Chapter 12

178 25 57
                                    

Alex sedang membersihkan kaca spion mobilnya yang agak kotor. Kebetulan sedang lampu merah jadi dia punya sedikit waktu untuk membersihkannya. Mobil mewah di samping mobil Alex, kacanya tiba-tiba terbuka, orang yang duduk di bangku depan tersenyum ke arah Alex.

Alex menyadari ada yang memperhatikannya. Setelah selesai membersihkan kaca spion, Alex langsung menengok ke arah kanan, melihat sosok yang sedang tersenyum padanya. Orang itu membuka kaca mata hitamnya.

"Apa kabar Alex?" tanya laki-laki itu.

Alex terkejut dengan sapaan orang itu "Eumm baik..Hai Arro.." ucap Alex canggung.

"Gak bosen jadi orang baik?" ucap Arro sambil tersenyum. Bukan senyuman yang tulus, tapi senyuman yang mengerikan.

"Dunia ini butuh orang baik dan tidak baik demi keseimbangan bukan?" ucap Alex.

Arro tertawa kecil "Lo masih seperti dulu ya... oiya lo tahu kan Ravel itu adik gua?"

"Tolong bilang sama adik lo untuk segera melepaskan Nadya" ucap Alex tanpa basa-basi.

"Adik gua itu memang sedikit keras kepala, tapi akan gua usahakan untuk memenuhi permintaan lo.. Lebih baik kita tidak saling mengganggu bukan?" ucap Arro dengan senyumannya yang mengintimidasi.

Alex mengangguk.

"Wah.. sudah lampu hijau.. semoga kita gak pernah bertemu lagi yaa.. bye Alex" ucap Arro lalu segera menutup kaca jendela dan kendaraannya melaju dengan cepat.

Alex sempat termenung sambil melihat mobil Arro melaju meninggalkannya, hingga suara klakson di belakang mobil Alex bersahut-sahutan tidak sabar. Alex buru-buru melajukan mobilnya meninggalkan persimpangan lampu lalu lintas. Setelah hampir 4 tahun tak pernah bertemu Arro, hari ini tanpa terduga Alex bertemu Arro. Bukannya senang layaknya bertemu sahabat lama, tapi Alex dibuat ngeri dengan pertemuannya dengan Arro. 

Saat sampai kantor Securicor, Alex terlihat lebih banyak diam. Pertemuannya dengan Arro jelas telah menganggu pikirannya. Gio menyadari ada yang berbeda dengan Alex, tapi dia tidak mau menanyakannya karena tidak mau mengganggu privasi Alex. Lara masuk ke ruangan dan menghampiri Alex. Terlihat sekali Alex berusaha menyembunyikan kegusarannya di depan Lara. Walau pun mereka sudah resmi jadi sepasang kekasih, tetapi tidak semua hal Alex terbuka pada kekasihnya itu.

Lara berpamitan pada Alex karena harus pergi ke kantor asuransi. Setelah Lara pergi, Alex menghampiri Gio.

"Keluar yuk, suntuk gua di kantor" ucap Alex dengan muka kusutnya.

Gio menurut saja. Selama di mobil Alex juga tak berbicara apa pun. Biasanya Alex selalu berbicara seenaknya kepada Gio. Tapi kali ini dia benar-benar diam. Gio juga tak berusaha memulai pembicaraan. Dia tidak mau mencampuri urusan yang bukan kapasitasnya. 

Saat sampai di tempat tujuan, Alex mentraktir Gio makan siang. Mereka masih tak banyak bicara ketika makan siang. Setelah semua makanan habis, barulah Alex memulai pembicaraan.

"Tadi pagi gua ketemu Arro" ucap Alex.

"Kok bisa? dimana?" tanya Gio.

"Gak sengaja di lampu merah.. kami sedikit membahas soal hubungan Nadya dan Ravel. Seperti dugaan gua. Arro juga gak menyukai hubungan mereka. Gua udah bilang ke dia tolong bujuk Ravel untuk melepaskan Nadya, menurut gua itu jalan terbaik. Jujur gua sangat menghawatirkan Nadya" ucap Alex.

"Lalu apa rencana lo selain meminta Arro untuk membujuk Ravel untuk melepaskan Nadya?" tanya Gio.

Alex lalu memandang Gio. Alex terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu.

My Security BlanketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang