MY PROTECTOR LEO | 31

30.2K 2.3K 104
                                    

Clora memencet tombol agar pintu lift tak jadi menutup. Ia keluar dari sana dengan langkah cepatnya kala matanya menangkap Leo berdiri di depan pintu apartemennya, sedang menatapinya.

Saat sudah berada di dekat Leo, Clora tersenyum karna pada akhirnya ia dapat bertemu cowok yang akhir-akhir ini ia cari.

“Leo ke mana aja? Gue cariin tau,” ujar Clora bersikap seolah-olah tak terjadi apapun walaupun sebenarnya jantungnya berdetak tak karuan karna takut Leo marah atau berpikir buruk tentang sikapnya yang padahal wajar saja jika Leo berpikir seperti itu.

“Gue kangen tau....” Clora memanyunkan bibirnya.

“Siapa?”

“Ellan.”

Leo menghembuskan napas. Ia memutar balik tubuhnya karna akan masuk kembali ke dalam. Namun sebelum Leo sempat menutup pintu, Clora menahannya.

“Gue mau liat Ellan, plis.....”

Leo mendorong pintu lagi agar tertutup namun lagi-lagi Clora menahannya. Mata cewek itu berkaca-kaca. Clora kembali berujar, “Gue kangen Ellan, Leo. Plis izinin gue ketemu Ellan sebentar doang.”

Dengan rasa terpaksa, Leo membuka pintu apartemennya dan mengizinkan Clora masuk ke dalam. Lalu ia kembali menutup pintunya.

Clora melangkah lebih dulu di hadapan Leo. Ia melihat sekitar di mana apartemen Leo sangatlah luas dari miliknya dan mata Clora tak kunjung menemukan Ellan. Clora pun berhenti melangkah dan berbalik badan.

“Ellannya di mana?” 

Leo pun berjalan mendahului Clora hingga berhenti di depan sebuah pintu yang entah dalamnya berisi apa. Leo langsung membukanya dan terlihatlah sebuah kamar tidur khas lelaki di mata Clora.

Clora melihat ke sekeliling dan matanya menangkap seorang anak kecil tertidur di atas ranjang yang mana setelah melihatnya mata Clora langsung berkaca-kaca lagi.

Dengan gerakan refleknya Clora memasuki kamar Leo begitu saja lebih dulu hingga kini dirinya berdiri di samping ranjang.

“Ellan ini Mama....” Clora mengusap-usap pipi Ellan. Ia kini sudah duduk di pinggir ranjang sedangkan Leo memperhatikannya dari pintu.

“Waktu lo sepuluh menit. Abis itu lo bisa pergi.” Leo memberi peringatan. Clora spontan menoleh padanya dengan rasa tak terima.

“Gak mau. Itu sebentar banget.”

“Iya atau nggak sama sekali? Kalau lo gak mau gue tarik sekarang juga biar lo pergi. Gue gak mau orang lain ganggu Ellan tidur.”

“Gue Mama nya jadi gak papa dong?”

“Udah ngerasa pantes lo jadi Mamanya Ellan?” Leo berujar sinis.

Clora terdiam karna perkataan Leo menusuk ulu hatinya. Ia menghapus air matanya yang menetes di pipi dan kembali fokus pada Ellan. Sedangkan Leo meninggalkan Clora dengan pintu kamarnya yang masih terbuka.

Clora menciumi pipi Ellan pelan agar tak terganggu. Ia sungguh merindukan anak ini walaupun hanya beberapa jam tidak bertemu. Clora benar-benar dirundung rasa bersalah atas perbuatannya yang memang keterlaluan. Keterlaluan lalainya.

Masa bodo jika dianggap tidak sopan, Clora menidurkan tubuhnya di sebelah Ellan dan memeluk anak itu. Ia ikut memejamkan matanya, menikmati momen kebersamaannya bersama Ellan dengan air mata yang terus mengalir.

Sudah lebih dari 10 menit Clora di posisinya yang seperti itu, Leo menghampiri Clora di kamarnya.

“Udah lebih dari 10 menit. Waktu lo udah habis,” peringat Leo.

MY PROTECTOR LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang