Sejak 'sosoran' Nadya di tempat parkir Rumah Sakit, Gio terus saja senyum-senyum sendiri. Errio sampai terheran-heran melihat tingkah Gio. Khawatir temannya itu gila, Errio segera mengintrogasi Gio.
"Kenapa lo senyum-senyum terus? masih waras kan lo?" ucap Errio.
"Waras lah... gua lagi seneng aja.. emang gak boleh?" tanya Gio dengan senyum masih menghiasai bibirnya.
"Ya boleh aja.. tapi itu senyum bisa dikontrol dikit gak? geli gua liatnya.. abis diapain lo sama Nadya?" tanya Errio.
"Dia cium gua duluan Er.. gak nyangka aja.. gua sampai diam mematung kaya orang bego" ucap Gio malu-malu.
"Terus lo diam aja pas Nadya cium lo?" tanya Errio penasaran.
"Iya... gua langsung mematung gitu" ucap Gio dengan polosnya.
"Lo bener-bener bego... dikasih kesempatan bukannya lo lahap habis malah diem gak ngapa-ngapain.. masa harus gua yang ngajarin sih?" ucap Errio yang tak habis pikir dengan kepolosan temannya.
"Maksud lo mau ngajarin gimana nih? lo mau sosor gua?" tanya Gio.
"Gua masih doyan perempuan Gio.. haduuhhh... lo jadi laki polosnya mengalir sampai jauh yaa.. Gini aja deh.. nanti gua tunjukkin video-videonya yaa" ucap Errio sambil tersenyum jahil.
"Video apa nih??? gua gak mau nonton yang aneh-aneh Er.. Gua gak ada niat buat merusak Nadya" ucap Gio menegaskan.
"Hahahahaha.... iya gua ngerti... tenang aja... kissing doang pokonya..." ucap Errio.
"Yaudah..." ucap Gio merasa lega.
"Gak salah ya Alex milih lo buat jadi pacar adik kesayangannya.. Kalau Nadya pacaran sama gua.. so pasti udah habis dia gua apa-apain hahahahaha.." ucap Errio.
"Dasar gila lo Er.. anak orang lo pacarin enggak, lo apa-apain iya.." ucap Gio.
"Gio...gua gak pernah maksa cewek loh.. sekali pun gak pernah.. sama kaya orang mancing.. gua kasih umpan, kalau ikannya merespon ya gua tarik. Kalau gak ada respon ya gua cari ikan lain aja heheheh" ucap Errio.
Gio hanya bisa geleng-geleng kepala menanggapi pernyataan Errio.
***
Suara ketukan di pintu mengejutkan Nadya. Nadya tidur di rumah sakit, menunggui Kak Alex. Saat ini sudah jam 11 siang.. Mama datang lebih awal, pikirnya.
Nadya lalu membuka pintu, lalu terkejut dengan siapa yang datang.
"Rav..." ucap Nadya.
"Hai Nad... Aku dengar kakak kamu dirawat di sini. Apa aku boleh menjenguknya?" ucap Ravel.
Nadya diam sesaat.. setelah itu dia membuka lebar pintu dan mempersilahkan Ravel masuk. Ravel melihat keadaan Alex yang terbaring lemah. Ravel merasa kasihan pada Nadya. Ravel tahu jika Nadya sangat menyayangi kakaknya.
"Sudah berapa lama Kak Alex dirawat?" tanya Ravel.
"1.5 bulan Rav" ucap Nadya sambil mengelus lembut kepala Kak Alex.
"Sudah ada kemajuan?" tanya Ravel.
"Belum Rav... semoga segera ada keajaiban.. aku kangen banget sama Kak Alex" ucap Nadya lalu mengecup lembut kening Kak Alex.
"Walau pun kakakmu tak pernah suka padaku, tapi aku berharap kakakmu segera sembuh.. kamu sabar ya Nad... aku tahu kamu perempuan yang kuat" ucap Ravel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Security Blanket
RomanceGio Camaro, seorang yatim piatu yang direkrut menjadi pasukan pengaman pengiriman uang tunai, tak pernah menyangka jika hidupnya dekat dengan kematian. Gio awalnya tidak merasa takut akan apa pun sampai sebuah peristiwa tragis memaksanya mengerti ar...