MY PROTECTOR LEO | 13

44.2K 3.3K 66
                                    

“Lagian Alea kenapa gak pacaran sama yang satu sekolah aja sih?!”


“Hm....”

“Alea ih!”

Alea berdecak malas. Matanya melirik Celin sinis. “Napa? Gak suka lo?” ujar Alea. “Belum tau aja pacaran sama yang beda sekolah lebih asik.”

“Bukan... Tapi Aleanya yang ngeribetin. Kan kalau mau ketemu sama yang satu sekolah tinggal jalan kaki. Ini ribet tau gak? Harus ke sana, harus ke sini. Alea juga yang make ngajak-ngajak aku!” sungut Celin.

Alea menghela nafas sabar. Sebelah tangannya menggenggam lengan Celin lalu menepuk-nepuknya pelan.

“Lo gak tau aja Cel. Cowok yang beda sekolah lebih menggoda. Auranya itu beda gitu... Kayak keliatan lebih ganteng, lebih karismatik, lebih wow lah,” ujar Alea memberi pengertian. “Semoga lo dapet cowok yang beda sekolah juga ya Cel. Biar lo ngerti apa yang gue rasain.”

Celin menggidikkan bahunya acuh. “Terserah Alea. Aku sih gak mau pacaran. Jadi doa Alea kayaknya gak bakal terkabul.”

Alea tertawa mendengarnya. Dengan nada yang terkesan remeh, ia berujar, “Yayaya... Terserah lo, Cel.”

Mobil Alea berhenti di parkiran SMA Ksatria setelah memakirkannya dengan baik. Alea dan Celin pun bergegas keluar. Dengan pakaian yang tak menggunakam seragam, keduanya masuk ke dalam SMA Ksatria untuk menemui Justin yang katanya sedang ekskul di hari libur seperti ini.

Celin, yang notabennya baru pertama kali berkunjung memasuki SMA Ksatria, terkagum-kagum dengan bangunan sekolah ini yang sangat keren sekali di matanya. Saat ia dan Alea baru saja memasuki gerbang yang berada di dalan sekolah, Celin dan Alea langsung disambut oleh deretan piala-piala besar yang terpajang di kanan dan kiri dengan begitu panjangnya. Menjadikan orang yang berpijak di sana seolah-olah tengah berada di red carpet.

Melewati pajangan-pajangan piala, tak langsung membuat Alea dan Celin bertemu dengan lapangan sekolah dimana tempat Justin Damian sedang latihan basket. Celin dan Alea harus melewati deretan-deretan ruangan TU, ruang guru, ruang kepsek dan sebagainya yang semua pintunya tertutup kecuali ruangan TU karna Beberapa staf disana sedari tadi keluar-masuk ke dalam TU.

Dan sampailah, Celin dan Alea di lapangan besar yang berada di tengah-tengah sekolah dengan di kelilingi bangunan-bangunan kelas bertingkat empat, tempat latihan basket sekarang.

Di sana, Justin tampak sedang bermain basket dengan para cowok-cowok yang beberapa hari lalu Celin temui saat ia berkunjung dengan teman-temannya di SMA Ksatria.

“JUSTIN!” Alea berteriak memanggil Justin seraya menyemangati pacarnya itu.

Alea dan Celin duduk di kursi pinggir lapangan memandangi para cowok-cowok yang sedang latihan basket.

“Kita kan beda sekolah, gak papa kalau kesini?” tanya Celin seraya melihat pinggir-pinggir lapangan yang ditempati beberapa cewek-cewek juga di sana. Yang Celin yakini mereka adalah penghuni SMA Ksatria juga.

Alea menggeleng. “Gak papa,” ujar Alea. Lalu ia menunjuk salah satu cewek yang sedang berdiri membelakangi Alea dan Celin. “Tuh liat! Itu dari SMA Trisakti tau. Dia kesini gara-gara ada pacarnya.”

MY PROTECTOR LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang