HAPPY READING
Awas ada typo!!!
Langit sudah gelap. Bulan dan bintang terlihat jelas di atas sana. Hawa pun turut berubah. Tidak dingin namun terasa sejuk. Sepertinya hari ini cerah sekali karna tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Maka dari itu, Clora keluar dari Apartemennya karna akan bermalam mingguan bersama Yuna, Alea dan Celin.
Dengan mengenakan sweater dan celana jeans hitam, Clora mengendarai mobilnya menuju tempat kumpul yang sudah direncanakan. Yaitu, Kafe Beledug.
Mobil putih Clora berbelok ke arah SPBU untuk mengisi bahan bakar mobilnya yang sebentar lagi akan habis.
Sebentar, ia menunggu karna harus mengantri. Beberapa mobil berada di depannya ikut mengisi bahan bakar. Mata Clora menyipit melihat mobil putih yang tampak tak asing di depan matanya.
Meskipun tak kenal plat-nya, namun Clora teringat lelaki yang baru saja membayar belanjaannya beberapa hari lalu saat melihat Civic putih berada tepat di depan mobilnya.
Clora tersenyum saat Civic putih yang telah selesai mengisi bahan bakar, malah menepi di pinggir SPBU. Seorang lelaki keluar dari pintu penumpang dan berjalan ke arah minimarket.
Selesai mengisi bensin, mobil Clora melaju mengikuti mobil putih yang juga sedang melaju di depannya.
Ini kesempatan yang bagus untuk mengembalikan uang cowok itu.
Kafe Semongko adalah tujuan Civic putih tersebut. Mobil Clora berhenti setelah terparkir dengan baik. Clora mengambil dompetnya yang berada di dalam tas di kursi penumpang sebelahnya.
Sebelum keluar, ia memperhatikan mobil putih yang terparkir tak jauh darinya. Clora menunggu seseorang keluar dari dalam mobil tersebut.
Clora tersenyum senang kala matanya menangkap Justin keluar dari dalam mobil. Jika Justin berada di dalam sana, berarti memang benar mobil itu adalah milik cowok yang sewaktu itu Clora temui.
Clora keluar dari mobilnya. Ia melangkah mendekati objek yang ingin dituju.
Setelah Justin keluar, tidak ada tanda-tanda pintu kemudi terbuka.
Clora berdiri tepat di depan pintu kemudi. Clora menunggu pintu itu terbuka seraya mencoba-coba melihat ke dalam kaca mobil meskipun tampak sangat tidak jelas karna gelap.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya kesampaian juga. Pintu mobil terbuka. Clora tersenyum saat cowok itu yang tampak terkejut dengan kehadirannya.
“Lo ngapain disini?” Tanyanya.
Clora meronggah kantong celananya yang sudah terdapat uang, lalu langsung memberinya pada cowok di hadapannya.
“Yang kemarin. Ini gue gantiin.” Kata Clora. Namun cowok itu tak kunjung menerimanya.
Terlihat cowok itu menghela nafasnya. “Gue bilang gak usah.”
Clora ingin mengambil lengan cowok itu agar langsung menerimanya namun lengan yang berbalut jaket bomber itu langsung menjauh karna lebih dulu menyadari gerak-gerik Clora.
“Lo gak denger kemarin gue bilang apa?”
Clora menggeleng. “Gue tau, tapi gue gak mau!”
“Lo kesini cuma mau balikin uang gue? Percuma. Gak bakal gue terima.”
Clora berdecak. “Apa susahnya sih tinggal terima doang?” Ujar Clora sebal. “Mungkin bagi lo bukan masalah kalau bayarin belanjaan gue. Apalagi yang waktu itu lo juga ngasih jaket ke gue. Tapi bagi gue engga. Gue gak enak sama lo. Gue gak suka. Lo ngerti gak sih? Gue rasa lo ngerti.”
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Dla nastolatkówClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...