Nadya, Kak Lara, dan Mama sedang menyiapkan makanan untuk sarapan. Sementara itu Alex sedang menyeruput kopi hitamnya sambil membaca beberapa berkas kantor.
Lara menyiapkan Nasi Goreng Seafood untuk Alex.
"Terima kasih sayang... oiya kamu bisa masak Semur Jengkol gak?" tanya Alex.
"Semur Jengkol??? Eummm aku belum pernah makan, aku tidak tahu cara mengolah Jengkol" ucap Lara keheranan.
Mama Maira dan Nadya sudah duduk di kursinya masing-masing. Mereka bersiap untuk sarapan. Samar-samar Mama Maira mendengar pembicaraan Alex dan Lara.
"Alex minta dibuatkan apa Ra?" tanya Mama Maira.
"Semur Jengkol Ma, apa Alex memang suka Semur Jengkol?" jawab Lara.
"SEMUR JENGKOL?????" Nadya sungguh tak percaya dengan permintaan Kakakknya itu.
"Alex... sejak kapan kamu suka Semur Jengkol? kamu kan gak suka makanan yang punya aroma menyengat, serius kamu mau Semur Jengkol?" ucap Mama.
"Gak tau kenapa Alex pengen nyobain aja Semur Jengkol... Mama bisa buatnya?" ucap Alex dengan santai.
"Hemmm... yaudah nanti Mama coba buatkan ya... Mama akan nanya resep membuatnya ke Bu RT" ucap Mama Maira.
Setelah itu mereka menikmati sarapan tanpa mengobrol. Sarapan selesai, Nadya, Lara dan Mama Maira membereskan alat-alat makan di meja makan. Mereka lalu membawa peralatan makan yang kotor ke dapur.
"Mama.. Gak salah Kak Alex mau makan Semur Jengkol??? aneh banget sih gak biasaanya" ucap Nadya.
"Iya Ma... Aku juga gak habis pikir Alex minta dimasakin Semur Jengkol" ucap Lara.
Mama Maira tersenyum pada putri dan menantunya "Sudah turuti saja.. mungkin Alex lagi ngidam" ucap Mama
"NGIDAM? harusnya Kak Lara dong yang Ngidam, kan Kak Lara yang hamil, kenapa malah Kak Alex yang Ngidam aneh-aneh?" ucap Nadya tak percaya.
"Terkadang memang ada yang kasusnya seperti itu, istri yang hamil malah suami yang Ngidam..sudah turuti saja" ucap Mama Maira.
Nadya dan Lara pasrah saja dengan kemauan Alex.
***
Saat di kantor muka Alex terlihat pucat. Dia terlihat seperti sedang menahan sesuatu. Tak tertahankan lagi, Alex segera ke toilet. Gio yang melihat Alex jalan agak sempoyongan kemudian menyusul.
Sampai di toilet, Alex segera memuntahkan isi perutnya ke kloset. Gio yang melihat Alex sedang muntah dengan sigap memijat-mijat lembut leher belakang Alex hingga muntahnya habis.
Alex lalu dituntun Gio cuci muka dan mulut di wastafel.
"Lo salah makan Lex? Atau masuk angin?" tanya Gio khawatir.
"Gua juga gak tahu, tiba-tiba pusing terus pengen muntah aja gitu" ucap Alex.
"Harusnya istri lo yang muntah-muntah, ini malah lo yang kaya orang hamil" ucap Gio.
"Bawaan bayi kali ya? Bingung gua juga" ucap Alex.
"Isi perut lo kan udah keluar semua, sebaiknya lo makan biar gak kosong perutnya. Mau makan apa nanti Gua beliin" ucap Gio.
"Hemmm makan apa ya?????" Alex sedang memikirkan sesuatu.
"Cepetan, sebelum gua berubah pikiran nih!" ucap Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...