“Leo....”
Dengan dada yang sesak hingga suara menjadi parau, Clora berusaha memanggil Leo untuk meminta pertolongan walaupun sulit. Cowok itu sedari tadi belum menyadari jika Clora dalam masalah karena mungkin tidak mendengar panggilan yang diberikan Clora akibat jaraknya dengan Clora yang lumayan jauh.
Kali ini Leo langsung menolehkan wajahnya dan tentu terkejut melihat Clora dalam keadaan dicekik. Tanpa basa-basi, Leo langsung berlari ke arah Clora begitu pun dengan teman Leo tadi yang mengobrol bersama Leo alias Satya.
“Tolongin....”
“Clora!”
Leo langsung berusaha melepaskan tangan yang mencekik Clora hingga akhirnya bisa terlepas. Cewek itu pun akhirnya bisa bernapas lega meskipun masih diselimuti rasa takut karena hampir saja tidak bisa bernapas.
Clora sedari tadi sudah berusaha melepaskan tangan yang mencekiknya, namun sayangnya tenaga Clora tidak kuat untuk melepaskannya karena tenaga orang yang mencekiknya begitu besar dan keadaan saat itu Clora sedang dicekik kencang jadi membuatnya kehilangan setengah tenaga.
Clora terbatuk-batuk lalu menghapus air mata yang mau mengalir membasahi pipi. Ia sudah mau menangis tadi karna takut tidak ada yang mau menolongnya akibat Leo yang terlalu lama merespon.
“Maksud ibu nyekik temen saya apa, bu?! Temen saya punya salah sama ibu?!” ujar Leo yang saat ini jelas sekali sedang marah.
“Dia iblis! Dia jahat!”
Dan setelahnya, rambut Clora yang kini jadi sasaran untuk dijambak.
“AW!!!” teriak Clora.
“Bu, lepas!” pinta Satya. “Lepas, atau saya lapor ibu ke Polisi sekarang juga?!”
“Saya gak peduli! Saya cuma mau balikin bayi saya dasar kamu wanita brengsek!!!”
Satya menarik paksa tubuh ibu itu hingga jaraknya dengan Clora jauh walaupun harus mengorbankan Clora yang rambutnya malah tambah kuat dijambak saat ditarik namun untungnya berhasil lepas dari ibu-ibu itu.
Satya membawanya menjauh dari Clora agar Leo dapat menenangkan Clora tanpa gangguan.
“Sakit?” tanya Leo khawatir seraya merapihi dan sesekali mengusap kepala Clora.
Clora mengangguk dengan air mata yang sudah berlinang di pelupuk mata, hingga akhirnya ia menangis.
“Kepala gue sakit, Yo....” Clora mengadu dengan suara parau.
“Dia jambak gue terus nyekik gue padahal gue gak punya salah apa-apa sama dia!”
Leo memeluk Clora dan menepuk-nepuk punggung cewek itu yang mana membuat Clora tambah menangis.
“Dia—” Clora terisak. “Dia ngatain gue iblis, jahat, padahal gue gak jahat....”
Clora benar-benar menumpahkan segala kesedihannya. Keresahan dan ketakutannya perlahan hilang dengan adanya kehadiran Leo.
“Ada gue sekarang,” ujar Leo. Clora mengangguk.
“Dia kenapa selalu bilang kalau gue rebut bayi dia? Padahal gue gak pernah rebut apa-apa dari orang lain!” Clora terisak lagi.
“Kenapa yang jadi sasarannya juga gue? Gue gak ada dosa sama sekali sama ibu-ibu itu!”
Leo mengusap-usap kepala Clora lalu sedikit mengurai pelukannya untuk melihat keadaan wajah Clora. Tangan Leo pun langsung terulur menghapus air mata Clora yang begitu banyak mengalir.
“Udah jangan nangis lagi, ya? Kita pulang aja ya udah malem?”
Masih dengan sesegukan, Clora mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Teen FictionClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...