MY PROTECTOR LEO | 32

30.7K 2.4K 40
                                    

Clora menatap sendu motor yang perlahan menjauh dari pandangannya. Ia menghela napas berat lalu kembali menutup kaca helm nya saat melihat Damar sudah selesai berpamitan pada teman-temannya.

Dalam perjalanan menuju apartemennya, Clora mengingat perkataan Leo ketika ia mengajaknya berbicara tadi. Entah masih kecewa atau bagaimana, namun Clora merasa jika Leo masih marah padanya yang padahal cowok itu mengakui jika dirinya tidak sedang marah pada Clora.

"Leo plis, gue gak kayak apa yang di otak lo. Gue mau kita damai...."

Leo melepas tangannya yang digenggam Clora. Ia berkata seraya memakai helm nya. "Gue gak ngerasa lagi berantem sama lo pake damai segala."

"Gak ngerasa tapi lo bersikap seolah-olah gue sama lo lagi berantem?" ujar Clora tak terima. "Lo gak mau ngasih gue kesempatan buat jelasin. Lo gak izinin gue yang sekedar mau ketemu Ellan. Susah banget buat gue ajak ngomong. Terus lo bilang gak ngerasa? Gak ngerasa berantem lo bilang? Sedangkan lo ngejauhin gue terus?"

Leo yang sudah memakai helm nya terpaksa ia buka kembali. Wajahnya ia dekatkan dengan wajah Clora. Ia berdesis, "Apa yang mau lo jelasin?" Clora terdiam terpaku karna jarak wajahnya dengan wajah Leo sangat dekat.

"Gue kasih lo kebebasan dan lo gak usah repot-repot urus Ellan. Kerjasama kita udah gak ada. Lo jalanin hidup lo kayak apa yang lo mau begitu pun dengan gue. Terus apa lagi yang harus dipermasalahin?"

Clora terdiam.

Benar. Apa yang harus Clora permasalahkan?

Clora menggelengkan kepalanya karna baru mengingat jika Clora ingin kembali seperti dulu. Namun sulit memberi pengertian pada Leo bahwa Clora setulus itu pada Ellan. Namun Leo tetap teguh pada opininya. Ia menolak kebenaran yang ada seperti Clora yang jauh dari pemikirannya.

Tak lama, Clora sampai di apartemennya. Ia menyerahkan helm nya pada Damar dan berterimakasih lalu meninggalkannya.

Saat sampai di unit, Clora langsung bersih-bersih dan lanjut mengerjakan tugas. Berbeda dengan cowok jangkung di tempat lain yang saat ini sedang memijat dahinya pelan. Memikirkan sesuatu yang terus menghantui pikirannya saat baru saja ia sampai di rumah karna Bu Ropeah langsung menyeretnya dan berbicara panjang lebar yang mana setelah mendengarkannya, Leo merasa tidak tenang.

"Clora tulus urus Ellan. Itu bukan kesalahan Clora sepenuhnya karna ibu malah asik nonton sinetron jadi ngehirauin Ellan yang udah nangis-nangis mau ketemu Clora sampai akhirnya malah jatuh dari kasur."

"Waktu ibu jelasin malah kepotong soalnya Clora udah dateng terus Den Leo nyuruh Ibu beres-beresin barang."

"Ibu tau Aden udah gak percaya lagi kan sama Clora? Sekarang jangan gitu lagi ya? Clora tulus sama Ellan. Clora orangnya baik. Dia pulang telat yang waktu itu mungkin karna ada urusan penting karna ibu juga ngasih kabar ke Clora kalau Ellan waktu itu lagi tidur jadi mungkin Clora manfaatin waktunya soalnya gak ada waktu lagi."

"Baikan ya Den sama Clora? Kasian Ellan akhir-akhir ini nyariin Clora terus. Mau ada berapa banyak pelayan yang bantuin urus Ellan, tetep aja Ellan maunya sama Clora."

Leo menjatuhkan tubuhnya di ranjang dan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna kebiru-biruan. Sebelah tangannya melepas kancing kemejanya dengan pikirannya yang melalang buana.

Bukan karna kesalahan yang pernah Clora perbuat pada Ellan, tapi ada hal lain yang mengganggu pikiran dan perasaannya juga hingga membuatnya entah kenapa ingin sekali marah pada Clora. Dan merasakan kekecewaan pada cewek itu.



MY PROTECTOR LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang