Chapter 36

113 16 29
                                    

Nadya mendadak merasa panas dingin, deg-degan gak karuan.

"Bodoh banget sih, kenapa aku mengiyakan soal akses VVIP Gio atas bibir aku? Mana cuma berdua lagi di apartemen.. harus gimana ini ya ampuun????"

"Nad.. Aku masih nunggu izin dari kamu loh" ucap Gio yang kini hanya berjarak 10cm dari wajah Nadya.

Nadya masih saja menunduk. Tak berani menatap mata Gio. Ya akhirnya Nadya menyerah juga dengan memberi anggukan lembut pada Gio.

Gio tersenyum penuh kemenangan. Gio lalu menarik dagu Nadya hingga mata Nadya bertemu dengan mata Gio.

Selanjutnya ya Gio tanpa basa basi lagi langsung nyosor kaya Soang alias Angsa yang sedang lapar.

Nadya pasrah saja, dia benar-benar dibawah kendali Gio. Lumatan demi lumatan Gio jauh lebih baik dibandingkan dengan ciuman-ciumannya yang terdahulu. Mungkin Errio jadi mentor yang baik untuk urusan nyosor-menyosor hehehe..

Saat lagi asyik-asyiknya.

TING TONG...

Sontak Gio dan Nadya terkejut dan menghentikan aktivitas asyiknya.

"Sebentar ya" Gio lalu menuju pintu.

Pintu terbuka...

"Udah sehat lo? Nih gua bawain makanan" ucap Errio lalu nyelonong masuk.

"Eumm Er..." sapa Nadya dengan canggung.

Errio bisa melihat lipstik Nadya agak berantakan. Errio lalu tersenyum jahil sambil melirik ke arah Gio.

Gio seperti maling yang tertangkap basah, maling bibir lebih tepatnya hehehe..

"Hallo Nad... Kamu gak magang hari ini?" Errio berusaha mencairkan kecanggungan di antara mereka.

"Aku izin setengah hari, Gio kan lagi sakit" ucap Nadya.

"Hemm kayanya sih udah sembuh deh... Habis dikasih vitamin C kan?" Errio menggoda Nadya dan Gio.

"Euumm aku gak kasih Gio vitamin apa-apa kok Er" sahut Nadya.

"Masa sih? Oiya Nadya.. kok kamu jadi pucet gitu ya? Mending liat di cermin kamar mandi deh" ucap Errio.

"Euuumm yaudah deh aku ke kamar mandi dulu ya" ucap Nadya lalu bergegas  menuju kamar mandi.

"Abis ngapain lo? Dapet vitamin cium ya? Hahahahaha" goda Errio.

"Iyaa... Ganggu aja lagian lo dateng segala" ucap Gio.

"Hahahahaha... Justru harusnya lo bersyukur gua dateng, kalau lo berduaan mulu yang ada bikin anak lagi" goda Errio.

"Eh si bangsat, gua gak mungkin kaya gitu ya.. Gua tahu batasnya" ucap Gio.

"Yakin? Kalau ciuman lo udah turun ke leher, udah susah ngeremnya. Pasti kemana-mana tuh bibir kaya kucing garong nemu ikan seger hahahaha" goda Errio.

Di sisi lain, Nadya sedang bercermin di kamar mandi. Betapa terkejutnya dia saat melihat lipstiknya berantakan.

"Ya ampun pasti Errio mikir yang engga-engga nih liat lipstik aku yang berantakan kaya gini.. aduh malu banget aku"

Nadya lalu merapikan riasan wajahnya, terutama di bagian bibir. Dia langsung memoles bibirnya dengan lipstik agar tak terlihat habis diobrak-abrik oleh bibir Gio.

Nadya lalu keluar dari kamar mandi. Kemudian izin ke luar untuk membeli makanan. Setelah membeli makanan, mereka pun makan siang bersama. Makan bertiga bersama Errio juga.

My Security BlanketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang