Gio mendatangi ruang kerja Alex saat istirahat makan siang. Gio ingin meminta izin secara personal untuk menikahi nona kecil Alex.
Gio mengetuk pintu ruangan Alex.
"Masuk" ucap Alex.
Gio pun masuk ke ruangan Alex.
"Sini lo!" ucap Alex tanpa basa basi.
Gio menurut saja, dia langsung menghampiri Alex.
Bugh!
Tampa ada peringatan, Alex langsung memukul Gio di bagian ulu hati. Gio langsung menunduk sambil memegangi ulu hatinya. Alex benar-benar memukulnya, bukan pukulan bercandaan.
"Kurang ajar lo ya melamar Nadya tanpa minta izin dulu ke gua. Inget lo ya, tanpa restu gua, Nadya gak akan bisa lo nikahi" ucap Alex merasa kesal pada Gio.
"Ma...af...kan gua Lex.. i..ni gua ke si...ni ingin mi..nta izin sa..ma lo" ucap Gio sambil menahan sakit di perutnya.
Alex menatap Gio dengan tatapan tajam... "Duduk lo..nih minum" ucap Alex sambil menyodorkan air mineral kemasan pada Gio.
Gio langsung meminumnya. Setelah merasa lebih baik barulah Gio mulai bicara.
"Lex.. gua minta izin sama lo. Gua ingin segera menikahi Nadya. Gua ingin hubungan kami sudah resmi sebelum gua kuliah ke luar negeri" ucap Gio.
"Kenapa lo ingin buru-buru menikahi Nadya? Apa lo sudah menyentuh Nadya saat gua sedang terbaring koma?" selidik Alex dengan tatapan yang menyeramkan bagi Gio.
"Lex.. jangan salah paham.. tidak begitu.. gua sama Nadya gak berbuat sejauh itu. Gua menghormati lo dan gua tidak mungkin merusak Nadya. Gua cinta sama Nadya" ucap Gio menjelaskan.
"Kalau tujuan lo menikahi Nadya hanya karena takut Nadya memilih laki-laki lain saat lo jauh, gua rasa itu bukan alasan yang kuat untuk gua izinkan lo nikahin Nadya. Habis lo nikahin terus lo pergi? Walau pun Nadya tidak keberatan, tapi gua gak akan mengizinkan" ucap Alex.
"Gak gitu Lex, gua berniat membawa Nadya juga saat gua kuliah nanti. Gua gak bisa jauh dari Nadya. Gua akan berusaha membahagiakan Nadya. Gua janji gak akan membuat Nadya kesusahan" ucap Gio.
Alex bangkit dari duduknya. Ia berdiri di depan jendela. Terdiam sambil memandangi pemandangan kota dari balik jendela.
Gio harap-harap cemas menanti keputusan Alex. Ternyata tidak mudah mendapat restu Alex. Ini di luar dugaannya.
Setelah terjebak dalam keheningan selama 15 menit. Akhirnya Alex membalikan tubuhnya, lalu kembali menatap Gio.
"Kalau lo serius mau melamar Nadya, lo harus datang sama orang tua lo secara resmi ke rumah. Kalau orang tua lo tidak memberi restu, otomatis gua juga gak akan memberi restu. Gua gak mau Nadya punya masalah sama orang tua lo kalau kalian tetap nekad menikah tanpa restu orang tua" ucap Alex.
"Baik Lex, gua akan mengabari lo kalau gua dan orang tua gua sudah siap ke rumah untuk melamar Nadya secara resmi" ucap Gio.
"Ya sudah sana pergi, gua masih kesel sama lo. Jangan sampai lo kena pukul gua lagi" ucap Alex.
"Iya.. iya gua pergi nih. Sekali lagi terima kasih ya Lex" ucap Gio.
"Jangan senang dulu, siapa tahu nanti gua berubah fikiran" ucap Alex menyebalkan.
"Sialan!!!!" umpat Gio lalu pergi meninggalkan ruangan Alex.
Sementara itu Alex tertawa mendengar umpatan Gio.
******
Pulang kerja Gio menyempatkan untuk pulang ke rumah Papanya. Dia ingin meminta izin kepada Papa-nya untuk menikah dengan Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...