MY PROTECTOR LEO | 09

45.1K 3.5K 170
                                    

Menikmati seblak dengan rasa yang pedas di siang hari yang teramat panas, membuat Clora puas karna keinginannya terbalas.

Alea mengelap ingusnya yang baru saja keluar dengan tisu. Ia menatap melas Clora yang sedang tersenyum jahat ke arahnya.

“Clo, ini pedes banget, Clo....” Alea merintih kepedesan.

“Abisin!” Titah Clora.

Alea mendengus. Ia mengambil botol minum dan menegaknya. Lalu lanjut memakan seblak yang sudah tersisa sedikit.

Kalah bermain game online, keduanya membuat peraturan di mana jika yang menang dapat melakukan hukuman apa saja pada yang kalah. Sebelumnya, Alea memenangkannya. Namun karna ketahuan ia dibantu oleh Yuna, Clora tak terima. Cewek berjaket hitam itu mengulang permainan hingga akhirnya dirinya yang menang. Tak tanggung-tanggung, Clora memberikan hukuman untuk Alea yaitu seblak dengan rasa yang teramat pedas karna sebelumnya cewek berkaos putih itu menginginkan seblak.

“Udah dua kali minum, tinggal satu kesempatan lagi lo buat minum.” Peringat Clora.

Alea bergumam dan fokus menghabiskan seblaknya. Sesekali ia mengelap air matanya yang turun membasahi pipinya.

“Clo, lo gila? Plis lah gue emang suka seblak, tapi gak gini juga....” Tutur Alea memelas pada Clora.

Clora mengetuk-ngetukkan telunjuknya di dagu. Ia kemudian menatap Alea yang saat ini sedang mendesah kepedesan.

“Lo boleh gak habisin seblaknya, tapi lo harus bantuin gue.” Ujar Clora seraya menaik-naikkan kedua alisnya.

Mendengarnya, membuat mata Alea berbinar.

“Bantuin apaan?”

Clora menipiskan bibirnya sebentar. “Anterin gue ke SMA Ksatria, ya? Ya? Ya?”

“Lo mau ngapain?”

“Gue mau balikin jaket cowok yang kemarin sama uangnya.”

Alea memutar bola matanya jengah seraya melempar tisu yang tadi ia gunakan ke sembarang arah lalu menatap Clora malas. “Udah ditolak berapa kali lo sama tu cowok? Biarin aja sih yang dia kasih buat lo. Kalau dia gak mau, yaudah.”

Clora menggeleng. “Gak mau, Ya. Gue gak enak. Terserah mau dia tolak atau nggak, tetep bakalan gue coba balikin terus.”

Alea mendesah. “Yaudah, dah terserah lo.” Ujarnya pasrah.

Alea mengambil kunci mobilnya lalu memakai hoodienya yang tergeletak di sofa. Ia dan Clora berjalan beriringan ke teras rumah Alea karna mobil milik cewek tersebut terparkir di sana.

“Jaketnya lo bawa?” Tanya Alea seraya memasang seatbelts-nya.

Clora mengangguk. “Udah. Ini lagi gue pake sama gue taruh di paper bag.” Clora menunjuk paper bagnya yang berada di kursi belakang.

Alea lalu melajukan mobilnya menuju SMA Ksatria. Clora melepas jaket yang sedang ia pakai lalu melipatnya dengan rapi. Setelahnya ia taruh juga di paper bag.

Sebenarnya, setelah mendapat pengumaman di Sekolah untuk pulang lebih awal karna guru-guru rapat, Clora sudah terpikir untuk mengembalikan jaketnya. Memakai jaket saat main ke rumah Alea pun bukan hanya sekedar iseng. Clora memang awalnya ingin mengajak Alea untuk mengantarkannya karna cewek itu lah yang paling dapat membantunya menurut Clora.

“Sampe.” Ucap Alea setelah memakirkan mobilnya. “Kita nunggu di luar aja, Clo. Kalau parkir di dalem gak enak.”

Clora mengangguk. Ia menoleh pada Alea. “Biasanya pulang jam berapa, Ya?”

MY PROTECTOR LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang