"Gio.... kamu gak apa-apa?" ucap Nadya lalu menepuk-nepuk punggung Gio yang masih terbatuk-batuk karena tersedak.
Setelah terbatuk-batuk beberapa saat, akhirnya Gio berhasil menguasai dirinya kembali.
"Sudah Nad... aku gak apa-apa kok" ucap Gio berusaha bersikap senormal mungkin.
Nadya lalu berhenti menepuk-nepuk punggung Gio "Benar kamu tidak apa-apa?"
"Iya.. aku baik-baik saja Nad" ucap Gio.
"Lain kali hati-hati ya kalau sedang minum" ucap Nadya.
"Iya..eummmm Nad.. mengenai pertanyaanmu.. hemmm kenapa kamu berfikir untuk menanyakan hal itu?" ucap Gio.
"Tadi sewaktu aku berbicara dengan Ravel, tiba-tiba saja Ravel mengatakan bahwa kamu mungkin menyukaiku.. apa itu benar?" ucap Nadya dengan polosnya.
"Menyukaimu bagaimana? tolong katakan dengan lebih jelas" ucap Gio.
"Kata Ravel ada yang beda dari cara kamu menatapku.. " ucap Nadya.
"Jika aku menyukai kamu.. lalu apa yang kamu harapkan?" tanya Gio.
"Hemm.. jadi kamu menyukaiku?" Ucap Nadya.
"Kalau iya kenapa dan kalau tidak kenapa?" ucap Gio.
"Eummm aku tidak tahu.." ucap Nadya.
"Aneh.. kamu yang bertanya tapi kamu sendiri yang merasa bingung.. Sekarang aku yang bertanya sama kamu.. Eummm apa kamu menyukaiku?" tanya Gio.
Hujan pun mulai turun, menemani mereka di tengan kemacetan jalan raya.
"Euummm aku menyukai hujan, apalagi ketika sedang di dalam mobil seperti ini" ucap Nadya yang malah menghindar dari pertanyaan Gio.
Gio tersenyum "Oh jadi kamu menyukai hujan.. aku pikir kamu menyukaiku" ucap Gio yang sukses membuat pipi Nadya merah merona.
"Hemm... aku suka hujan....bersama kamu" ucap Nadya lalu mengalihkan pandangannya ke arah kaca jendela yang mulai berembun.
Gio tersenyum berbunga-bunga mendengar perkataan Nadya "Baiklah.. itu cukup bagiku"
"Hah??? apanya yang cukup??" tanya Nadya.
"Aku juga suka hujan...bersama kamu" ucap Gio sambil menahan senyumnya dan menatap lurus ke depan.
Nadya langsung curi-curi pandang ke arah Gio. Sungguh Nadya merasa kecolongan telah mengatakan hal itu. Nadya merasa ingin menghilang saja menggunakan pintu kemana saja Doraemon, Nadya merasa malu telah mengatakan hal itu kepada Gio. Entah apa yang dipikirkan Gio. Nadya benar-benar merasa malu.
Setelah itu Nadya dan Gio terjebak dalam suasana yang canggung. Nadya malah belum berani menatap ke arah Gio. Nadya masih merasa malu pada Gio.
"Nad.. kamu baik-baik saja?" tanya Gio.
"Eummm ya aku baik-baik saja" ucap Nadya.
"Kenapa diam saja?" tanya Gio.
"Oh itu.. eumm mungkin aku kedingingan saja. Kebetulan aku gak bawa jaket" ucap Nadya yang asal bicara.
"Begitu??? yaudah pakai jaketku saja" ucap Gio lalu melepaskan jaket hitam yang ia kenakan.
Nadya kembali merasa malu. Ya ampun dia salah bicara lagi. Gio lalu menyelimuti Nadya dengan jaketnya.
"Sudah lebih hangat?" ucap Gio.
Nadya mengangguk.
"Aku kecilin ya AC-nya biar kamu gak kedinginan" ucap Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...