Nadya sedang merapikan riasan wajahnya di cermin. Hari ini adalah hari pertamanya magang di perusahaan Digital Advertising yang direkomendasikan oleh Ravel, mantan kekasihnya. Nadya belum mengatakannya pada Gio mengenai Ravel yang merekomendasikannya. Nadya takut Gio salah paham. Nadya tahu bahwa Ravel hanya ingin membantunya. Kebetulan Ravel punya relasi di kantor Digital Advertising yang letaknya dekat dengan rumah sakit tempat Kak Alex dirawat.
Ya.. begitulah pandangan Nadya pada Ravel, namun bagaimana pandangan Ravel pada Nadya? apakah sama? atau justru Ravel masih mengharapkan Nadya? Ravel yang sekarang berbeda dengan Ravel yang dulu. Dia tidak harus membantu bisnis 'kotor' ayahnya lagi. Kenapa bisa seperti itu? Mengapa tidak dari dulu saja Ravel melakukannya? mengapa baru sekarang di saat Nadya sudah bukan miliknya lagi??
Gio baru saja menyesaikan sarapnnya. Dia meneguk kopi hitamnya. Meja makan terasa sepi tanpa celotehan Alex. Kak Lara sudah mengambil cuti melahirkan, dan sekarang sedang menginap di rumah orang tuanya. Rumah ini terasa sepi..
Nadya keluar dari kamarnya, lengkap dengan outfit kantoran yang ia kenakan. Gio dibuat terpana oleh penampilan Nadya yang terlihat lebih dewasa dari biasanya.
"Gio... sudah selesai sarapannya?" tanya Nadya yang kini berdiri di hadapan Gio.
"Eummmm sudah..." ucap Gio salah tingkah.
"Kamu kenapa sih? kok melihat aku seperti itu? ada yang salah dari penampilan aku?" tanya Nadya.
Gio bangkit dari duduknya. Gio tersenyum sambil menatap Nadya "Enggak sayang... gak ada salah kok. Kamu cantik.. jujur aku takut cowok-cowok kantoran di tempat kamu magang nanti pada naksir kamu lagi"
Nadya ikut tersenyum "Aku kan sudah punya pacar.. pacar aku ganteng dan baik banget lagi"
"Siapa tahu di tempat kamu magang banyak yang jauh lebih ganteng dari aku.. mapan lagi.." ucap Gio.
"Gio... aku sayangnya sama kamu" ucap Nadya sambil meletakkan kedua tangannya di pipi Gio.
Gio tersenyum lega, dia lalu meletakkan tangannnya di atas punggung tangan Nadya. Perlahan menurunkan tangan Nadya dari pipinya. Gio lalu mencium kedua punggung tangan Nadya dengan lembut "Jaga hati ya sayang..aku percaya sama kamu.."
"Iya Gio sayang... aku cuma magang.. Kamu tak perlu khawatir berlebihan. Hati aku milik kamu" ucap Nadya membesarkan hati Gio.
Gio tersenyum penuh kemenangan "Yasudah, ayo aku antar ke tempat magang kamu"
Nadya menganngguk lalu menerima uluran tangan Gio.
45 menit kemudian Jeep Mercy Hitam milik Alex sampai di lobi gedung kantor 20 lantai tempat Nadya magang.
"Semoga lancar ya sayang hari pertama magangnya" ucap Gio.
"Sejujurnya aku gugup banget" ucap Nadya apa adanya.
"Kamu pasti bisa sayang.. semangat yaa... buat Alex dan aku bangga ya" ucap Gio memberi semangat pada Nadya.
"Terima kasih ya sayang... aku beruntung banget punya kamu yang selalu mendukung aku dalam keadaan apa pun. Aku sayang banget sama kamu Gio" ucap Nadya jujur.
"Aku lebih sayang kamu Nadya... nanti pulangnya aku jemput ya.." ucap Gio.
Nadya mengangguk lalu turun dari mobil dan bergegas memasuki gedung kantor. Perusahaan tempat Nadya magang ada di lantai 10. Nadya akan magang di divisi Marketing Komunikasi. Sejalan dengan jurusan kuliahnya yaitu Ilmu Komunikasi. Divisi Markom (Marketing Komunikasi) dipimpin oleh Kak Lovie, perempuan cantik dan modis yang masih betah single di usia 31 tahun. Lovie belum ingin menikah dalam waktu dekat, karena karir menjadi prioritasnya untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...