“Clora ada penghapus gak? Minjem dong!” Celin menjulurkan tangannya ke arah Clora yang duduk di meja sebelah.
Clora memberikan benda kecil itu pada Celin lalu fokus kembali pada ujiannya yang masih belum selesai.
Hingga tak lama, seorang guru mengambil kertas ujian murid satu-persatu karna waktu sudah habis. Clora dan Celin yang berada dalam ruangan yang sama keluar bersamaan. Kedua cewek itu pergi ke kantin karna Alea dan Yuna sudah menunggu di sana.
“Alea! Nanti mabar lagi yuk! Aku ketagihan main game-nya.” Celin berujar antusias ketika ia baru saja menjatuhkan bokongnya di kursi kantin.
“Gak mau ah lo beban,” balas Alea.
“Idih sok jago. Ampun mba jago,” sindir Celin.
Alea memberikan tatapan sinisnya pada Celin seraya menyeruput jus mangganya.
Clora meraba kantong roknya untuk meraih ponsel karna sedari tadi bergetar yang tandanya ada pesan masuk.
Leo Batara: Balik sekolah jangan lupa langsung ke rumah.
Clora Angellin: Y.
“Nanti main mau gak?” Alea menatap satu-persatu teman-temannya.
Clora menggaruk tengkuknya. “Gak bisa gue. Kalau mau jangan sekarang.”
“Lo gimana, Yuyun?” tanya Alea pada Yuna.
“Mau ngerjain tugas.”
“Ck, ah, lo mah kerajinan.”
“Yaudah ayo sama aku Alea!” ajak Celin. Alea menoleh lalu mengacungkan ibu jarinya tanda setuju.
“Tapi jangan ajak Justin ya! Nanti aku jadi nyamuk.”
Alea tertawa. “Ya nggak lah!” ujarnya. “kalau gak lupa ya,” lanjutnya.
“Idih!” Celin sebal.
Setelah bel pulang berbunyi, Clora tidak langsung pergi ke rumah Leo, melainkan pergi ke Apartemennya sendiri karna jujur saja Clora tidak nyaman menggunakan seragam sekolah yang sudah bercampur dengan keringat.
Di sisi lain, Leo sedari tadi memperhatikan jam tangannya karna menunggu kedatangan Clora. Karna jika Clora tak kunjung datang, Ellan akan merengek lalu menangis karna tidak berjumpa dengan Clora.
Leo mengambil ponselnya seraya memakai kaos dan mencari kontak Clora untuk dihubungi.
“Halo!” sapa Clora di sebrang sana.
“Lupa sama yang gue bilang?”
Terdengar tawaan dari mulut Clora. Ia berujar, “Ya ampun! Ya kali gue lupa. Sabar dong gue lagi ganti baju.”
“Cepetan! Atau perlu gue jemput.”
“Gak usah. Gue bisa sendiri. Bentar lagi gue berangkat.”
“Kelamaan!”
“Ih lo—”
Tut.
Sambungan terputus. Leo mematikannya lalu buru-buru mengambil kunci mobil yang tergeletak di nakas dan keluar dari rumah karna ingin menjemput Clora.
Leo tau jarak apartemen Clora sampai rumahnya tak begitu jauh, namun Leo tak ingin jika Clora belum sampai ketika Ellan yang sedang tertidur lalu bangun dan tak menemukan Clora. Leo yakin anak itu akan menangis kejar bila hal itu terjadi.
Sedangkan Clora saat ini tengah berdandan lalu merapikan tampilan rambutnya. Ia lalu mengambil tas selempangnya dan turun ke bawah.
Ketika baru saja keluar dari lift, Clora terkejut mendapati Leo berdiri di depan lift yang sepertinya ingin masuk ke dalamnya namun tak jadi karna orang yang ingin ia temui sudah berada di depan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Teen FictionClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...