapa staf panti asuhan menurunkun dus-dus yang berisi popok dan susu formula untuk panti. Bantuan itu diterima baik oleh Bu Rini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...