Chapter 55 (END)

186 17 40
                                    

Nadya sedang merapikan polesan make up natural di wajahnya. Ini adalah hari yang penting untuk Ravel, hari wisuda studi S2-nya. Gio juga tampil menawan dengan stelan jas hitamnya. Tidak hanya Gio dan Nadya, Kak Arro dan Ron juga menyempatkan untuk hadir. Sayang sekali Retta tak bisa hadir karena repot jika harus membawa baby Arleta, buah hati Arro dan Reta yang baru berusia 2 tahun. Retta tetap di lombok bersama Ed yang menjaganya selama Arro pergi. Walau Arro sudah meninggalkan bisnis kotor namun tetap saja dia harus berhati-hati karena musuh-musuh ayahnya banyak. Arro selalu didampingi Ron atau Ed kemana pun ia pergi.

Nadya membawakan boneka beruang yang diberi kostum wisudawan lengkap dengan toga untuk Ravel. Sesuai prediksi, Ravel lulus dengan predikat Cum Laude. Ravel memang tak pernah main-main dengan pendidikan, terlepas dari masa lalunya yang terpaksa jadi perampok, namun ia selalu serius mengenyam pendidikan. Hanya dia tumpuan keluarga Gustav demi menyelamatkan citra buruk yang terlanjur tersemat karena ulah ayanya.

Nadya sedikit berlari menghampiri Ravel dan Ravel pun melakukan hal yang sama. Ravel langsung memeluk, mengangkat, dan memutar-mutar Nadya di udara. Ekspresi bahagia jelas terpancar dari wajah Ravel. Gio yang sudah panas melihat pemandangan itu dan ingin segera memisahkan mereka langsung ditahan oleh Kak Arro.

"Biarkan mereka seperti itu, Nadya tidak akan berpaling dari lo. Ini hari yang membahagiakan bagi adik lo satu-satunya. Jangan rusak dengan rasa cemburu lo" ucap Arro.

Gio menghentikan langkahnya, lalu mengagguk pada Kak Arro. Gio tidak boleh egois, toh Nadya sudah jadi miliknya seutuhnya. Ravel hanya mengekspresikan kebahagiaannya, itu saja. Gio, Arro, dan Ron lalu menghampiri Ravel.

Ravel langsung memeluk Kak Arro "Terima kasih ya Kak sudah datang, ini sangat berarti untuk gua"

Arro menepuk-nepuk punggung Ravel "Lo harus mengukir sejarah baru di keluarga Gustav. Mendiang Mama Valeria pasti bangga melihat lo sekarang"

Setelah selesai memeluk Kak Arro, Ravel lalu melirik Gio "Lo gak ada niatan buat meluk gua? istri lo aja jadi yang pertama meluk gua"

"Banyak bacot lo" ucap Gio lalu memeluk Ravel "Doakan gua supaya cepat lulus dan dapat gelar Cum Laude juga"

"Kalau lo cepat lulus sih pasti, tinggal skripsi aja kan? tapi kalau soal Cum Laude, maaf-maaf nih kayanya otak lo gak nyampe" ucap Ravel.

"Dasar adik kurang ajar" ucap Gio lalu melepaskan pelukannya.

Arro dan Nadya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakak beradik yang tidak pernah akur itu. Setelah selesai acara wisuda, Arro, Ravel, Nadya, Gio, dan Ron pergi ke restoran yang sudah dibooking Ravel untuk makan siang bersama. Ravel memilih restoran dengan tema kastil dan pedesaan di Inggris agar suasanya lebih kekeluargaan.

"Jadi apa rencana lo setelah lulus Rav?" tanya Arro.

"Sebenarnya gua sudah diterima kerja di salah satu perusahaan konsultan manajemen terbaik di Inggris. Gua akan menetap di Inggris kak dan memulai hidup baru di sini, tapi gua akan pulang ke Indonesia untuk mengurus Visa dan persiapan berkas pernikahan" ucap Ravel.

"Pernikahan??? Kok kamu gak cerita Rav? siapa perempuan yang beruntung itu, ayo katakan aku sangat penasaran" ucap Nadya bersemangat.

"Kamu kenal Nad.." ucap Ravel lalu tersenyum pada Nadya.

"Siapa? ayo cepat katakan!" Nadya sudah tidak sabar.

"Marinka... setelah aku pertimbangkan dengan matang, tidak ada perempuan lain yang mencintaiku seperti Marinka. Dia menerimaku bukan saat aku maju saja, tapi dia juga menerimaku di saat masa-masa kelamku dulu. Marinka yang paling mengerti aku, Marinkalah yang aku butuhkan" ucap Ravel.

My Security BlanketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang