MY PROTECTOR LEO | 51

22.1K 1.7K 63
                                    

"Gak usah kepedean! Temen gue tadi cuma lagi bercanda." Tanpa Leo minta penjelasan dari apa yang Alea lontarkan tadi soal Clora, Clora sudah lebih dulu memberi tahu Leo agar Leo tidak salah paham.

"Masa?"

Clora mengangguk cepat. "Iya!"

"Gak percaya."

"Yaudah terserah."

Saat ini Clora dan Leo sedang mencari makanan menarik yang ingin dibeli. Hanya berdua saja. Tidak bersama dengan yang lainnya. Semuanya berpisah asik pada urusan masing-masing. Alea ingin berpacaran dengan Justin berdua. Berfoto-foto membuat kenangan di sini. Celin dan Yuna asik menonton penampilan artis di lapangan. Sedangkan Clora awalnya ingin bersama mereka namun Leo malah menyeretnya agar dapat berduaan dengan cewek itu.

"Kok lo gak ngasih tau gue kalau di sekolah lo ada festival gini?" Clora mendongak menatap Leo yang lebih tinggi darinya.

"Kenapa emang?"

Clora terdiam sebentar. "Mm... Ya karna harus saling memberi informasi," ujar Clora seraya menyelipkan sebelah rambutnya ke belakang telinga.

"Yang bener?"

Clora berdecak. "Terserah."

Leo tertawa seraya mengacak-acak rambut Clora.

"Alea aja dikasih tau sama Justin. Malahan dikasih tiketnya," kata Clora. Terbesit nada kesal ketika melontarkan kalimat tersebut.

"Ooh... Gitu...."

Clora mendengus. "Kenapa lo gak ngasih tau ke gue? Gue gak penting buat lo ya? Lo gak mau ngundang gue ke acara ini kan? Iya kan?"

Leo tertawa. Tertawa pada banyaknya kalimat yang Clora tujukan untuknya di mana semuanya tidak sesuai kenyataan.

Clora tidak penting untuknya? Oh jelas salah. Clora adalah prioritas bagi seorang Leo Batara Presand. Mana mungkin perempuan yang Leo sukai sejak lama itu tidak menempati posisi orang-orang terpenting dalam hidupnya. Apalagi setiap harinya selalu muncul dalam pikiran Leo.

Bukan tanpa alasan tentunya Leo tak memberi tau Clora jika di sekolahnya ada acara ini, ia sebenarnya sudah menitipkan tiket pada Justin yang di mana tiketnya juga diberikan oleh Alea agar Clora dapat ikut.

Leo merangkul leher Clora hingga posisinya sangat dekat dengannya. Clora tampak menggemaskan sekarang. Ketika Leo sedikit menolehkan wajahnya ke samping guna melihat ekspresi Clora, Leo harus menahan dirinya untuk tidak menciumi wajah cewek itu yang sedang kesal.

"Kok nethink sih, bu?" ujar Leo menahan tawanya agar tidak berlanjut terus. "Kata siapa lo gak penting buat gue, hm?" Leo mengusap-usap kepala Clora lagi.

Semuanya tiba-tiba berubah. Pipi Clora menjadi merah, jantung Clora berdetak lebih cepat dan juga seketika bibir Clora tersungging ke atas. Semuanya karna perkataan Leo yang terasa menembus ke ulu hati.

"Ish, tau, ah!" Clora melepaskan lengan Leo yang menempel di bahunya. Ia memalingkan wajah agar tak terlihat oleh Leo. "Lo gak jelas!"

"Cie marah, nih?" Leo kembali merangkul Clora lagi dan untungnya tidak ditolak oleh Clora.

"Kenapa sensi banget hari ini?" Leo heran.

"Gak sensi."

"Lagi menstruasi?"

Clora menoleh pada Leo lalu menempatkan telunjuknya di depan bibir Leo. "Suuttt!!"

"Mau beli apa jadinya?" Leo dan Clora sudah lama sekali mencari-cari hal yang ingin dibeli namun, sampai sekarang Clora masih tak menemukan hal yang menarik perhatiannya.

MY PROTECTOR LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang