"Nikah yuk" ucap Gio.
"Apa???" Nadya sungguh terkejut dengan pertanyaan Gio.
"Jangan mau Nad" celetukan Errio bena-benar merusak suasana.
"Kenapa memangnya?" tanya Nadya.
"Ya jangan buru-buru gitu... pilih-pilih aja dulu kan cowok banyak hehehehe" ucap Errio.
"Kurang ajar lo ya.. jadi temen bukannya dukung malah nyuruh cewek gua bandingin sama cowok lain. Awas lo ya, jangan harap lo tidur di kasur! malam ini tidur di balkon bareng jemuran sempak!!!" ucap Gio yang geregetan ingin menghajar Errio.
"Iya nih, parah lo Er.. bukannya dukung Gio.. Annett, jagain ltu cowok lo! mulutnya sumpel aja pakai keset basah WC umum.. Ikhlas kita semua" ucap Danen.
"Mampus lo!!!" Gio masih kesal pada Errio.
"Ya ampun pada serius amat sih nanggepinnya, biasa aja kali gitu aja baper.. jadi gimana Nad? mau nikah sama Gio" ucap Errio kembali mengingatkan pertanyaan Gio pada Nadya.
"Eumm... aku... eumm... minta izin aja dulu sama Kak Alex. Aku gak bisa menikah dengan siapa pun tanpa restu kak Alex" ucap Nadya.
"Yaahh... nyari aman" celetukan Errio kepada Nadya.
Annett lalu mencubit pinggang Errio "Awww...." Errio meringis.
"Jaga omongan kamu bisa gak sih? bikin malu aja" bisik Annett pada Errio.
"Iya..iyaa... aku jadi anak manis deh" ucap Errio pada Annett.
"Bucin teriak bucin" celetuk Gio pada Errio.
"Gua denger loh Gio" Errio mengingatkan.
"Diam deh lo, gua sumpel sempak nanti" ancam Gio.
"Sempak cewek cantik ya.. nanti gua pelet" ucap Errio.
Seketika Annett langsung mencubit Errio dengan sangat kencang, bahkan sampai dipelintir.
"Awwww sakit sayaang sakitt aduuuhhh" Ringis Errio.
"Sekali lagi ngomong macem-macem, aku putusin!" ancam Annett.
"Hahahah Mampus lo!!!" ucap Gio.
"Sukurin....semoga karir lo sebagai fakboi berakhir sampai di sini hahahaha" ucap Danen.
"Udah.. udah... kalau ngobrol ngalor-ngidul terus, kita kapan makannya? Nad.. bantuin aku pesen makanan ya.. udah jangan dengerin cowok-cowok gak jelas ini" ucap Yura.
Nadya pun menghampiri Yura dan membantunya memilih makanan untuk mereka semua.
*****
Gio bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sebuah telefon mengejutkannya. Gio melihat siapa yang menghubunginya pagi-pagi begini. Oh ternyata Bu Rini, orang tua asuhnya di panti asuhan. Bu Rini meminta Gio untuk datang ke panti asuhan pagi ini. Gio menyanggupi dan bergegas berangkat ke panti asuhan. Saat di perjalanan, dia menghubungi Nadya. Dia meminta maaf pagi ini tidak bisa mengantarnya ke tempat magang.
Gio memarkirkan mobil Alex di halaman panti asuhan. Setelah itu segera bergegas ke ruang sekretariat yayasan, ruang kerja Bu Rini. Gio mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk. Seperti biasa, Gio disambut hangat oleh Bu Rini.
"Ada apa bu? sepertinya penting sekali sampai memintaku untuk ke sini pagi-pagi begini?" tanya Gio.
"Nak..ada hal penting yang ingin Ibu sampaikan. Begini.. hemm.. mengenai orang tua kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...